29 Januari 2010

Bias Kenangan.......

Apabila pagi begitu dini di rasuk embun...
Dan sisa tirai malam masih samar membentang,
Namun di kaki langit lengkung tampak kerlip,
Biasan surya dengan cakar-cakar ultra pagi buta.

Tersisa sisip dalam gerak edarnya…
Secercah derita dari dosa-dosa tak terhenti,
Tampak gamang hati menafsirkan,
Sebab kebekuan telah menjadi gunungan gelap.

Selamat, salam sejahteraku mengawali dan mengakhiri segala kini...

(November 11, 2008)

Aku tersenyum....

Ku rasa itu yang layak ku lakukan, bahwa senyum ini telah mengubur banyak kegetiran dari setiap persoalan yang menduka ataupun membahagiakan.
Terkadang setiap kali terluka,senyum itu telah menabiri kecut dan perihnya rasa bathin, seolah juga mampu meremukkan aroma pedihnya dan meluluhkan pemahaman burukku atas yang terjadi.
Begitu teredam diriku,meski ku tahu ada sebagian sisa sisi hati yang retak..
Tetapi itu jauh lebih baik bagiku daripada merugikan orang lain atau mungkin menciptakan persoalan baru yang justru menambah perih.
Aku percaya semua itu menyimpan cahaya..
Tanpa buruk menafsiri setiap luka dan menepis syak wasangka demi menjaga cara berfikir yang egois dan rasa sepihak dari hatiku sendiri.
Aku tersenyum padamu..
Aku tersenyum atas apa yang ku dengar tentangmu..

(December 6, 2008)

Secercah Asa nan Perih

Ku pasung rindu ku di kegelapan malam...
Ku pancangkan ingatan pada langit kelam durja,
Ku sapa dinginnya agar turut serta,
Antarkan aku pada sejarah yang telah tumbang..

Aku ingin datang kepadamu...
Menemuimu dan mempertanyakan kesalahanku hingga kau pergi,
Meskipun ku tahu kini ku tak tahu kau dimana dan bagaimana,
Tetapi harapku tetap ada meski terpilah-pilah.

Katakan padaku bahwa kau masih merindukanku...
Tak harus kau merasa rindu pun itu tak apa,
Setidaknya aku tahu tak ada benci diantara kita,
Meski rasa sakit masih mendekam dalam dada ini.

Bukankah aku pernah memberimu cinta yang berbeda...
Pernah ku bawa kau kedalam hidupku dan hatiku bercengkrama,
Tanpa sedikitpun ada niat untuk melukai ataupun pergi meninggalkanmu,
Tapi kenapa kau musti pergi saat ku tak tahu apa salahku terhadapmu?...

Sempatkah kau pertanyakan ini?...
Apakah kau disana pun memikirkan perasaan ini sekarang bagaimana?..
Dan mau kah kau datang meski hanya untuk menyapaku lagi?..

<[Tunjuk Bintang]>

Bahwa kegelapan malam seperti memaklumkan aku berada di pekatnya,berbaur dan menyelami setiap jelaga nya hilangkanku.

Dimana…
Ku tunjuk bintang di antara laksa-laksa bintang bagai menghilang di kerapatan gelap nya malam.

Ku tunjuk bintang…
Mencari satu kilau beda yang mungkin mampu menemani luruhnya hati mencari,
Hanya tuk menemani tanpa asa nan lebih..

28 Januari 2010

Jangan Terus Menyesalinya...

Ada saat kita musti berbesar hati dengan apa yang terjadi..
Kalau lah apa yang kita harapkan jauh dari kenyataan,
Bersabarlah dan terus berdo'รค...

Dia selalu mendengarkan doa kita...
Meski mungkin kita kerap berburuk sangka terhadap-Nya,
Yaqinlah...
Rubah lah buruk sangka itu dan terus lah berharap rohmat-Nya.

Di balik anggapan burukmu karna ketidaknyataan dari mimpimu itu...
Pastilah terdapat hal yang terbaik untuk hidupmu...
Sebab kita buta akan hari esok...
Kita buta akan apa yang terjadi yang mungkin justru lebih menyakitkan kita.

Tidakkah kau fahami lagi seberapa sakit nya jika itu terjadi?..

Wajar kita menyesal karna itu manusiawi...
Tetapi jika terus saja menyesal toh itu tetap tidak akan merubah kenyataan bukan?!...

Koreksi dan perbaikilah lagi...
Mungkin ada hal tindak dan pemahaman yang perlu kita benahi,
Mungkin ada hal dan keyakinan yang perlu kita luruskan kembali...

Yaqinlah...
Dengan terus berusaha dan tak pernah berhenti mengharap rohmat-Nya,
Kita akan sampai pada apa yang kita cari...

Ajari Aku Cinta

Dimana aku tidak merasa terasing dengan perasaan itu lagi..
Dan dimana aku tidak membenci apapun yang terjadi dari mencintaku..

Ajari aku cinta...
Yang bisa membuatku bercahaya dan mencahayai,
Yang membuat aku bisa memberikan rasa nyaman dan damai disetiap kehadiranku,
Yang membuatku selalu tersenyum ridhlo dan tulus menjalani ketetapan-Nya.

Ajari aku cinta,Tuhan...
Cinta yang membuatku selalu membuka mataku tuk tak menyalahkan cinta,
Cinta yang membuatku bisa tulus memberi dan menyayangi,
Cinta yang bisa tetap menuntunku di jalan-Moe dan mu.

Ajari aku Cinta...
Yang terus memngalirkan rasa ikhals ku berlaku baik,
Yang tetap kan memberi jiwa pada jiwa yang kering,
Yang tetap memberi nilai tertinggi dari cinta itu sendiri.

Ajari aku cinta...
Tanpa harus membenci meski terluka,
Yang tetap selalu tabah dan bersabar tanpa henti mengharap-harap Rohmat-Nya.

26 Januari 2010

Kembara Kata dan Cinta

Aku seorang penyair cinta?...
Aku seorang pujangga?...
Entah..Aku sendiri tidak tahu.
Kenapa Aku tidak tahu?..
Karena memang aku tak pernah memikirkan status itu.

Bagiku...
Dulu aku menulis bukan karena agar aku bisa jadi penyair,
Atau mungkin agar setiap wanita mengagumi tulisan-tulisanku,
Atau untuk merayu setiap wanita yang aku inginkan.

Sama sekali itu tidaklah benar...
Sejarah masa lalu lah yang akhirnya menuntunku begini,
Awal dimana pertama kali aku musti belajar menulis lagi,
Tentunya yang nyaman buat ku baca sendiri dan yang membaca nantinya.

Awal yang tragis mungkin bagi mereka...
Ketika kisah sedih cinta pertama lah yang menjadi catatan awalku,
Kata berulang-ulang tertuang..
Susunan bahasa yang sekarang menurutku masih acak-acakan..

Mungkin...
Karena minimnya kosakata dan cara menulis,
Atau mungkin karena memang teramat sakitnya perasaan,
Tiap kata yang tertuang pada waktu itu sudah yang terbaik,
Meskipun memang masih terlalu muda bagiku mengalaminya.

Tetapi,itulah Cinta...
Bukan cinta kalau datang dengan permisi,
Bukan cinta kalau datang musti menunggu kesiapan diri,
Atau menunggu usia sudah cukup tuk menjalani resikonya.

Itulah Cinta...
Terkadang yang muda ataupun yang terlalu muda berasa memiliki sikap pun pandangan kedewasaaan,
Berlaku mampu padahal tak mampu,
Berlaku agar tampak sempurna meski takkan bisa sempurna,
Berlaku dan berlaku yang bukan dari hasil jerih payahnya sendiri.

Tetapi itulah Cinta...
Terkadang yang dewasa pun berasa menjadi lebih muda,
Sikap roman dan kesenangan-kesenangan ditampakkan agar terlihat menyenangkan,
Terkadang mampu tetapi berlebihan.

Itulah Cinta...
Mencengangkan dengan segala rahasianya..

25 Januari 2010

Inikah Caraku mencinta?!....

Berulang-ulang kali mempertanyakan pada diri sendiri...
Seberapa benar jiwa ini menafsiri..
Seberapa besar kesungguhan hati..
Hingga harus rela tenggelam dalam pemahaman sendiri.

Tak takut jika terlambat kalau memang itu bisa terbukti...
Toh perasaan tetap kan merasakan kepedihan yang indah
Perih merindu tanpa dia tahu
Dan indah bersama asa bertaut.

Inikah caraku mencintainya?...
Merelakan setiap pemahaman bodoh ku berhamburan,
Memilahinya hingga ku bisa menentukan satu jawaban pasti,
Apapun resiko nya itulah konsekwensi mencinta.

Inikah caraku mencintainya?...
Sebaik mungkin memberi dan menyayangi,
Semampu mungkin menciptakan rasa nyaman untuknya,
Meski ku sadar belumlah tentu sama dalam tiap hak dan kewajiban.

Inikah caraku mencintainya?...
Sebisa mungkin membuatnya merdeka tanpa melupakan janji hati bersama,
Toh dia pun musti harus merealisasikan diri menjadi dirinya sendiri,
Agar tetap tumbuh menjadi wanita yang hebat.

Inikah carku mencintainya?...
Sekuat mungkin mendisikusikan banyak hal yang bisa membuatnya lebih baik,
Sehingga kelak apapun yang terjadi dengan atau tanpaku,
Dia takkan pernah menyesal mencintaiku dan menjadi bagian hidupnya.

14 Januari 2010

Janji hati Sepi

Jika malam itu aku pernah menjanjikan satu hal padamu..
Meski kau tak bisa mendengarnya ketika pekatnya langit kian membubung,
Entah karna kecewa atau karna sudah tak ada lagi alasan bagiku meyakinkan hatiku sendiri,
.."Pergilah,sayang...Tidak ada sesal sedikitpun dariku tentangmu,setidaknya kau telah meyakinkanku selama ini bahwa aku tak pernah salah mencintaimu sampai detik ini"..


Kala detak-detak jarum jam serasa kian cepat...
Aku terduduk dengan tanpa kata terus memandangi mega-mega gelap,
Mencoba memburai perih ini menjadi serpih-serpih berserak,
Sebab aku lelah,sayang..
-tertunduk perlahan-

Berapa lama lagi ku tanggung ini,Tuhan...
Meski tak ku sesali..Meski tak ku salahkan siapapun atas ini semua..
Tetapi sampai kapan ku rasakan ini?..
Sampai kapan kisah ini berasa begini?..

Dia memang cantik,Tuhan...
Dia sungguh indah tuk ku benci dan ku sakiti,
Sungguh..mengecewakannya hanya kan melukai hatiku sendiri,
Aku menyayanginya,Tuhan...

Kelak..
Bisakah aku bertemu dengannya lagi,Tuhan...
Bertemu pada saat dan tempat yang jauh lebih baik dari sekarang,
Tak ada lagi yang kan terluka ataupun terpisah.

.."Tuhan.."... "luruh ku dalam hati.
Engkau memang sungguh-sungguh Maha Adil,
Meski harus ku lewati kisah dan rasa luka ini,
Aku yaqin Engkau selalu memberikan yang termanis untukku.

.."Trimakasih,Tuhan.."...
Sembari ku berlalu menjauhi kegelapan,
Melupakan sesak-sesak yang sedari tadi menguap,
Mengusir perih meski harus tetap tertahan di hati.


10 Januari 2010

Sebentuk Harap

Aku berharap...
Disini...Di sebuah tempat duduk ku sendirian mengingatimu..
Dengan desah dan peluh yang ku seka,ku bayangkan kau tersenyum..
kamu memang cantik,sayang.."..Gumam hatiku.

Kenangan itupun mencecarku...
Menggenapkan manis masa lalu agar terbentuk utuh kembali,
Menghadirkan rasa indah agar usaikan lara di sela-selanya,
Membentuk kembali kisah cinta yang usang itu.

Aku pun berharap..
Berharap kau bisa temukan kebahagiaan tanpa menyesali masa dulu,
Berharap ku bisa menjadi salahsatu kebahagiaan untukmu,
Berharap tak lagi berharap tentangmu.

Sebentuk harapku ini tulus mengaliri hati...
Ku sadar tak selama nya mau ku adalah hal bahagia bagimu,
Meski mungkin kau tetap tersenyum hanya agar aku terhibur,
Aku berharap kau tetap mau jujur bila memang kau tak bahagia bersamaku.