Kau lantunkan tembang-tembang kenangan
Seiring dadamu mengenyam rasa jiwa yang terbayang
Seraut wajah elok dan menyimpan banyak duka lara.
Berapa banyak yang tak terhitung lagi...
Suka dan duka yang mengaliri harapan cinta
Semenjak awal jatuh cinta itu melanda.
Terkadang engkau merintih menahan perih
Terkadang pula kau tersenyum menutupi
Meski kepahitan lah yang kau rasa.
Sungguh teramat besar cintamu padanya
Hingga kau tak rela menyakitinya
Sampai engkau ridho mengorbankan rasa hati mu sendiri.
Sesekali kau sesalkan waktu...
Kenapa terlambat kau dipertemukan?..
Kau selalu sembunyikan hatimu darinya...
Hingga selalu kau bungkam dan bimbang
Kau pendam cinta dan rindumu begitu dalam
Karna kau takut segala nya kan semakin melara
Dan membuatnya menjauh
Kau takut keakraban itu sirna
Yang akhirnya membuat luka-luka lagi
Di antara hatimu dan dirinya.
Yang mengalun memecah sunyi,tatkala kesendirian merasuk dan manakala hati terbuai dalam balur tak bernama..Tersenyum sendiri..Terbuai mimpi..Lalu terhenyak sirna tanpa kata.
22 Mei 2009
Langganan:
Postingan (Atom)