Ku sadar tak ada yang sempurna di dunia ini..
Ku tahu setiap orang pun kan menyetujuinya,
tetapi tetap saja sempurnakan cinta ini,sayang....
Sempurnakan dengan kehadiranku dalam cinta di hatimu padaku...
Sempurnakan kekuranganku dengan kerisma mu sekurang apapun itu,
Sebab aku juga tak sempurna,sayang...
Satukan ketidaksempurnaan kita menjadi kesempurnaan tuk saling melengkapi...
Karena ku percaya apa yang ada di dirimu kan melengkapi kekuranganku,
begitupun sebaliknya..
Maka izinkan kesatuan kita tuk sama-sama saling bahu-membahu menggenapinya.
Bukankah kita diciptakan untuk saling melengkapi menuju kesempurnaan?..
Tak sempurna ku dan tak sempurna mu bukan untuk di cela,
Sebab setiap Sempurna dari kehendak-Nya terukir di setiap nadi ciptaan-Nya,
Siapa lah yang mencela,biar kita mensyukurinya tuk tetap jalani hidup dg lapang dada.
Sempurnakan cinta ini,kekasih...
Tak perlu kau mencari banyak pengetahuan hanya demi ambisi menyenangkanku,
Aku sudah bahagia bersamamu walau kau tidak modern seperti gadis zaman sekarang,
Jadilah saja wanita terlugu bagiku...
Karna aku lebih bangga dengan dirimu yang tidak terpikat oleh baju-baju masa kini,
lebih mencintaimu dengan tulus meski kau tidak seintelektual wanita karier.
Sempurnakanlah cintaku ini,kekasih...
Jadilah saja wanita yang amnesia terhadap pengetahuan yg kau geluti sekarang,
jadilah saja wanita yang menerima apa adanya dari jerih payahku,
Sebab itu lebih memejamkan mataku dari lainmu..
Yang mengalun memecah sunyi,tatkala kesendirian merasuk dan manakala hati terbuai dalam balur tak bernama..Tersenyum sendiri..Terbuai mimpi..Lalu terhenyak sirna tanpa kata.
29 Juli 2009
Kau yang di Hati..
Tetaplah menjulang tinggi bak tiada duanya...
Meski kau tak abadi,kau tetap di hati sampai sejauh ini.
Jika saja dunia bisa mewakilkan setiap kebangganku kepadamu,
Ku percaya dunia ini tidak akan mampu menampung setiap indahmu,
Lekuk-lekuk cemberutmu dan setiap nadi pesona yang memancar di kesegala manjamu,
Maka ku percaya dunia akan mengolok-olok yang di mabuk pesona mu ini.
Siapa kan sangka bila keta'ajuban membuat setiap inci dirimu begitu sangat berharga bagiku?..
Siapa kan duga bila keterpesonaanku padamu menyeretku pada cahaya keSATUan nu semata?..
Aku pecinta mu...
Aku mencintaimu tanpa pengetahuan apapun,
Hingga aku seperti melebur dalam keterpanaan di luar kendaliku,
Apa itu salah?...
Hina kah hati yang tak berdaya di mabuk cinta buta?...
Hina kah manusia jika cinta dalam hatinya telah menguasai dirinya?..
Meski kau tak abadi,kau tetap di hati sampai sejauh ini.
Jika saja dunia bisa mewakilkan setiap kebangganku kepadamu,
Ku percaya dunia ini tidak akan mampu menampung setiap indahmu,
Lekuk-lekuk cemberutmu dan setiap nadi pesona yang memancar di kesegala manjamu,
Maka ku percaya dunia akan mengolok-olok yang di mabuk pesona mu ini.
Siapa kan sangka bila keta'ajuban membuat setiap inci dirimu begitu sangat berharga bagiku?..
Siapa kan duga bila keterpesonaanku padamu menyeretku pada cahaya keSATUan nu semata?..
Aku pecinta mu...
Aku mencintaimu tanpa pengetahuan apapun,
Hingga aku seperti melebur dalam keterpanaan di luar kendaliku,
Apa itu salah?...
Hina kah hati yang tak berdaya di mabuk cinta buta?...
Hina kah manusia jika cinta dalam hatinya telah menguasai dirinya?..
Labirin Sepi
Lihat aku,kekasih...
Tergolek tak berdaya di ranjang ini merasai hati sendiri,
Terkulai dan terkungkung jelaga perih sejak kau pergi,
Bagai lumpuh ku hadapi kenyataan.
Lihat aku,kekasih...
Berapa banyak peluhku menetes melawan emosi,
Mencoba dan terus mencoba melawan kebencian hatiku,
Mencoba dan mencoba menolak setiap buruk yang terhujam di jiwa ini.
Lihatlah aku,kekasih...
Aku bisa lewati perih ini meski tak tahu sampai kapan,
Biar ku retas kepedihan ini pun tak ada lagi buruk syak wasangka tentangmu,
Tetap indah tentangmu indah..
Lihatlah aku,kekasih...
Usah kau kasihani setiap sudut pandanganmu tentangku yang begini,
Aku menempuhnya karna ku percaya bisa jalani kelukaan sesakit ini,
Dan kau...tetaplah jalani apa yang sudah terjadi..
Tergolek tak berdaya di ranjang ini merasai hati sendiri,
Terkulai dan terkungkung jelaga perih sejak kau pergi,
Bagai lumpuh ku hadapi kenyataan.
Lihat aku,kekasih...
Berapa banyak peluhku menetes melawan emosi,
Mencoba dan terus mencoba melawan kebencian hatiku,
Mencoba dan mencoba menolak setiap buruk yang terhujam di jiwa ini.
Lihatlah aku,kekasih...
Aku bisa lewati perih ini meski tak tahu sampai kapan,
Biar ku retas kepedihan ini pun tak ada lagi buruk syak wasangka tentangmu,
Tetap indah tentangmu indah..
Lihatlah aku,kekasih...
Usah kau kasihani setiap sudut pandanganmu tentangku yang begini,
Aku menempuhnya karna ku percaya bisa jalani kelukaan sesakit ini,
Dan kau...tetaplah jalani apa yang sudah terjadi..
Aku dan perasaan ini...
Aku terdiam menahan diri...
Meski tak perih namun terasa sekali hentakan keterkejutan ini menggugah,
Tentang berbagai ragam peristiwa dan yang kelak kan jadi sejarah dunia.
Aku dan perasaan ini...
Rapuh meski tetap kokoh melangkahi waktu beserta atributnya,
Saling sambung menyambung bak tiada putusnya mengisi detik demi detik.
Aku rindu kamu...
Rindu kesemua tentang yang terjadi pada kita,
Yach..pada rajutan kisah kita sampai masa ini memisah.
Adalah aku tetap saja mensetiai mu...
Tak ku peduli betapa bodohnya aku dan perasaan ini memahami,
Sebuta ini kah aku dan perasaan ini tentang rasa cinta?..
Meski tak perih namun terasa sekali hentakan keterkejutan ini menggugah,
Tentang berbagai ragam peristiwa dan yang kelak kan jadi sejarah dunia.
Aku dan perasaan ini...
Rapuh meski tetap kokoh melangkahi waktu beserta atributnya,
Saling sambung menyambung bak tiada putusnya mengisi detik demi detik.
Aku rindu kamu...
Rindu kesemua tentang yang terjadi pada kita,
Yach..pada rajutan kisah kita sampai masa ini memisah.
Adalah aku tetap saja mensetiai mu...
Tak ku peduli betapa bodohnya aku dan perasaan ini memahami,
Sebuta ini kah aku dan perasaan ini tentang rasa cinta?..
Langganan:
Postingan (Atom)