Aku memang pernah kecewa...
Kecewa ditinggalkan orang yg dicintai.
Aku juga pernah terluka...
Terluka karna kepergiannya saat itu di kala masih ku mencintainya.
Aku juga pernah sedih...
Karna kesedihan itu terasa lama semenjak dia pergi.
Aku pernah marah...
Marah karna tak mampu membuatnya tetap bersamaku.
Aku pernah benci...
Benci karna rasa sakitku yang membuta dan membuatku salah memahami kenyataan itu.
Apakah kau juga pernah seperti itu?..
Rasa cemburu,rasa takut kehilangan ataupun ditinggalkan pasti kapan saja muncul tiba-tiba...
Tak jarang terbawa emosi dan meng-amin-inya,hingga membuat fikiran kita leluasa menciptakan persepsi pribadi yang menyakiti diri sendiri.
Kesadaran akan sesuatu di dunia itu pasti akan mengalami perpisahan,sepertinya tak bisa kita terima pada saat seperti itu.
Kita larut dalam mosi pembenaran dan keegoisan untuk memenjarakan obyek yg kita cintai dg dalil untuk kebaikannya atau agar tuntutan kita terpenuhi.
Tak jarang kita harus menciptakan aturan-aturan sendiri untuk membelenggunya,yg tentu saja di dasari argumen2 yang membuatnya percaya.
Bukankah orang yang mencintai seolah selalu bisa mempercayai yg dicintainya?..
Bukankah cela jadi tak nampak sebagai aib besar untuk dipertimbangkan ketimbang takut membuat kekasih kita jadi kecewa karna kita tak menuruti maunya?..
Begitu buta kah perasaan kita,sehingga meminta dia untuk hanya mencintai kita dan hanya mengingati kita tanpa ada yang lain?..
Sedemikian banggakah kita karna telah mengajarkan pada kekasih kita untuk menjadi naif dan berpaling pada kecintaan pada-Nya?..
Aku pernah lelah...
Dan aku memang lelah sekarang..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Kami Berharap komentar Anda di tulis dengan sopan