.."Berhentilah membicarakan aib orang lain,karna itu sama hal nya membicarakan aibmu sendiri"...
Mengapa begitu?..
Jika mendengarkan cerita aib dan mempercayai nya,pendengarnya adalah si tolol yang mudah dijangkiti penyakit.
Jika si pendengar cerita orang yang memahami cara mendengar,maka si pendengar tidak mudah di pengaruhi apapun bentuk kata pemanis itu agar tidak tergesa-gesa mempercayai tanpa di filter lebih dahulu.
Jika pendengar adalah orang cerdik,maka si pendengar akan menilai terlebih dahulu apa tujuan dan motif si pembuka aib ini.Dan jika si pendengar orang pandai,maka dia pasti tahu untuk tidak mengikuti apapun bentuk isi bumbu2 cerita hingga dia melihat tujuan cerita dan mengantisipasi nya supaya tidak terpengaruh buruk akibat juga agar adalah si pendengar akan meluruskan cara pandang si penebar aib ini.
Tahukah bahwasanya membuka aib adalah seperti makan daging saudaranya sendiri?..itulah Firman-Nya..
Yang mengalun memecah sunyi,tatkala kesendirian merasuk dan manakala hati terbuai dalam balur tak bernama..Tersenyum sendiri..Terbuai mimpi..Lalu terhenyak sirna tanpa kata.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Kami Berharap komentar Anda di tulis dengan sopan