Ada sebuah lonceng yang tertinggal disini,yang slalu berdentang manakala kesunyian menyergapku.Yang slalu memainkan irama kerinduan yang panjang dan seperti tak pernah berakhir,yang selalu mengingatkan padamu...
Kerinduan ini apalah artinya?Apalah maknanya apabila kenyataan lebih banyak berbicara.Seringkali aku merenung,mengkaji ulang segala peristiwa yang pernah terjadi.Mencoba menelaah diri dan siapa yang paling bersalah diantara kita,tapi aku tak pernah mampu menemukan jawabannya.Karena disisi hatiku yang paling dalam selalu ingin berkata; inilah jalan yang terburuk bagi kita.
Kerinduan akhirnya hanya perlambang bahwa kita pernah saling menghormati,pernah saling menghargai.Tetapi kerinduan itu juga bagai matahari yang slalu datang di pagi hari,yang memberikan kita kehangatan bahkan sesekali sengatan.Tetapi akan meninggalkan kita di kala senja datang. Atau seperti bulan yang kadang datang malu-malu,memayungi malem dg sinarnya yang temaram,yang slalu menjanjikan keindahan.Seperti saat benih kasih di hati yang berkembang malu-malu dan sangat menakjubkan,setiap detak jantung selalu menyanyikan tembang rindu..yach..Benih kasih yang tumbuh ketika saat kanak-kanak dan berkembang sampai dewasa,melaju mengikuti irama waktu yang terus berputar.Menjalin harapan-harapan dan kesetiaan,hanya sederhana keinginan itu tetapi waktu juga telah banyak memainkan peranan.
Sesungguhnya aku ingin mengenyahkan dirimu dari alam fikiranku,aku ingin menghapusnya pergi...Aku ingin bayang-bayangmu lenyap dan tak pernah berkelebat di benakku.Tetapi segala usahaku sia-sia..Kamu bahkan selalu datang dalam sepiku,selalu menggelitik jiwa ini untuk menemukanmu kembali,paling tidak menemukan sosokmu untuk pelepas rinduku.Sosok yang mengusik ketenanganku,tetapi anehnya aku begitu menikmatinya. Kau...
Ada rindu yang tak terbatas di atas luka-lukaku..Luka yang kau torehkan di jantungku atau luka yang ku torehkan sendiri seperti katamu.
Sudah lama itu,tapi terus basah dan tak pernah dapat sembuh hingga kini.
Kerinduan ini apalah artinya?Apalah maknanya apabila kenyataan lebih banyak berbicara.Seringkali aku merenung,mengkaji ulang segala peristiwa yang pernah terjadi.Mencoba menelaah diri dan siapa yang paling bersalah diantara kita,tapi aku tak pernah mampu menemukan jawabannya.Karena disisi hatiku yang paling dalam selalu ingin berkata; inilah jalan yang terburuk bagi kita.
Kerinduan akhirnya hanya perlambang bahwa kita pernah saling menghormati,pernah saling menghargai.Tetapi kerinduan itu juga bagai matahari yang slalu datang di pagi hari,yang memberikan kita kehangatan bahkan sesekali sengatan.Tetapi akan meninggalkan kita di kala senja datang. Atau seperti bulan yang kadang datang malu-malu,memayungi malem dg sinarnya yang temaram,yang slalu menjanjikan keindahan.Seperti saat benih kasih di hati yang berkembang malu-malu dan sangat menakjubkan,setiap detak jantung selalu menyanyikan tembang rindu..yach..Benih kasih yang tumbuh ketika saat kanak-kanak dan berkembang sampai dewasa,melaju mengikuti irama waktu yang terus berputar.Menjalin harapan-harapan dan kesetiaan,hanya sederhana keinginan itu tetapi waktu juga telah banyak memainkan peranan.
Sesungguhnya aku ingin mengenyahkan dirimu dari alam fikiranku,aku ingin menghapusnya pergi...Aku ingin bayang-bayangmu lenyap dan tak pernah berkelebat di benakku.Tetapi segala usahaku sia-sia..Kamu bahkan selalu datang dalam sepiku,selalu menggelitik jiwa ini untuk menemukanmu kembali,paling tidak menemukan sosokmu untuk pelepas rinduku.Sosok yang mengusik ketenanganku,tetapi anehnya aku begitu menikmatinya. Kau...
Ada rindu yang tak terbatas di atas luka-lukaku..Luka yang kau torehkan di jantungku atau luka yang ku torehkan sendiri seperti katamu.
Sudah lama itu,tapi terus basah dan tak pernah dapat sembuh hingga kini.
Buat penulis,thanks..