14 Januari 2011

<[Dari Pengasingan]> c.p 1-12 dewa in Memorial Mobitrek

Entah berapa tahun seperti merasa dalam pengasingan…
Di tempat yang bagiku berat menjalani hari2 saat itu,suasana nya yang sepi membuat gerah jiwa dan hati ku memikirkan apa dan bagaimana nantinya..Namun ternyata,banyak banyak yang ku tahu,ku dapatkan dan mengantarkanku jadi seperti sekarang ini..
Pernah dulu bersama kawan membicarakan satu hal yang membuat kita jadi sama2 terpacu menguatkan diri dg apa yg kita hadapi waktu itu.Tepatnya di tepian sawah dg ilalangnya yang setinggi 100meter di kanan-kiri jalannya.Aku dan temanku baru saja pulang dari pasar jam 3.00 pagi membeli gethuk(ketela plus kelapa di gerus) untuk sahur..sambil jalan kaki di tempat yg sangat sepi,kami membicarakan satu hal.."Teman,nanti kita ketemu lagi tidak?..rasanya,baru kali ini aku menikmati sahur seperti ini,apa maksudnya.."Ujarnya padaku.Sungguh ku fahami maksudnya,aku hanya tersenyum dan berkata.."Insya Alloh,ADA nya kita itu di ADA kan di awali ke TIDAK ADAAN..Percayalah..kamu nanti akan mengerti maksudnya"..

<[2 dArI Pengasingan]>

Apa mas bertanya pada diri mas ketika sering ku lihat menyendiri di tengah malam dan terkadang menulis buku,sebenarnya apa yang di tulis?bukankah mas tidak sekolah lagi seperti aku dan teman2 yang lain?bukankah teman2 mas tidak ada yang seperti itu?boleh aku tahu alasan apa yang membuat mas menyibukkan diri hampir tiap malam seperti itu?.."tanya nya.Aku pun tersenyum,merangkul pundaknya sambil ku angkat kepala dan menumpukan pandangan ke langit kelam.Lirih aku pun berkata.."kamu lihat bintang2 disana"..sambil ku menunjuk ke arah langit dan di mengangguk,aku pun melanjutkan.."apakah kamu melihat bintang dalam diri mu?"..Dia hanya diam sambil menatapku dan menggelengkan kepala tanda tak tahu.Ku lepas tanganku dari pundaknya.."Ketahui lah,kau mungkin bisa setiap hari melihat bintang di langit sana tanpa perlu mencatatnya dalam buku,tapi…"..Ku tunjuk dada kiri nya sambil tersenyum.

<[3 dArI Pengasingan]>

Apa yang kamu cari dengan merelakan waktu mu menemaniku hampir setiap malam,sedangkan aku sudah terbiasa dan kamu harusnya berkumpul dengan teman sebaya mu seperti hari-hari kemarin?..tanyakupadanya.Dia pun menjawab.."itu yang ingin ku cari tahu,mas..Aku sendiri tak mengerti apa yang ku inginkan dari mas,aku merasa ada perasaan nyaman ketika duduk dan bercakap-cakap dengan mas"..Aku hanya tersenyum dan berkata.."saudaraku,ingat lah ini dan fikirkanlah baik-baik.Terserah nanti bagaimana kamu memilih..Catatlah apa yang tidak kau fahami,yang tidak kau mengerti bukan hanya dalam ingatan dan hati mu saja,tapi juga catat di buku.Karna pada saatnya nanti catatan itu sangat berguna dalam hidupmu,jika kamu percaya..Kesibukan-kesibukanmu,persoalan-persoalanmu kelak akan membuatmu lupa pada apa yang mungkin tidak kamu mengerti sekarang ini,namun mungkin kelak ketidakmengertianmu sekarang kan terjawab..tanpa kau pertanyakan padaku saat ini.."..

<[4 dArI Pengasingan]>

Dia bertanya padaku.."Bagaimana menurut mas kalau kita di benci org yg kita sendiri tak melakukan apa yg di tuduhkan,sementara fitnah terus di sebar.Aku jadi benci dg mreka,apa tindakanku salah?"..Aku tersenyum dan menjawabnya.."saudaraku,itu manusiawi jika kamu kecewa dg sikap mereka.Namun,apa yang kamu dapatkan dg kebencian mu pada mereka?kamu sendiri pasti akan rugi dg kebencian yg tak seharusnya kau pilih.Apa beda nya mreka membenci mu dan kamu membencinya,sedangkan kamu tahu itu merugikan diri mu sendiri?"..Jangan terbawa keadaan,jika memang itu bisa membuat mu jauh lebih baik..

<[5 dari Pengasingan]>

Bagaimana aku bisa menerima kekecewaanku slama ini di pengasingan,sementara di satu sisi aku tak bisa menghindari kenyataan yang aku benci menjalani nya,mas.."tanya nya lagi..Aku kembali tersenyum dan berkata.."apa kamu pernah sakit?.."pernah lah mas,smua orang juga pernah sakit"..sergahnya.."Kamu pasti akan berusaha sembuh,salahsatunya berobat ke dokter dan di beri obat.Apa kamu suka obat?.."tanyaku lagi.."aku tak suka obat,tapi karna aku ingin sembuh ya aku mau menelannya.memangnya kenapa,mas.."..ujarnya.."Untuk sembuh dari penyakit fisik saja kamu mau menelan obat yg kamu tahu itu pahit dan kamu tak suka,kenapa itu juga tidak kamu lakukan buat hati mu sendiri?..bukankah kebencian itu seperti penyakit dan obatnya adalah melawan agar tak membenci dan itu sangat pahit karna melawan emosi mu sendiri,tapi itu yang di butuhkan nurani mu"..

<[6 dArI Pengasingan]>

Mas,ajarkan padaku bagaimana aku bisa membedakan ketika menghadapi sikap yang mencela diriku dan aku tak terbawa situasi nya(dalam tanda kutip).."tanyanya..aku diam sejenak,lalu lirih berujar.."saudaraku,aku mungkin bukan orang yang pantas untuk mengajarkan semua itu.namun aku punya satu awal untuk menjawab pertanyaanmu.Saudaraku,belajar lah mendengarkan dan tidak menafsiri..belajarlah ketika kau mendengar atau melihat sesuatu,kendalikan fikiran mu untuk tidak menafsiri nya berlebihan.karna banyak orang lupa dan terbawa setiap pandangan ataupun pendengaran kita lantas penilaian kita lepas kontrol dan memberikan argumen2 yang sebenarnya jauh dari realita dan tanpa bukti apa2 kemudian menilai berlebihan dan membuat bathin kita terbawa dalam situasi..Belajar lah mendiamkan fikiran mu dari penilaian2 berlebihan itu.

<[7 dArI Pengasingan]>

Apa yang mas lihat dan mas fikirkan ketika melihat ke langit seperti malam ini?"..ucapnya.Aku tetap terdiam,tersenyum,menoleh dan menatap mata nya sambil ku berkata.."Apa yang sebenarnya kamu fikirkan dalam fikiran mu ketika kamu pertanyakan itu padaku?bukankah fikiran mu lebih dulu kau percayai walau kau ragu akan kebenarannya sehingga kamu memberanikan diri tuk bertanya padaku tentang hal itu?..Saudaraku,coba lah melihat ke angkasa sekarang dan cari lah apa yang sebenarnya kau lihat dg fikiran dan hati mu ketika pada saat yang sama mata mu tertuju ke angkasa..coba lah rasakan dan fahami hati mu,maka kau akan tahu jawabannya sendiri tanpa ku jelaskan apa yg ku lihat dengan hati dan jiwa ku sekarang ini..

<[8 dArI Pengasingan]>

.."Aku pernah mendengar dari pembicaraan teman2ku secara tidak sengaja,dia mengutip perkataan mas yang aku sendiri sampai saat ini belum faham tujuan maksud kata2 itu"..tanyanya lagi."Apa yg kau dengar,saudaraku.."tanya ku padanya.."Mas,apa maksud dan tujuan kalimat mas DALAM GELAP KAMU MELIHAT DAN BUKAN TIDAK MELIHAT"..sergahnya penuh selidik.Aku tersenyum dan berkata.."Saudaraku,coba lah beri waktu untuk diri mu sendiri di tengah malam ketika semua orang kebanyakan tidur terlelap.Diam kan jasmani mu,pejamkan mata mu,dengarkan hati-detak jantungmu-tarikan nafasmu..ketika mata terpejam,kau lihat KEGELAPAN dengan CAHAYA dan CAHAYA itu lah yang membuatmu bisa melihat dan mengatakan itulah GELAP yang kau lihat..

<[9 dArI Pengasingan]>

Aku baru mengerti soal dalam KEGELAPAN saat mata terpejam itu memang ternyata ada CAHAYA,namun apa maksud tujuan dari hal itu?"..tanya dia..Aku diam sejenak,menatapnya dan tersenyum kembali sambil berujar.."Saudaraku,ketika gelap yg kau lihat saat memejamkan mata itu sudah kau tandai keberadaannya begitupun cahaya yg aku maksud di dalamnya,apa kamu tidak menemukan pemahaman lain dari keduanya itu?..Sodaraku,kau bisa melihat gelap dg cahaya maka berusaha lah untuk bisa melihat keseluruhannya bukan di fahami sebagai wujud kegelapan,melainkan keadaan yg sama sekali kau tak terikat akan faham gelap yg kau fikirkan.Coba lah fahami kau adalah cahaya itu sendiri dan kau mengetahui apa saja di dalamnya agar senantiasa kau bisa berfikir lebih positif,lebih tenang dan menguasai diri.

<[10 dArI Pengasingan]>

Saudaraku,ini malam terakhir kita bersama untuk malam ini.Kita tidak tahu apakah akan bertemu dan berkumpul lagi seperti ini,namun aku ingin kamu mengingat sesuatu dariku yang semoga saja sesuatu itu bisa menjadi hal baik selama menjalani kehidupan mu nanti..Ingatlah,saudaraku..ada dua hal di dunia ini yang juga harus kau fahami lagi kau sadari.Pertama,Apa yang ingin kau tahu tentang sesuatu sehubungan dg dirimu ato tidak,timbanglah dg dua takaran : 1).Ada sesuatu di dunia ini yang kadang kala tidak bisa di jelaskan dg kata2 dan itu jgn kau paksakan untuk mencari nya.2).Terima penjelasan dg lapang dada,terlepas dari itu adalah kesalahan atau tidak jangan menerima dg dasar ego mu sendiri,namun menerima karna memang itu kebenaran yang sesungguhnya.Karna itu lebih bijak bagimu daripada menerima dg dasar ego mu sendiri yg pasti akan membuatmu semakin buta dan tersesat.

<[11 dArI Pengasingan]>

Yang kedua,saudaraku..Meminta maaf lah jika memang kamu melakukan kesalahan dan lakukan itu dengan cara yg baik,tak peduli kau tak bersalah sekalipun bila memang itu bisa tetap membuat tali shilaturrohmi tetap terjaga,maka jangan malu melakukannya dengan harapan Dia Maha Mengetahui apa yang sebenarnya terjadi.Toh pada dasarnya semua manusia tak luput dari kesalahan,selama kita punya niat baik kenapa musti takut menjalaninya toh tidak lah rugi berlaku demikian,bahkan kau sendiri akan merasakan ketenangan yang jauh lebih baik dari apa yang pernah kau rasakan.Jikalau permintaan maaf mu tetap tak membuat seseorang memaafkanmu,maka berserahlah kebenaran hati mu pada-Nya,toh semua hal ikhwal ada kesaksiannya kelak..Bersabar lah dan jangan pernah menyerah tuk terus mencoba nya,karna nilai kebaikannya jauh lebih menggetarkan hatimu daripada usaha mu itu.

<[12 dArI Pengasingan]>

Saudaraku,apapun yang pernah kau dengarkan dan kau lihat akan menjadi olahan jiwa mu..Jika dari pemikiran itu di lahirkan dg tindakan/ucapan(berulang2),maka itu akan menjadi sebuah watak dan bisa menjadi satu kepribadian.Untuk itu,saudaraku..timbang dan cerna baik-baik apa yang akan kau lakukan dan ingat lah,saudaraku..Jangan menilai seseorang hanya berdasarkan masa lalu,karna setiap manusia pun mengalami perkembangan.tak peduli di masa lalu dia buruk sekalipun,tapi lihat lah dia yang sekarang dan berpositif lah dalam menilai agar dirimu tidak terseret dalam buruksangka.Kenapa aku berkata demikian?coba bayangkan sendiri jika orang lain menilai mu hanya berdasar masa lalu mu yang kelam,cam kan itu..Pandang mereka seperti hal nya kita,seperti hal nya manusia yang lain.Karna pada hakikatnya semua manusia adalah baik..

Archives