14 Mei 2009

Mendulang Bayangan

Malam temaram dalam bayangan...
Jiwa terdiam dalam haus dan kelaparan
Mencari tegukan buat membasahi kenangan
Mencari sesuap buat mendulang bayangan.
Dada yang sesak semakin dalam sembab...
Hati yang meronta semakin tergilas roda
Putaran hati dalam kenang penuh manja
Dimana api senyuman di mata itu?..
Masih tak kuasa dada menahan...
Hati dalam riang tanpa ruang
Kehadiran pun semakin di tuntut datang
Hanya diam dan meredam yang bisa ku lakukan
Karena kenyataan kan kian meradang.
Karib sayangi kasih bulan malam...
Ku tunggu kehadirannya penuh ketabahan
Dari waktu yang berkumpul dalam hari
Hingga sampai pada tahun nan berganti.
Ruang hati ini masih menerima...
Dengan ramah meski suara terbatah-batah
Meski sumbang mendendang lengang
Meski tak ada ruang dalam hilang.

Cakrawala

Semesta ini menguji benak...
Hilang datang hadir menghilang
Semuanya beralih dalam satu ruang
Terpendam bila datang satu dengan yang lain.
Kekerabatan ini benar-benar bijak...
Dalam takdir ku jalani apa yang semestinya
Karena peristiwanya dalam satu mata
Mata rantai kehilangan dan samar.
Dari pagi sampai siang dari siang sampai malam...
Kurun demi kurun terhitung dari garis manusia
Sebagai pembeda batas waktu dan hari
Yang sebenarnya tak terbatas ruang maupun isi.
Di namai itu semua untuk mengingat...
Dimana ada saat semuanya di ubah
Yang buruk menjadi baik
Dan yang baik semakin baik
Lalu semuanya kembali pada apa yang disebut
Maha dari Segala Kebaikan.

Kembalinya Arti Kehilangan

.."Mungkinkah..?"..Terbatah hati ini menyuarakannya.
Terbayang berbagai manisnya kecapan hati,
Selalu saja mengaliri isi jiwa dan nurani ini meski tak meminta.
Serasa haus dada ini...
Mata ini serasa keluh memandang,
Indah dunia menjadi semakin semu.
.."Ah.."...Janji-janji hanya tinggal serpihan,
Tak ada sepatah kata pun yang lagi ku dengar dari bibirmu.
.."Dimanakah kau?"...Sentuhan desah yang mengalir landai.
Lenyap daku dalam bayang-bayang masa silam...
Serasa semakin lengkap duka rindu penantian ini,
Mengikis keresahan diriku akan kehadiranmu lagi.
Menit-menit berlalu dalam rangkuman waktu,
Hendak ku lawan nestapa ini,namun..
Naif..!...
Pergolakan hati ini sudah semakin menguning lewati hari,
Hati kian terpikat di setiap kehadiran bayang-bayang kenangan.
.."Gelora ini semakin tiada dapat ku tahan"...
.."Adakah lagi waktu bersama mengiring kehadiran kita berbagi tawa?"..
.."Adakah lagi waktu kita saling memilahi duri-duri yang halangi kita menempuh cita dan cinta tuk saling mewujudkannya?"..
.."Adakah kita kembali di pertemukan dalam suatu saat yang lebih baik?"..
.."Ah.."...Kosakata peluh hati merinduimu.
Kenyataan waktu kini tak jua kunjung sirna,
Hilangnya dirimu dari mata ini seolah membuat diriku terbangun,
Benar-benar kini ku rasakan arti kehilangan itu kembali,
Setelah berpuluh resah dan apapun yang mengikutinya,
Hilang dan tumbuh terjang rangkak kembali pulang.