Beberapa tahun kita bersama semenjak bertemu...
Banyak hal manis kita alami,
Saling mempercayakan sesuatu,
Dan itu pun tak kita ingkari.
Masa demi masa membawa kita...
Menciptakan kurun dalam kedewasaan bersama,
Membagi dan memberikan apa yang tak kita punya,
Bersama beriring dalam hati.
Sahabat...
Musim telah berulang ganti,
Telah menitipkan berbagai rintangan dalam nurani,
Sampai kini di persimpangan,
Di antara kita musti memilih tujuan.
Sahabat...
Tak ada pesan dan beserta salam,
Semua berlalu bak musim semi,
Atau mungkin kelak bagai angin,
Saat kau kembali dan pergi lagi.
.."Selamat jalan,sahabat terkasih.."...
Beriring derai kerinduan hatiku menantikan kembalimu,
Bersama terbuka nya slalu pintu maafku,
Meskipun nantinya bukan untuk seperti masa silam,
Masa persahabatan yang indah penuh kenangan.
.."Selamat jalan,sahabat tersayang.."...
Semoga dengan jalan kita kini sama saling menyadari,
Bahwa tiap sesuatu selalu membutuhkan pengorbanan,
Sekecil apapun sesuatu itu.
Yang mengalun memecah sunyi,tatkala kesendirian merasuk dan manakala hati terbuai dalam balur tak bernama..Tersenyum sendiri..Terbuai mimpi..Lalu terhenyak sirna tanpa kata.
23 Mei 2009
Sekedar Nanar di Hati
.."Hari telah pagi.."...
Beriring suara adzan mengumandang,
Detik demi detik pun telah mengantarkan aku,
Rebah lemah menggoreskan untaian rasa hati.
.."Oh..Bayang-bayang di kegelapan malam.."...
Ku tarikan irama-irama kenangan,
Aku sanjung butir-butir damai disana,
Tentang sejarah yang mendamparkanku begini.
.."Disini.."...
Telah tercipta lagu-lagu indah sebuah cinta,
Gelisah resah menjadi satu sentuhan retak,
Aku di rayu-rayu dan di puja-puja.
.."Tetapi.."...
Butir-butir peluh yang pernah menetes,
Telah menyisakan sebuah derita panjang,
Pernah merangkaikan aku sebuah gelora..
Sebuah niat yang akhirnya tumbang..
Sinaran mata yang teduh..
Logat-logat khas penuh manja..
Halus budi bahasa..
.."Sungguh menghanyutkan.."...
Membuat bathin tak berdaya membenci,
Sekedar nanar yang kemudian berair di hati,
Pergi dengan segala yang bertentang di hati..
Beriring suara adzan mengumandang,
Detik demi detik pun telah mengantarkan aku,
Rebah lemah menggoreskan untaian rasa hati.
.."Oh..Bayang-bayang di kegelapan malam.."...
Ku tarikan irama-irama kenangan,
Aku sanjung butir-butir damai disana,
Tentang sejarah yang mendamparkanku begini.
.."Disini.."...
Telah tercipta lagu-lagu indah sebuah cinta,
Gelisah resah menjadi satu sentuhan retak,
Aku di rayu-rayu dan di puja-puja.
.."Tetapi.."...
Butir-butir peluh yang pernah menetes,
Telah menyisakan sebuah derita panjang,
Pernah merangkaikan aku sebuah gelora..
Sebuah niat yang akhirnya tumbang..
Sinaran mata yang teduh..
Logat-logat khas penuh manja..
Halus budi bahasa..
.."Sungguh menghanyutkan.."...
Membuat bathin tak berdaya membenci,
Sekedar nanar yang kemudian berair di hati,
Pergi dengan segala yang bertentang di hati..
Skripsi Hati Sepi
Di dek ini bergerak jari-jemari...
Di galangan ini terikat satu tali-temali,
Di anjungan ini sama seperti waktu dulu,
Duduk bersandar pada sebuah tonggak,
Sembari sesekali melayangkan pandangan ke tengah samudra.
Pada lembayung senja di kaki langit...
Camar-camar putih berpasangan terbang tinggi,
Membelah mega yang di keliling butiran bintang-bintang.
Ada yang tak dapat di lupakan...
Deburan ombak lautan terus saling kejar-mengejar,
Yang seolah berlomba menuju tepi itu,
Mengingatkanku pada seseorang..
Entah kini dia dimana...
Entah apa pula yang kini di perbuatnya..
Sekedar salam perpisahan berujung sepi,
Bersisa sekali dengan kesan-kesan manis,
Rasa kasih sayang yang begitu menakjubkan,
Mampu menidurkan jiwaku yang di rejam kerinduan.
.."Oh.."...
Mana aku mampu memanggilnya datang tanpa kabar?..
.."Ah.."...
Apa memang ini kebijakan Tuhan?..
.."Ya.."..Jawabku dalam diam dan hilang.
Di galangan ini terikat satu tali-temali,
Di anjungan ini sama seperti waktu dulu,
Duduk bersandar pada sebuah tonggak,
Sembari sesekali melayangkan pandangan ke tengah samudra.
Pada lembayung senja di kaki langit...
Camar-camar putih berpasangan terbang tinggi,
Membelah mega yang di keliling butiran bintang-bintang.
Ada yang tak dapat di lupakan...
Deburan ombak lautan terus saling kejar-mengejar,
Yang seolah berlomba menuju tepi itu,
Mengingatkanku pada seseorang..
Entah kini dia dimana...
Entah apa pula yang kini di perbuatnya..
Sekedar salam perpisahan berujung sepi,
Bersisa sekali dengan kesan-kesan manis,
Rasa kasih sayang yang begitu menakjubkan,
Mampu menidurkan jiwaku yang di rejam kerinduan.
.."Oh.."...
Mana aku mampu memanggilnya datang tanpa kabar?..
.."Ah.."...
Apa memang ini kebijakan Tuhan?..
.."Ya.."..Jawabku dalam diam dan hilang.
Langganan:
Postingan (Atom)