04 Juni 2009

Indah dirimu..

Ta'jub aku memandang wajahmu...
Terpukau tak terkilah begitu rupa,
Mempesona benar-benar ku terpesona.

Apa kan ku kata...
Segenap kalimat ini laksana tak mampu mengungkap,
Seberapa agung musti ku kagumi keagungan yang Dia cipta?..

Apa kau sangka ini adalah kata jua?...
Perih bukan sebab kau tepukkan sebelah tangan,
Sepi bukan karena kau picingkan sebelah mata,
Ini putih tulang ku bukan putih mata,
Parah..

Membagilah bersamaku

Bila memang itu mampu membuatmu jadi lebih tenang..
Bila mungkin sudah kau rasa tiada lagi yang mau mengertimu..
Membagilah bersamamu..

Jika saja itu tak mampu menentramkan dirimu...
Maafkan aku kalau tak sepadan dengan mau mu,
Tetapi beri kesempatan hatimu mencoba di sisiku,
Ku janjikan semampu diri mendengar segenap keluh-kesahmu.

Membagi lah denganku...
Meski sekejap saja untuk mencobanya,
Selebihnya ku pasrahkan jua,
Dan jika kenyataannya bisa,
Aku kan mencoba tetap bisa..

Senandung Perih

Ini malam bertudung pekat...
Tiada gemintang bak kerlip mewarnai jelaga,
Tersaput angin cahayanya seperti melayang layah.

Layaknya inri di pusara...
Tiap guratnya adalah prasasti sejarah hidup,
Mungkin memang kan tetap hidup,
Terpasung tegar membelah bumi.

Dada ku adalah bagian dada langit...
Ku sematkan kesepian di ufuk-ufuknya,
Hendak ku dulang hati tak lara,
Sepi ku tiada kan memenjara,
Sampai mata terpejam lena.