02 Juni 2009

Bumi kan aku...

Tetap membumi kah aku...
Merayu mu melewati puluhan detak jantung,
Menyambut uluran tanganmu tiada sepi,
Hati kan aku di hatiku.

Bumi kan aku di bumi ku...
Lewati segenap dimensi kerelaan dada langit,
menaburkan kilau cahaya insan suci,
Membumikah aku membumi bersamamu..

Bumi kan saja aku di bumi mu...
Biar di hujani langit tetes-tetes air kehidupan,
Menjadi hidup lagi dengan cahaya-Mu,
Bumi kan aku dengan langit cerah mu..

Cinta Kala itu..

Muda ku jatuh cinta...
Berapa harga dari sebuah cinta?..
Adalah kebutaan ku bak menggenggam bathin.

Mudahnya jatuh cinta...
Mungkin ketika tak lagi ku temukan cinta yang ku inginkan,
Mungkin juga karena telah sebegitu lelahnya mencoba setia,
Mungkin juga tersebab tak kuasa lagi terhujam luka-luka.

Cinta ku kala itu...
Sungguh telah memejamkan mataku untuk selalu percaya,
Memantapkan keyakinanku memilih tanpa letih di hujam kecewa,
Membangunkan dalam hatiku sebuah cita cinta indah untuk terus bersama.

Cinta ku kala itu...
menetapkan namamu tetap terukir indah di hati,
Melewati berlaksa detik tuk tak berpaling dari wajah lainmu,
Wajah indah cinta ku padamu..

Di Balik Kenangan Kita

masih ingatkah kau,kekasih...
Kita pernah saling merindui dan saling mencintai,
Tidak sedikitpun kita lelah untuk memberi dan menerima,
Bahkan tak sedikit waktu kita sematkan kemesraan.

Sungguh kenangan itu teramat indah untuk usai,kekasih...
Tiada pernah kita saling curiga ataupun membenci,
Hingga aku benar-benar merasa menjadi lelaki yang paling hebat,
Dan ku akui bagiku kau adalah kekasih terbaikku.

Apa aku salah jika masih mengenangkan ini,kekasih...
Apa aku salah jika begitu ku hargai nya kenangan kita dengan sangat bangga?..
Apa aku salah jika tetap harus mensetiai kenangan indah kita?..
Apa kau pun pernah begitu,kekasih..

Ku mohon jangan sisihkan aku dengan persangkaan burukmu...
Aku tak pernah membenci mu sedikitpun sampai detik ini,
Aku juga tiada pernah ingin membuatmu kecewa,
Aku benar-benar tak mampu membuatmu terluka.

Sepi Yang Bertahan...

Sudah berapa lama kita begini...
Tertawan dalam kesepian yang kita ciptakan sendiri,
Seperti tiada mampu meraih kebersamaan diantara cerita cinta kita,
Apa memang ini yang terbaik buat kita?..

Apa layak aku mempertahankan kesepian ini..
Apa patut aku tetap mensetiai pertengkaran kita..
Apa seharusnya kan terus begini?..

Berapa lama lagi sepi ini kita pertahankan,sayang...
Sementara kita masih saling membutuhkan,
Sementara kita masih tak bisa memungkiri perasaan kita sendiri,
Tak rindu kah engkau padaku,sayang..

Sudahlah,sayang...
Kita hapus saja sikap saling menyalahkan antara kita,
Coba kita bangun kembali serpihan-serpihan retak kisah kita,
Kita hapus semua anggapan buruk kita masing-masing.

Bisa kah engkau mempercayaiku lagi sperti dulu,sayang...
Aku pun akan berbuat serupa,
Aku tak mau kita kini jadi terpisah demi sebuah anggapan tak sepadan,
Kembali lah padaku dan jangan izinkan keraguanmu memisahkan kita.

Sebentuk Rindu buat Cinta

Hai,Cinta...
Apa kabarmu sekarang..
Lama tak bersua seperti hilang di telan rimba,
Semua baik-baik saja khan...

Hai,Cinta...
Sudah pergikah kamu dari hatiku?..
Sudah bosankah kamu menetap di palung hatiku?..
Sudah letihkah kamu dengan sikap dan perlakuanku padamu?..

Hai,Cinta...
Jangan pergi ya..
Jangan pernah bosan mendiami hatiku..
jangan pernah letih dengan apa dan bagaimana diriku.

hai,Cinta...
Beri aku kepercayaan,
Biar aku lebih kuat lagi jalani kehidupanku,
Biar aku tak menyerah dengan cobaan bersamamu.

hai,Cinta...
Aku merindukanmu..
Merindukan kita.