Berapa kali lagi aku harus berusaha...
Sekali waktu ku nyalakan lilin di ruangan ini,
dan seperti tampak kenangan-kenangan itu tertata dengan bingkai-bingkai lara di kisi-kisi jendela hati.
Dan pada suatu pagi...
Manakala hujan tinggal gerimis
di tengah-tengah titik gulir gerimis itu..
yang pada detik sama juga menitik dari dedaunan,ku seruak jua kelebatannya dengan angan.
Dua bola mataku sudah jauh lebih dulu memaku dan terbentur di dinding rumah,tetapi benakku lepas serta lolos menembus ke dalamnya..
Hingga masuk dan masuklah aku pada peristiwa yang memagutku selama ini,
masuk dalam dimensi masa lalu beserta waktu-waktu yang telah terlewati.
Ah...
Titik air yang menetes dari dedaunan,menyamakan waktu peristiwa yang sulit terlupa.
Beningnya tak mampu kurasakan...
Hanya mampu ku pandang dan ku pandang mengalirnya ke sela-sela nurani.
Sayang sekali...
Bathinku telah luruh di semai peristiwa itu,
hingga ngilu itu pun mencuil basah kegenapan rindu yang ku rasakan.
Entah berapa musim sudah terlalui...
Semuanya tiada terfikir lagi olehku,sebab kenangan itu bergayut mengisi hati nan perih ini.
Yang mengalun memecah sunyi,tatkala kesendirian merasuk dan manakala hati terbuai dalam balur tak bernama..Tersenyum sendiri..Terbuai mimpi..Lalu terhenyak sirna tanpa kata.
03 Mei 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Kami Berharap komentar Anda di tulis dengan sopan