21 Oktober 2009

.:: Kilah hati ::.

Entah itu cinta atau bukan,tapi kenyataannya kau menyebutnya begitu...
Membuatmu begitu memuji hingga seolah tiada cela lagi yang kau lihat selain pujian dan keindahan,entah kau sadari atau tidak betapa lemahnya pujian itu dalam realita menjalin hubungan cinta dan mempertahankan apa yang kau rasa serta kau sebut-sebut sebagai cinta itu..

Berhentilah sejenak dari memuji pun berharap...
Coba fikirkan baik-baik apa tujuanmu memujinya?..
Sekedar memuji karna memang kau mabuk cinta ataukah kau berharap lebih dari hanya pujian belaka?..

Jika mungkin kau berharap memiliki,sudahkah mencamkan diri tentang mencintai dengan mabuk rasa mu sendiri?..
Sudahkah kau fahami diri tentang mencintai dengan membina pertalian hati melalui ikatan bersama karna saling cinta?..
Saling cinta kah kalian?atau hanya karena rasa yang sama dalam satu sisi saja?..

Ketika kau rasakan rasa yang kau sebut cinta itu,mungkin mudah bagimu mewujudkannya...Akan tetapi takkan mudah mewujudkan harapan di dalamnya apalagi menjaga wujud dari semua itu.

Lihatlah...Jika memilikimutercapai,apakah kau tak lagi merasakan terluka?kecewa?atau mungkin perpisahan?...
Apakah kau bisa menjamin bahwa rasa yang kau sebut-sebut sebagai cinta itu akan terus membuatmu tetap mencintainya setelah kau dapatkan apa yang kau harapkan?..

Lihatlah ke dalam hatimu,jiwa dan realitamu...
Lihatlah mereka yang mengaku mencintai dan telah berhasil mewujudkannya dengan menjalin hubungan pacaran misalnya,apakah janji-jani semasa rasa itu belum terpenuhi terwujud?..
Betapa tinggi nya janji tersentuh mimpi ketika merasa itu cinta...
Begitu tinggi hayalan semu yang terlontar sebagai bait-bait perdu pembuai hati agar tersambut asa memiliki menjadi terwujud,akankah itu dipertanyakan dan bisa dipertanggungjawabkan nantinya?..

Ketika satu jalan sudah dipilih,maka tak mungkin kamu bisa mencabut kembali perasaan itu...
Mungkin luka yang kan menggatikan rasa itu menjadi serpihan perih yang serasa abadi,meski mungkin ada secercah sinaran bahagia yang masih tersisa..Tetapi hati kepalang luka,tak mudah mengobati nya meskipun dengan janji memperbaiki seperti semula.
Bukankah menjaga hubungan saling mencintai itu tak mudah sebagaimana kau menjanjikan kebahagiaan kala kau masih sendirian mencinta?..

Mudah bagimu menjanjikan untuk memberi bahagia...
Mudah bagimu mengobral keindahan bak penyair karna begitulah kebiasaan ketika belum memiliki atau mendapatkan apa yang di inginkan bukan?!!...
Namun bisa kah kau menjamin bahwa kau bisa mewujudkan apa yang kau janjikan adalah benar tanpa meciptakan luka,sementara tidak ada hubungan tanpa luka bukan?!!..

Jangan terlalu munafik dan lupa diri...
Jangan lupa dan menganggap takkan ada kisah sedih ataupun jelaga dari tiap cerita cinta yang terbina,karna ini dunia yang kita tidak mengatur tiap detail kisah hidup kita sendiri apalagi pasangan kita..

(perih)


15 Oktober 2009

.:: Rasa Ini ::.

Benarkah cinta?...
Rasa memanjakan,meyenangkannya,membuat nyaman bagian rasa sayang,
Rasa memberi yg terbaik,melakukan semampunya,jadi bagian rasa kasih,
Apakah paduan rasa ini adalah yang di sebut-sebut sebagai cinta?..

Rasa kecewa,perih dan terluka kerap menghinggapi...
Tak jarang harus ku rejam dan sesekali ku nikmati tiap alirannya,
Serasa masyuk ku terejam pun luruh menanggung nyeri,
Mengaliri tiap sayatannya sampai tiada lagi penolakan atas rasukannya.

Rasa indah,nyaman,bahagia dan bangga menggantinya...
Berseri nya diri seolah membuat setiap pandangan tampak tak cela,
Membiusku dengan larikan-larikan mimpi dan pengharapan manis tiada henti,
Seolah sebegitu sempurna nya hidup di penuhi rasa bahagia.

Benarkah cinta?...
Ingin rasa nya ku saput setiap langkah dengan rasa ini,
Tetapi sadar ini adalah rasa hati yang tak kasat mata,
Nyata meski terahasia,
Fana namun abadi dalam rasa hati.

Jika ini cinta...
Sampai kapan ku terka kebenarannya?..
Sampai kapan tetap ku belum mampu memastikan,
Cinta...cinta..

.:: Dilema Rasa Hati ::.

Jika Indah hari ini ku maknai sebagaimana rasa hati,maka jelaga perih ku ini lah yang menyelubunginya...
Sang bayu yang bertiup sejuk,sinar matahari terang menyilau mata,tubuh letih tersandar..
Aku gelisah...
Seberapa dalam kegelisahan ini,aku tak mampu mengukurnya.
Aku gelisah...
Perih dari kecewa pun membaur menyesaki,
Bagai renta ku papah tubuhku sendiri fahami hati dan jiwa ini,
Seperti sendiri dan sendiri melaluinya.

Kemana hatiku yang tenang itu?...
Apakah karena pedih perih ini lah dia musti sembunyi?..
Ataukah hebatnya pedih perih ini membenamkannya jauh ke dasar samudera luka dan mengasyikkan diriku tuk terus memahaminya?..


06 Oktober 2009

.:: Bila Harus Begini ::.

Tak ku sesal jika begini...
Setiap jalan yg tertempuh pasti beresiko,
Sejauh itu ku fahami semampuku,
Yaqin..Aku mampu.

Bila harus begini...
Mungkin sudah jalan yang harus di lalui,
Pernah atau tidak pasti menyimpan rahasia baru,
Sama namun pasti menyimpan hikmah berbeda bukan?!..

Sadar atau tidak...
Setiap cerita terdapat rahasia berbeda,
Walaupun pernah terjadi pun berulangkali,
Tetapi tiap rahasia nya disesuaikan dengan usia,il,u dan pengalaman.

Bila harus begini...
Suatu kerugian besar jika diremehkan,
Menganggap kesamaan peristiwa dan alurnya pun sama,
Padahal kehidupan dan hidup itu sangat rahasia.

Sekecil apapun kesamaan yng pernah di jalani...
Tidak selayaknya kita menganggap sebagai hal tak bergerak,
Bumi saja bergerak apalagi tiap rahasia hidup?..