Seorang petani desa yang selalu berharap tanaman padi ku tuai dengan hasil memuaskan...
Yang bisa dinikmati oleh keluarga dan juga semua orang yang membutuhkannya,
Setidaknya bisa membantu menopang kebutuhan hidup.
Tapi inilah Aku...
Yang kadangkala juga tak mampu berbuat apa-apa jika hasil panen tak seperti harapan,
Musti cepat-cepat bersabar daripada mengeluh dengan apa yang telah ditentukan oleh-Nya,
Musti selalu tetap yaqin semuanya pasti ada hikmah besar.
Inilah Aku...
Walau mungkin bukan tubuh yang baik buat sandaran,
Atau tak layak dijadikan idaman ataupun di hormati banyak orang,
Inilah aku yang selalu akan berusaha semampuku tetap menanam padi.
Inilah Aku...
Demi nikmat-nikmat yang sudah diberikan-Nya,
Demi rasa syukur tak terhingga dari-Nya,
Demi kelangsungan peradaban manusia serta cucu-cucu kelak..
Inilah Aku...
Hanya seorang petani.
Yang mengalun memecah sunyi,tatkala kesendirian merasuk dan manakala hati terbuai dalam balur tak bernama..Tersenyum sendiri..Terbuai mimpi..Lalu terhenyak sirna tanpa kata.
01 Juni 2009
Belajar Mencintaimu...
Aku telah belajar mencintaimu...
Tak peduli apa pendapatmu tentang yang kulakukan ini,
Yang pasti pembelajaran ini tidak untuk menyakitimu,
Karena bagiku kau layak ku cintai.
Mungkin engkau ada kecemasan dengan pengakuanku...
Tetapi inilah yang ku pilih,karena bagiku..
pembelajaran mencintai ini bukan semata hal ego ku padamu,
Tapi aku percaya ini lah yang seharusnya ku pilih.
Tak mudah memang mencintaimu...
Namun ku pastikan aku selalu belajar mencintaimu dengan sepenuh hati,
Semisal bagimu aku masih belum mampu membuatmu bahagia,
Aku menyadari sepenuhnya.
Sebab aku hanya belajar mencintaimu sebaik mungkin...
Sebaik dari apa yang mungkin telah ku lakukan untuk cinta,
Untuk memilih dan menjalaninya.
Tak peduli apa pendapatmu tentang yang kulakukan ini,
Yang pasti pembelajaran ini tidak untuk menyakitimu,
Karena bagiku kau layak ku cintai.
Mungkin engkau ada kecemasan dengan pengakuanku...
Tetapi inilah yang ku pilih,karena bagiku..
pembelajaran mencintai ini bukan semata hal ego ku padamu,
Tapi aku percaya ini lah yang seharusnya ku pilih.
Tak mudah memang mencintaimu...
Namun ku pastikan aku selalu belajar mencintaimu dengan sepenuh hati,
Semisal bagimu aku masih belum mampu membuatmu bahagia,
Aku menyadari sepenuhnya.
Sebab aku hanya belajar mencintaimu sebaik mungkin...
Sebaik dari apa yang mungkin telah ku lakukan untuk cinta,
Untuk memilih dan menjalaninya.
Cinta itu Kini...
Seperti menuai dilema dalam diri...
Tampak mudah untuk dipetik,
Indah memang tetapi rumit tuk di lepaskan.
Aku ingin memberikan cinta...
Tapi kini ku tak tahu lagi cintakah ini?..
Begitu bersahaja nya..
Mengharuskan ku memilih dan tetap memilih..
Apakah yang ku fahami benar?..
Ataukah memang ini hanya pemikiranku?..
Ataukah ini pemahaman yang ku tahu dari seluruh rangkaian kehidupanku?..
Apakah cinta memang menghasilkan tanggungjawab besar?...
Tanggungjawab untuk merealisasikan perwujudan cinta dalam ujud yang beda?..
Cintakah aku?...
Aku tak tahu lagi..
Tampak mudah untuk dipetik,
Indah memang tetapi rumit tuk di lepaskan.
Aku ingin memberikan cinta...
Tapi kini ku tak tahu lagi cintakah ini?..
Begitu bersahaja nya..
Mengharuskan ku memilih dan tetap memilih..
Apakah yang ku fahami benar?..
Ataukah memang ini hanya pemikiranku?..
Ataukah ini pemahaman yang ku tahu dari seluruh rangkaian kehidupanku?..
Apakah cinta memang menghasilkan tanggungjawab besar?...
Tanggungjawab untuk merealisasikan perwujudan cinta dalam ujud yang beda?..
Cintakah aku?...
Aku tak tahu lagi..