Karena tak terhitung lagi besarnya dosa-dosaku,teramat malu diriku menengadahkan kedua telapak tangan ini tuk meminta belas kasih sayang-Moe...
Betapa tidak...
Berapa lama aku melupakan setiap kebaikan dari tarikan nafasku,detak jantungku,lintasan jiwaku dan langkah kaki keinginanku,yang akhirnya pun menjatuhkan aku lalai dari rasa syukurku pada-Moe..
Berapa lama aku sombong dengan keberhasilan perencanaanku,niat pun tujuanku..
Berapa lama aku munafik atas segala ni'mat-ni'mat dari-Moe...
Maafkan aku...
Sadar tak akan ada kata-kata lagi yang mampu mewakili kenistaanku terhadap-Moe,
Ku sadar rela ku terima jika aku sendiri yang membuat Engkau berpaling.dan menghukumku.
Maafkan aku...
Yang telah membelenggukan diri atas kemewahan dunia ini,
Yang telah menciptakan hijab sendiri atas diriku dengan-Moe,
Yang tak henti-hentinya mengulang kesalahan.
Maafkan aku...
Ku sadar ini kan membakar diriku sendiri;
Betapa cintaku kepadamu penuh pengkhianatan,
Dan harus ku rejam sendiri diriku ini setiap waktu.
Maafkan aku...
Betapa butanya dan bodohnya aku menganiaya diriku sendiri,
Tak mampu melihat kehinaan duniawi yang Engkau hiaskan dengan penglihatan-Moe,
Dengan cara-Moe hingga aku senantiasa melihat-Moe bersemayam.
Maafkan aku...
Yang telah membakar diri sendiri seperti ini,
Berharap Engkau senantiasa memeliharaku,
Duhai Sang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang..
Maafkan aku...
Duhai Dzat yang Maha Hidup ku..
Yang mengalun memecah sunyi,tatkala kesendirian merasuk dan manakala hati terbuai dalam balur tak bernama..Tersenyum sendiri..Terbuai mimpi..Lalu terhenyak sirna tanpa kata.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Kami Berharap komentar Anda di tulis dengan sopan