Tidak ajarkan kepadamu untuk membenci,mengumpat ataupun menyakiti orang lain..
Tidak pula ajarkan cara untuk menghakimi dengan hukum mau mu sendiri..
Untuk apa hukum Ku maklumkan agar di tepati,bila hukum itu lebih dulu kau pakai untuk mendasari pendapatmu?..
AKU tidak tergiur indahnya tubuhmu,karna kau karya-Ku sendiri..
AKU tidak mengutamakan derajatmu,kepandaianmu,harta benda mu,kebaikanmu sebagaimana yang kau banggakan.
AKU hanya melihat hatimu...
Dengan begitu AKU tahu mana kebaikan yang ikhlas karena-KU dan mana tindakan yang haq bersandar pada-KU,dengan begitu kau tidak sedikitpun bisa mengelabui pandangan-KU sebagaimana engkau menganggap telah mampu mengelabui orang lain.
SESUNGGUHNYA kamu hanyalah mengelabui dirimu sendiri,menipu dirimu sendiri dengan anggapanmu yang mengira orang lain tak tahu..DIA maha mengetahui apa2 yang di dalam dadamu..
Yang mengalun memecah sunyi,tatkala kesendirian merasuk dan manakala hati terbuai dalam balur tak bernama..Tersenyum sendiri..Terbuai mimpi..Lalu terhenyak sirna tanpa kata.
11 Mei 2009
.:: Berhenti lah ::.
.."Berhentilah membicarakan aib orang lain,karna itu sama hal nya membicarakan aibmu sendiri"...
Mengapa begitu?..
Jika mendengarkan cerita aib dan mempercayai nya,pendengarnya adalah si tolol yang mudah dijangkiti penyakit.
Jika si pendengar cerita orang yang memahami cara mendengar,maka si pendengar tidak mudah di pengaruhi apapun bentuk kata pemanis itu agar tidak tergesa-gesa mempercayai tanpa di filter lebih dahulu.
Jika pendengar adalah orang cerdik,maka si pendengar akan menilai terlebih dahulu apa tujuan dan motif si pembuka aib ini.Dan jika si pendengar orang pandai,maka dia pasti tahu untuk tidak mengikuti apapun bentuk isi bumbu2 cerita hingga dia melihat tujuan cerita dan mengantisipasi nya supaya tidak terpengaruh buruk akibat juga agar adalah si pendengar akan meluruskan cara pandang si penebar aib ini.
Tahukah bahwasanya membuka aib adalah seperti makan daging saudaranya sendiri?..itulah Firman-Nya..
Mengapa begitu?..
Jika mendengarkan cerita aib dan mempercayai nya,pendengarnya adalah si tolol yang mudah dijangkiti penyakit.
Jika si pendengar cerita orang yang memahami cara mendengar,maka si pendengar tidak mudah di pengaruhi apapun bentuk kata pemanis itu agar tidak tergesa-gesa mempercayai tanpa di filter lebih dahulu.
Jika pendengar adalah orang cerdik,maka si pendengar akan menilai terlebih dahulu apa tujuan dan motif si pembuka aib ini.Dan jika si pendengar orang pandai,maka dia pasti tahu untuk tidak mengikuti apapun bentuk isi bumbu2 cerita hingga dia melihat tujuan cerita dan mengantisipasi nya supaya tidak terpengaruh buruk akibat juga agar adalah si pendengar akan meluruskan cara pandang si penebar aib ini.
Tahukah bahwasanya membuka aib adalah seperti makan daging saudaranya sendiri?..itulah Firman-Nya..