Dia menanggung beban dari waktu ke waktu...
Terpikul di atas pundaknya sebuah cinta,
membebani hatinya dari kerinduan pada yang terkasih.
Dia mengurung diri...
Memecah waktu melawan kehendak nurani,
mencoba mengingkari dan melupakan segala hal.
Namun dia menyadari...
Cinta di hatinya bukan sekedar pelipur dalam lara,
tetapi awal dia mengenal sebuah kepribadian yang abadi,
tentang lagu-lagu indah dalam sebuah novel.
Dia harus memutuskan...
Hatinya pun mengarah pada ketika benaknya menumpu,
dan bibirnya telah mengucapkan kata cinta buat yang terkasih.
Kini pun dia jalani...
Mencintai sang terkasih walau apapun jua adanya,
menerimanya meski dalam sebuah pertikaian bathin.
Sebab dia sadari...
Itulah yang seharusnya dan yang di tuntut nurani,
semestinya..laksana cinta mula yang berpijak di hati.
Yang mengalun memecah sunyi,tatkala kesendirian merasuk dan manakala hati terbuai dalam balur tak bernama..Tersenyum sendiri..Terbuai mimpi..Lalu terhenyak sirna tanpa kata.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Kami Berharap komentar Anda di tulis dengan sopan