Adalah hujan yang kesekian kalinya mendinginkan tubuhku..
Percikkan butir-butir dinginnya tersirat angin menoreh lembut,
Sapakan dingin ulurkan sunyi.
Hujan malam itu...
Seperti menjadi ruang tersendiri atas jiwaku merasuk dalam waktu,
Menyusuri gelapnya malam beriring rinai nya,
Bersama kilatan juga gelegar menggetarkan dada.
Hujan malam itu...
Meringkuk aku memeluk benci,
Mengusir arah gelap hatiku biar tak berjelaga,
Menghempaskannya jauh ke dada langit.
Hujan malam itu...
Menyanjung hatiku menyibak perih,
mengobati nelangsa berlaksa-laksa,
Dan pergi berselubung tudung curiga.
Hujan malam itu...
Pengusir sepi di lelap mati.
Yang mengalun memecah sunyi,tatkala kesendirian merasuk dan manakala hati terbuai dalam balur tak bernama..Tersenyum sendiri..Terbuai mimpi..Lalu terhenyak sirna tanpa kata.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Kami Berharap komentar Anda di tulis dengan sopan