Entah berapa tahun seperti merasa dalam pengasingan…
Di tempat yang bagiku berat menjalani hari2 saat itu,suasana nya yang sepi membuat gerah jiwa dan hati ku memikirkan apa dan bagaimana nantinya..Namun ternyata,banyak banyak yang ku tahu,ku dapatkan dan mengantarkanku jadi seperti sekarang ini..
Pernah dulu bersama kawan membicarakan satu hal yang membuat kita jadi sama2 terpacu menguatkan diri dg apa yg kita hadapi waktu itu.Tepatnya di tepian sawah dg ilalangnya yang setinggi 100meter di kanan-kiri jalannya.Aku dan temanku baru saja pulang dari pasar jam 3.00 pagi membeli gethuk(ketela plus kelapa di gerus) untuk sahur..sambil jalan kaki di tempat yg sangat sepi,kami membicarakan satu hal.."Teman,nanti kita ketemu lagi tidak?..rasanya,baru kali ini aku menikmati sahur seperti ini,apa maksudnya.."Ujarnya padaku.Sungguh ku fahami maksudnya,aku hanya tersenyum dan berkata.."Insya Alloh,ADA nya kita itu di ADA kan di awali ke TIDAK ADAAN..Percayalah..kamu nanti akan mengerti maksudnya"..
Yang mengalun memecah sunyi,tatkala kesendirian merasuk dan manakala hati terbuai dalam balur tak bernama..Tersenyum sendiri..Terbuai mimpi..Lalu terhenyak sirna tanpa kata.
14 Januari 2011
<[2 dArI Pengasingan]>
Apa mas bertanya pada diri mas ketika sering ku lihat menyendiri di tengah malam dan terkadang menulis buku,sebenarnya apa yang di tulis?bukankah mas tidak sekolah lagi seperti aku dan teman2 yang lain?bukankah teman2 mas tidak ada yang seperti itu?boleh aku tahu alasan apa yang membuat mas menyibukkan diri hampir tiap malam seperti itu?.."tanya nya.Aku pun tersenyum,merangkul pundaknya sambil ku angkat kepala dan menumpukan pandangan ke langit kelam.Lirih aku pun berkata.."kamu lihat bintang2 disana"..sambil ku menunjuk ke arah langit dan di mengangguk,aku pun melanjutkan.."apakah kamu melihat bintang dalam diri mu?"..Dia hanya diam sambil menatapku dan menggelengkan kepala tanda tak tahu.Ku lepas tanganku dari pundaknya.."Ketahui lah,kau mungkin bisa setiap hari melihat bintang di langit sana tanpa perlu mencatatnya dalam buku,tapi…"..Ku tunjuk dada kiri nya sambil tersenyum.
<[3 dArI Pengasingan]>
Apa yang kamu cari dengan merelakan waktu mu menemaniku hampir setiap malam,sedangkan aku sudah terbiasa dan kamu harusnya berkumpul dengan teman sebaya mu seperti hari-hari kemarin?..tanyakupadanya.Dia pun menjawab.."itu yang ingin ku cari tahu,mas..Aku sendiri tak mengerti apa yang ku inginkan dari mas,aku merasa ada perasaan nyaman ketika duduk dan bercakap-cakap dengan mas"..Aku hanya tersenyum dan berkata.."saudaraku,ingat lah ini dan fikirkanlah baik-baik.Terserah nanti bagaimana kamu memilih..Catatlah apa yang tidak kau fahami,yang tidak kau mengerti bukan hanya dalam ingatan dan hati mu saja,tapi juga catat di buku.Karna pada saatnya nanti catatan itu sangat berguna dalam hidupmu,jika kamu percaya..Kesibukan-kesibukanmu,persoalan-persoalanmu kelak akan membuatmu lupa pada apa yang mungkin tidak kamu mengerti sekarang ini,namun mungkin kelak ketidakmengertianmu sekarang kan terjawab..tanpa kau pertanyakan padaku saat ini.."..
<[4 dArI Pengasingan]>
Dia bertanya padaku.."Bagaimana menurut mas kalau kita di benci org yg kita sendiri tak melakukan apa yg di tuduhkan,sementara fitnah terus di sebar.Aku jadi benci dg mreka,apa tindakanku salah?"..Aku tersenyum dan menjawabnya.."saudaraku,itu manusiawi jika kamu kecewa dg sikap mereka.Namun,apa yang kamu dapatkan dg kebencian mu pada mereka?kamu sendiri pasti akan rugi dg kebencian yg tak seharusnya kau pilih.Apa beda nya mreka membenci mu dan kamu membencinya,sedangkan kamu tahu itu merugikan diri mu sendiri?"..Jangan terbawa keadaan,jika memang itu bisa membuat mu jauh lebih baik..
<[5 dari Pengasingan]>
Bagaimana aku bisa menerima kekecewaanku slama ini di pengasingan,sementara di satu sisi aku tak bisa menghindari kenyataan yang aku benci menjalani nya,mas.."tanya nya lagi..Aku kembali tersenyum dan berkata.."apa kamu pernah sakit?.."pernah lah mas,smua orang juga pernah sakit"..sergahnya.."Kamu pasti akan berusaha sembuh,salahsatunya berobat ke dokter dan di beri obat.Apa kamu suka obat?.."tanyaku lagi.."aku tak suka obat,tapi karna aku ingin sembuh ya aku mau menelannya.memangnya kenapa,mas.."..ujarnya.."Untuk sembuh dari penyakit fisik saja kamu mau menelan obat yg kamu tahu itu pahit dan kamu tak suka,kenapa itu juga tidak kamu lakukan buat hati mu sendiri?..bukankah kebencian itu seperti penyakit dan obatnya adalah melawan agar tak membenci dan itu sangat pahit karna melawan emosi mu sendiri,tapi itu yang di butuhkan nurani mu"..
<[6 dArI Pengasingan]>
Mas,ajarkan padaku bagaimana aku bisa membedakan ketika menghadapi sikap yang mencela diriku dan aku tak terbawa situasi nya(dalam tanda kutip).."tanyanya..aku diam sejenak,lalu lirih berujar.."saudaraku,aku mungkin bukan orang yang pantas untuk mengajarkan semua itu.namun aku punya satu awal untuk menjawab pertanyaanmu.Saudaraku,belajar lah mendengarkan dan tidak menafsiri..belajarlah ketika kau mendengar atau melihat sesuatu,kendalikan fikiran mu untuk tidak menafsiri nya berlebihan.karna banyak orang lupa dan terbawa setiap pandangan ataupun pendengaran kita lantas penilaian kita lepas kontrol dan memberikan argumen2 yang sebenarnya jauh dari realita dan tanpa bukti apa2 kemudian menilai berlebihan dan membuat bathin kita terbawa dalam situasi..Belajar lah mendiamkan fikiran mu dari penilaian2 berlebihan itu.
<[7 dArI Pengasingan]>
Apa yang mas lihat dan mas fikirkan ketika melihat ke langit seperti malam ini?"..ucapnya.Aku tetap terdiam,tersenyum,menoleh dan menatap mata nya sambil ku berkata.."Apa yang sebenarnya kamu fikirkan dalam fikiran mu ketika kamu pertanyakan itu padaku?bukankah fikiran mu lebih dulu kau percayai walau kau ragu akan kebenarannya sehingga kamu memberanikan diri tuk bertanya padaku tentang hal itu?..Saudaraku,coba lah melihat ke angkasa sekarang dan cari lah apa yang sebenarnya kau lihat dg fikiran dan hati mu ketika pada saat yang sama mata mu tertuju ke angkasa..coba lah rasakan dan fahami hati mu,maka kau akan tahu jawabannya sendiri tanpa ku jelaskan apa yg ku lihat dengan hati dan jiwa ku sekarang ini..
<[8 dArI Pengasingan]>
.."Aku pernah mendengar dari pembicaraan teman2ku secara tidak sengaja,dia mengutip perkataan mas yang aku sendiri sampai saat ini belum faham tujuan maksud kata2 itu"..tanyanya lagi."Apa yg kau dengar,saudaraku.."tanya ku padanya.."Mas,apa maksud dan tujuan kalimat mas DALAM GELAP KAMU MELIHAT DAN BUKAN TIDAK MELIHAT"..sergahnya penuh selidik.Aku tersenyum dan berkata.."Saudaraku,coba lah beri waktu untuk diri mu sendiri di tengah malam ketika semua orang kebanyakan tidur terlelap.Diam kan jasmani mu,pejamkan mata mu,dengarkan hati-detak jantungmu-tarikan nafasmu..ketika mata terpejam,kau lihat KEGELAPAN dengan CAHAYA dan CAHAYA itu lah yang membuatmu bisa melihat dan mengatakan itulah GELAP yang kau lihat..
<[9 dArI Pengasingan]>
Aku baru mengerti soal dalam KEGELAPAN saat mata terpejam itu memang ternyata ada CAHAYA,namun apa maksud tujuan dari hal itu?"..tanya dia..Aku diam sejenak,menatapnya dan tersenyum kembali sambil berujar.."Saudaraku,ketika gelap yg kau lihat saat memejamkan mata itu sudah kau tandai keberadaannya begitupun cahaya yg aku maksud di dalamnya,apa kamu tidak menemukan pemahaman lain dari keduanya itu?..Sodaraku,kau bisa melihat gelap dg cahaya maka berusaha lah untuk bisa melihat keseluruhannya bukan di fahami sebagai wujud kegelapan,melainkan keadaan yg sama sekali kau tak terikat akan faham gelap yg kau fikirkan.Coba lah fahami kau adalah cahaya itu sendiri dan kau mengetahui apa saja di dalamnya agar senantiasa kau bisa berfikir lebih positif,lebih tenang dan menguasai diri.
<[10 dArI Pengasingan]>
Saudaraku,ini malam terakhir kita bersama untuk malam ini.Kita tidak tahu apakah akan bertemu dan berkumpul lagi seperti ini,namun aku ingin kamu mengingat sesuatu dariku yang semoga saja sesuatu itu bisa menjadi hal baik selama menjalani kehidupan mu nanti..Ingatlah,saudaraku..ada dua hal di dunia ini yang juga harus kau fahami lagi kau sadari.Pertama,Apa yang ingin kau tahu tentang sesuatu sehubungan dg dirimu ato tidak,timbanglah dg dua takaran : 1).Ada sesuatu di dunia ini yang kadang kala tidak bisa di jelaskan dg kata2 dan itu jgn kau paksakan untuk mencari nya.2).Terima penjelasan dg lapang dada,terlepas dari itu adalah kesalahan atau tidak jangan menerima dg dasar ego mu sendiri,namun menerima karna memang itu kebenaran yang sesungguhnya.Karna itu lebih bijak bagimu daripada menerima dg dasar ego mu sendiri yg pasti akan membuatmu semakin buta dan tersesat.
<[11 dArI Pengasingan]>
Yang kedua,saudaraku..Meminta maaf lah jika memang kamu melakukan kesalahan dan lakukan itu dengan cara yg baik,tak peduli kau tak bersalah sekalipun bila memang itu bisa tetap membuat tali shilaturrohmi tetap terjaga,maka jangan malu melakukannya dengan harapan Dia Maha Mengetahui apa yang sebenarnya terjadi.Toh pada dasarnya semua manusia tak luput dari kesalahan,selama kita punya niat baik kenapa musti takut menjalaninya toh tidak lah rugi berlaku demikian,bahkan kau sendiri akan merasakan ketenangan yang jauh lebih baik dari apa yang pernah kau rasakan.Jikalau permintaan maaf mu tetap tak membuat seseorang memaafkanmu,maka berserahlah kebenaran hati mu pada-Nya,toh semua hal ikhwal ada kesaksiannya kelak..Bersabar lah dan jangan pernah menyerah tuk terus mencoba nya,karna nilai kebaikannya jauh lebih menggetarkan hatimu daripada usaha mu itu.
<[12 dArI Pengasingan]>
Saudaraku,apapun yang pernah kau dengarkan dan kau lihat akan menjadi olahan jiwa mu..Jika dari pemikiran itu di lahirkan dg tindakan/ucapan(berulang2),maka itu akan menjadi sebuah watak dan bisa menjadi satu kepribadian.Untuk itu,saudaraku..timbang dan cerna baik-baik apa yang akan kau lakukan dan ingat lah,saudaraku..Jangan menilai seseorang hanya berdasarkan masa lalu,karna setiap manusia pun mengalami perkembangan.tak peduli di masa lalu dia buruk sekalipun,tapi lihat lah dia yang sekarang dan berpositif lah dalam menilai agar dirimu tidak terseret dalam buruksangka.Kenapa aku berkata demikian?coba bayangkan sendiri jika orang lain menilai mu hanya berdasar masa lalu mu yang kelam,cam kan itu..Pandang mereka seperti hal nya kita,seperti hal nya manusia yang lain.Karna pada hakikatnya semua manusia adalah baik..
Aku bicara tentang Wanita...
Dan wanita itu mustinya jadi salahsatu Cahaya...
Tak peduli semodern apa keadaan zaman sekarang ini,
Mengikuti arus globalisasi sah-sah saja,
Tetapi tidak melupakan jati diri siapa apa dan bagaimana wanita itu.
Semoga lah wanita tetap menjadi Tiang yang kokoh...
Setiap budaya boleh saja diketahui tapi tidak dicampur adukkan,
Kehormatan wanita bukan saja terletak pada Gaulnya dalam pergaulan,
Tetapi juga ke-Sholehan hati.
Wanita dan jabatan,kecantikan serta kekayaan...
Tidak akan dibawa MATI,
Ingatlah MATI..
Sebelum menyesal bahwa semua itu takkan menyelamatkan,
Sebab sejak saat itu penyesalan hanya tinggal penyesalan.
Aku juga melihat banyak wanita di belahan dunia ini...
Tak semua berada dalam situasi yang mudah,
Semoga lah mereka terjaga dari segala bentuk alasan menjatuhkan kehormatan sendiri,
Meskipun tak bergelimang gemerlap kemewahan.
Tuhan Maha Adil dan Maha Kaya...
Semoga lah mereka tidak menjadikan kesulitan materi sebagai upaya menjatuhkan kehormatan,
Semoga lah mereka diberikan niat dan keinginan kuat terus berusaha mencari rizqi-Nya,
Tanpa harus malu dengan pergaulan asalkan halal mereka tetap tabah menjalani kehidupan.
Tuhan Maha Kuasa dan Maha Pedih siksanya...
Semoga lah mereka yang telah diberi kemudahan tetap mensyukuri nikmat-Nya,
Tak terbius oleh kemudahan rizqi yang didapat dan berfoya-foya,
Ataupun tak berlebihan dan sombong atas yang lain.
Wanita tetap lemah sekuat apapun dia...
Tetap lembut sekejam apapun yang dilakukannya,
Tetapi bukan berarti selemah tanpa kuasa,
Maka sebaik-baik kekuatan adalah kelemah-lembutan.
Terjaga lah wanita-wanita-Nya...
Yang menjaga diri,menetapi dan tetap melihat-Nya,
Penyerahan diri pada-Nya adalah Cinta dan sebaik-baiknya cinta,
Bukan penyerahan diri pada lain-Nya.
Tak peduli semodern apa keadaan zaman sekarang ini,
Mengikuti arus globalisasi sah-sah saja,
Tetapi tidak melupakan jati diri siapa apa dan bagaimana wanita itu.
Semoga lah wanita tetap menjadi Tiang yang kokoh...
Setiap budaya boleh saja diketahui tapi tidak dicampur adukkan,
Kehormatan wanita bukan saja terletak pada Gaulnya dalam pergaulan,
Tetapi juga ke-Sholehan hati.
Wanita dan jabatan,kecantikan serta kekayaan...
Tidak akan dibawa MATI,
Ingatlah MATI..
Sebelum menyesal bahwa semua itu takkan menyelamatkan,
Sebab sejak saat itu penyesalan hanya tinggal penyesalan.
Aku juga melihat banyak wanita di belahan dunia ini...
Tak semua berada dalam situasi yang mudah,
Semoga lah mereka terjaga dari segala bentuk alasan menjatuhkan kehormatan sendiri,
Meskipun tak bergelimang gemerlap kemewahan.
Tuhan Maha Adil dan Maha Kaya...
Semoga lah mereka tidak menjadikan kesulitan materi sebagai upaya menjatuhkan kehormatan,
Semoga lah mereka diberikan niat dan keinginan kuat terus berusaha mencari rizqi-Nya,
Tanpa harus malu dengan pergaulan asalkan halal mereka tetap tabah menjalani kehidupan.
Tuhan Maha Kuasa dan Maha Pedih siksanya...
Semoga lah mereka yang telah diberi kemudahan tetap mensyukuri nikmat-Nya,
Tak terbius oleh kemudahan rizqi yang didapat dan berfoya-foya,
Ataupun tak berlebihan dan sombong atas yang lain.
Wanita tetap lemah sekuat apapun dia...
Tetap lembut sekejam apapun yang dilakukannya,
Tetapi bukan berarti selemah tanpa kuasa,
Maka sebaik-baik kekuatan adalah kelemah-lembutan.
Terjaga lah wanita-wanita-Nya...
Yang menjaga diri,menetapi dan tetap melihat-Nya,
Penyerahan diri pada-Nya adalah Cinta dan sebaik-baiknya cinta,
Bukan penyerahan diri pada lain-Nya.
Bukan Pujangga dengan Puisinya...
Aku berdamai dengan jiwa dan hatiku...
Semenjak terus menerus ku langlangi tak putus asa,
Bukan mengalir ke tempat yang lebih rendah untuk mengikuti,
Bukan pula luluh terbakar tersebab membakar diri sendiri.
Bukankah jalan damai dengan diri sendiri harus memerangi?..
Kontradiksi jiwa dan hati kian bergelora...
Tidak lentuk karena pernah salah menyikapi ego,
Tidak juga terlalu keras mendokrin kepercayaan untuk mencapai keyaqinan,
Berbahagialah para Hati yang telah mencapai kedamaian.
Syurga mu di hati...
Melebur dalam badani,
Menyatu jiwa raga,
Berbahagialah jiwa-jiwa merdeka.
Jadi burung yang terbang bukan karena harus bersayap..
Tetapi jika sayap hanyalah perlambang untuk bisa terbang tinggi menuju kemulyaan,
Maka bersayap lah lebih dari sayap-sayap yang dimiliki setiap burung,
Bersayap lah dengan sayap abadi dan bukan sayap yang mudah patah.
Semenjak terus menerus ku langlangi tak putus asa,
Bukan mengalir ke tempat yang lebih rendah untuk mengikuti,
Bukan pula luluh terbakar tersebab membakar diri sendiri.
Bukankah jalan damai dengan diri sendiri harus memerangi?..
Kontradiksi jiwa dan hati kian bergelora...
Tidak lentuk karena pernah salah menyikapi ego,
Tidak juga terlalu keras mendokrin kepercayaan untuk mencapai keyaqinan,
Berbahagialah para Hati yang telah mencapai kedamaian.
Syurga mu di hati...
Melebur dalam badani,
Menyatu jiwa raga,
Berbahagialah jiwa-jiwa merdeka.
Jadi burung yang terbang bukan karena harus bersayap..
Tetapi jika sayap hanyalah perlambang untuk bisa terbang tinggi menuju kemulyaan,
Maka bersayap lah lebih dari sayap-sayap yang dimiliki setiap burung,
Bersayap lah dengan sayap abadi dan bukan sayap yang mudah patah.
Inilah hatiku,sayang..........
Inilah hatiku,sayang...
Berapa puluh lagi hati merasa terhujam oleh jiwa marah dan asmara luka,
Berapa puluh waktu lagi kau pancangkan di depan mata mengurai segala makna baik tentangmu.
Bagaimana bisa ku terima cinta mu jikalau realita dalihnya berbeda?..
Bagaimana bisa ku rengkuh lagi hatimu kalau ternyata sebegitu mudahnya goyah?..
Bagaimana bisa ku imankan kasih sayangku padamu kalau ternyata secuil kehampaan dan luka yang sama menimpa justru di jadikan alasan tuk pergi?..
Sebegitukah rasa yang berbuih-buih itu kau nyatakan untukku..
Sampai sebegitu lemahnyakah kenyataan cintamu?..
Kau hanya fikirkan dirimu sendiri,hatimu sendiri..
Kau seperti tak melihat ada hati yang lain yang juga sama terlukanya..
(blackshadow)
Berapa puluh lagi hati merasa terhujam oleh jiwa marah dan asmara luka,
Berapa puluh waktu lagi kau pancangkan di depan mata mengurai segala makna baik tentangmu.
Bagaimana bisa ku terima cinta mu jikalau realita dalihnya berbeda?..
Bagaimana bisa ku rengkuh lagi hatimu kalau ternyata sebegitu mudahnya goyah?..
Bagaimana bisa ku imankan kasih sayangku padamu kalau ternyata secuil kehampaan dan luka yang sama menimpa justru di jadikan alasan tuk pergi?..
Sebegitukah rasa yang berbuih-buih itu kau nyatakan untukku..
Sampai sebegitu lemahnyakah kenyataan cintamu?..
Kau hanya fikirkan dirimu sendiri,hatimu sendiri..
Kau seperti tak melihat ada hati yang lain yang juga sama terlukanya..
(blackshadow)
" PENERIMAAN TANPA SYARAT "
Saya adalah ibu dari seorang anak dan baru sajamenyelesaikan kuliah saya. Kelas terakhir yang harus saya ambil adalah Sosiologi. Sang Dosen sangat inspiratif, dengan kualitas yang saya harapkan setiap orang memilikinya. .
Tugas terakhir yang diberikan ke para siswanya diberi nama "Smiling".. Seluruh siswa diminta untuk pergi ke luar dan memberikan senyumnya kepada tiga orang asing yang ditemuinya dan mendokumentasikan reaksi mereka. Setelah itu setiap siswa diminta untuk mempresentasikan didepan kelas. Saya adalah seorang yang periang, mudah bersahabat dan selalu tersenyum pada setiap orang. Jadi, saya pikir,tugas ini sangatlah mudah.
Setelah menerima tugas tsb, saya bergegas menemui suami saya dan anak bungsu saya yang menunggu di taman di halaman kampus, untuk pergi ke restoran McDonald's yang berada di sekitar kampus... Pagi itu udaranya sangat dingin dan kering...! Sewaktu suami saya akan masuk dalam antrian, saya menyela dan meminta agar dia saja yang menemani si Bungsu sambil mencari tempat duduk yang masih kosong. Ketika saya sedang dalam antrian, menunggu untuk dilayani, mendadak setiap orang di sekitar kami bergerak menyingkir, dan bahkan orang yang semula antri dibelakang saya ikut menyingkir keluar dari antrian.
Suatu perasaan panik menguasai diri saya, ketika berbalik dan melihat mengapa mereka semua pada menyingkir ? Saat berbalik itulah saya membaui suatu "bau badan kotor" yang cukup menyengat, dan... tepat di belakang saya berdiri dua orang lelaki tunawisma yang sangat dekil...!
Saya bingung, dan tidak mampu bergerak sama sekali.....Ketika saya menunduk, tanpa sengaja mata saya menatap laki-laki yang
lebih pendek, yang berdiri lebih dekat dengan saya, dan ia sedang "tersenyum"kearah saya.... Lelaki ini bermata biru, sorot matanya tajam... tapi juga memancarkan kasih sayang...!
Ia menatap kearah saya, seolah ia meminta agar saya dapat menerima 'kehadirannya' ditempat itu... Ia menyapa "Good day..!"
sambil tetap tersenyum dan sembari menghitung beberapa koin yang disiapkan untuk membayar makanan yang akan dipesan.. Secara spontan saya membalas senyumnya, dan seketika teringat oleh saya 'tugas' yang diberikan oleh dosen saya. Lelaki kedua sedang memainkan tangannya dengan gerakan aneh berdiri di belakang temannya. Saya segera menyadari bahwa lelaki kedua itu menderita defisiensi mental, dan lelaki dengan mata biru itu adalah "penolong"nya. Saya merasa sangat prihatin.. setelah mengetahui bahwa ternyata dalam antrian itu kini hanya tinggal saya bersama mereka..., dan kami bertiga tiba-2 saja sudah sampai didepan counter.
Ketika wanita muda di counter menanyakan kepada saya apa yang ingin saya pesan, saya persilahkan kedua lelaki ini untuk memesan duluan...Lelaki bermata biru segera memesan "Kopi saja, satu cangkir... Nona !"
Ternyata dari koin yang terkumpul hanya itulah yang mampu dibeli oleh mereka (sudah menjadi aturan direstoran disini, jika ingin duduk di dalam restoran dan menghangatkan tubuh, maka orang harus membeli sesuatu). Dan tampaknya kedua orang ini hanya ingin menghangatkan badan.
Tiba-2 saja saya diserang oleh rasa iba... membuat saya sempat terpaku beberapa saat, sambil mata saya mengikuti langkah mereka mencari tempat duduk yang jauh terpisah dari tamu-2 lainnya, yang hampir semuanya...sedang mengamati mereka. Pada saat yang bersamaan, saya baru menyadari bahwa saat itu semua mata di restoran itu juga sedang tertuju ke diri saya..., dan pasti juga melihat semua 'tindakan' saya...
Saya baru tersadar setelah petugas di counter itu menyapa saya untuk ketiga kalinya menanyakan apa yang ingin saya pesan. Saya
tersenyum... dan minta diberikan dua paket makan pagi (diluar pesanan saya) dalam nampan terpisah.
Setelah membayar semua pesanan, saya minta bantuan petugas lain yang ada di counter itu untuk mengantarkan nampan pesanan saya ke meja/tempat duduk suami dan anak saya. Sementara saya membawa nampan lainnya berjalan melingkari sudut kearah meja yang telah dipilih kedua lelaki itu untuk beristirahat. .. saya letakkan nampan berisi makanan itu di atas mejanya, dan meletakkan tangan saya di atas punggung telapak tangan dingin lelaki bemata biru itu, sambil saya berucap.. "makanan ini
telah saya pesan untuk kalian berdua...."
Kembali mata biru itu menatap dalam ke arah saya, kini mata itu mulai basah ber-kaca2... dan dia hanya mampu berkata "Terima kasih banyak, nyonya...." Saya mencoba tetap menguasai diri saya, sambil menepuk bahunya saya berkata... "Sesungguhnya bukan saya yang melakukan ini untuk kalian, Tuhan juga berada di sekitar sini dan telah membisikkan sesuatu ketelinga saya untuk menyampaikan makanan ini kepada kalian...." Mendengar ucapan saya, si Mata Biru tidak kuasa menahan haru dan memeluk lelaki kedua sambil terisak-isak. Saat itu ingin sekali saya merengkuh kedua lelaki itu....
Ketika kami sedang menyantap makanan, dimulai dari tamu yang akan meninggalkan restoran dan disusul oleh beberapa tamu lainnya... mereka satu persatu menghampiri meja kami, untuk sekedar ingin 'berjabat tangan'dengan kami... Salah satu diantaranya, seorang bapak, memegangi tangan saya, dan berucap.. "tanganmu ini telah memberikan pelajaran yang mahal bagi kami semua yang berada disini...., jika suatu saat saya diberi kesempatan olehNYA, saya akan lakukan seperti yang telah kamu contohkan tadi kepada kami..." Saya hanya bisa berucap "terimakasih" sambil tersenyum. Sebelum beranjak meninggalkan restoran saya sempatkan untuk melihat kearah kedua lelaki itu, dan seolah ada 'magnit' yang menghubungkan bathin kami, mereka langsung menoleh kearah kami sambil tersenyum, lalu melambai-2kan tangannya kearah kami...! Dalam perjalanan pulang saya merenungkan kembali apa yang telah saya lakukan terhadap kedua orang tunawisma tadi, itu benar2 'tindakan' yang tidak pernah terpikir oleh saya dan sekaligus merupakan 'hidayah' bagi saya..., maupun bagi orang-2 yang ada disekitar saya saat itu.
Pengalaman hari itu menunjukkan kepada saya betapa 'kasih sayang' Allah" itu sangat HANGAT dan INDAH sekali...!
Saya kembali ke college, pada hari terakhir kuliah dengan 'cerita' ini ditangan saya. Saya menyerahkan 'paper' saya kepada dosen saya. Dan keesokan harinya, sebelum memulai kuliahnya saya dipanggil dosen saya ke depan kelas, ia melihat kepada saya dan berkata, "Bolehkah saya membagikan ceritamu ini kepada yang lain?" dengan senang hati saya mengiyakan. Ketika akan memulai kuliahnya dia meminta perhatian dari kelas untuk membacakan paper saya. Ia mulai membaca.... para siswapun mendengarkan dengan seksama cerita sang dosen, dan ruangan kuliah menjadi sunyi... Dengan cara dan gaya yang dimiliki sang dosen dalam
membawakan ceritanya... membuat para siswa yang hadir di ruang kuliah itu seolah ikut melihat bagaimana sesungguhnya kejadian itu berlangsung, sehingga para siswi yang duduk di deretan belakang didekat saya diantaranya datang memeluk saya untuk mengungkapkan perasaan harunya.
Diakhir pembacaan paper tersebut, sang dosen sengaja menutup ceritanya dengan mengutip salah satu kalimat yang saya tulis diakhir paper saya ... "Tersenyumlah dengan 'HATImu', dan kau akan mengetahui betapa 'dahsyat' dampak yang ditimbulkan oleh senyummu itu..."
Dengan caraNYA sendiri, Allah telah 'menggunakan' diri saya untuk menyentuh orang-orang yang ada di McDonald's, suamiku, anakku, guruku, dan setiap siswa yang menghadiri kuliah di malam terakhir saya sebagai mahasiswi. Saya lulus... dengan 1 pelajaran terbesar yang tidak pernah saya dapatkan di bangku kuliah manapun, yaitu : "PENERIMAAN TANPA SYARAT".
Banyak cerita tentang kasih sayang yang ditulis untuk bisa diresapi oleh para pembacanya, namun bagi siapa saja yang sempat membaca dan memaknai cerita ini diharapkan dapat mengambil pelajaran bagaimana cara.... MENCINTAI SESAMA, DENGAN MEMANFAATKAN SEDIKIT HARTA-BENDA YANG KITA MILIKI...., bukannya...MENCINTA I HARTA-BENDA YANG BUKAN MILIK KITA,...DENGAN MEMANFAATKAN SESAMA...!
Jika anda berpikir bahwa cerita ini telah menyentuh hati anda, teruskan cerita ini kepada orang2 terdekat anda. Disini ada 'malaikat' yang akan menyertai anda, agar setidaknya orang yang membaca cerita ini akan tergerak hatinya untuk bisa berbuat sesuatu (sekecil apapun) bagi sesama... yang sedang membutuhkan uluran tangannya... !
Orang bijak mengatakan :
- Banyak orang yang datang dan pergi dari kehidupanmu. .., tetapi hanya 'sahabat yang bijak'yang akan meninggalkan JEJAK di dalam hatimu.
- Untuk berinteraksi dengan dirimu, gunakan nalarmu... Tetapi untuk berinteraksi dengan orang lain, gunakan HATImu...!
- Orang yang kehilangan uang, akan kehilangan banyak; Orang yang kehilangan teman, akan kehilangan lebih banyak...! Tapi orang yang kehilangan keyakinan, akan kehilangan semuanya..!
-Tuhan menjamin akan memberikan kepada setiap hewan makanan bagi mereka, tetapi DIA tidak melemparkan makanan itu ke dalam sarang mereka,... hewan itu tetap harus BERIKHTIAR untuk bisa mendapatkannya.
-Orang-orang muda yang 'cantik' adalah hasil kerja alam, tetapi orang-orang tua yang 'cantik' adalah hasil karya seni.... Belajarlah
dari PENGALAMAN MEREKA, karena engkau tidak dapat hidup cukup lama untuk bisa mendapatkan semua itu dari pengalaman dirimu sendiri.
Cerita menarik dari negeri jauh
(Copy Paste)
Tugas terakhir yang diberikan ke para siswanya diberi nama "Smiling".. Seluruh siswa diminta untuk pergi ke luar dan memberikan senyumnya kepada tiga orang asing yang ditemuinya dan mendokumentasikan reaksi mereka. Setelah itu setiap siswa diminta untuk mempresentasikan didepan kelas. Saya adalah seorang yang periang, mudah bersahabat dan selalu tersenyum pada setiap orang. Jadi, saya pikir,tugas ini sangatlah mudah.
Setelah menerima tugas tsb, saya bergegas menemui suami saya dan anak bungsu saya yang menunggu di taman di halaman kampus, untuk pergi ke restoran McDonald's yang berada di sekitar kampus... Pagi itu udaranya sangat dingin dan kering...! Sewaktu suami saya akan masuk dalam antrian, saya menyela dan meminta agar dia saja yang menemani si Bungsu sambil mencari tempat duduk yang masih kosong. Ketika saya sedang dalam antrian, menunggu untuk dilayani, mendadak setiap orang di sekitar kami bergerak menyingkir, dan bahkan orang yang semula antri dibelakang saya ikut menyingkir keluar dari antrian.
Suatu perasaan panik menguasai diri saya, ketika berbalik dan melihat mengapa mereka semua pada menyingkir ? Saat berbalik itulah saya membaui suatu "bau badan kotor" yang cukup menyengat, dan... tepat di belakang saya berdiri dua orang lelaki tunawisma yang sangat dekil...!
Saya bingung, dan tidak mampu bergerak sama sekali.....Ketika saya menunduk, tanpa sengaja mata saya menatap laki-laki yang
lebih pendek, yang berdiri lebih dekat dengan saya, dan ia sedang "tersenyum"kearah saya.... Lelaki ini bermata biru, sorot matanya tajam... tapi juga memancarkan kasih sayang...!
Ia menatap kearah saya, seolah ia meminta agar saya dapat menerima 'kehadirannya' ditempat itu... Ia menyapa "Good day..!"
sambil tetap tersenyum dan sembari menghitung beberapa koin yang disiapkan untuk membayar makanan yang akan dipesan.. Secara spontan saya membalas senyumnya, dan seketika teringat oleh saya 'tugas' yang diberikan oleh dosen saya. Lelaki kedua sedang memainkan tangannya dengan gerakan aneh berdiri di belakang temannya. Saya segera menyadari bahwa lelaki kedua itu menderita defisiensi mental, dan lelaki dengan mata biru itu adalah "penolong"nya. Saya merasa sangat prihatin.. setelah mengetahui bahwa ternyata dalam antrian itu kini hanya tinggal saya bersama mereka..., dan kami bertiga tiba-2 saja sudah sampai didepan counter.
Ketika wanita muda di counter menanyakan kepada saya apa yang ingin saya pesan, saya persilahkan kedua lelaki ini untuk memesan duluan...Lelaki bermata biru segera memesan "Kopi saja, satu cangkir... Nona !"
Ternyata dari koin yang terkumpul hanya itulah yang mampu dibeli oleh mereka (sudah menjadi aturan direstoran disini, jika ingin duduk di dalam restoran dan menghangatkan tubuh, maka orang harus membeli sesuatu). Dan tampaknya kedua orang ini hanya ingin menghangatkan badan.
Tiba-2 saja saya diserang oleh rasa iba... membuat saya sempat terpaku beberapa saat, sambil mata saya mengikuti langkah mereka mencari tempat duduk yang jauh terpisah dari tamu-2 lainnya, yang hampir semuanya...sedang mengamati mereka. Pada saat yang bersamaan, saya baru menyadari bahwa saat itu semua mata di restoran itu juga sedang tertuju ke diri saya..., dan pasti juga melihat semua 'tindakan' saya...
Saya baru tersadar setelah petugas di counter itu menyapa saya untuk ketiga kalinya menanyakan apa yang ingin saya pesan. Saya
tersenyum... dan minta diberikan dua paket makan pagi (diluar pesanan saya) dalam nampan terpisah.
Setelah membayar semua pesanan, saya minta bantuan petugas lain yang ada di counter itu untuk mengantarkan nampan pesanan saya ke meja/tempat duduk suami dan anak saya. Sementara saya membawa nampan lainnya berjalan melingkari sudut kearah meja yang telah dipilih kedua lelaki itu untuk beristirahat. .. saya letakkan nampan berisi makanan itu di atas mejanya, dan meletakkan tangan saya di atas punggung telapak tangan dingin lelaki bemata biru itu, sambil saya berucap.. "makanan ini
telah saya pesan untuk kalian berdua...."
Kembali mata biru itu menatap dalam ke arah saya, kini mata itu mulai basah ber-kaca2... dan dia hanya mampu berkata "Terima kasih banyak, nyonya...." Saya mencoba tetap menguasai diri saya, sambil menepuk bahunya saya berkata... "Sesungguhnya bukan saya yang melakukan ini untuk kalian, Tuhan juga berada di sekitar sini dan telah membisikkan sesuatu ketelinga saya untuk menyampaikan makanan ini kepada kalian...." Mendengar ucapan saya, si Mata Biru tidak kuasa menahan haru dan memeluk lelaki kedua sambil terisak-isak. Saat itu ingin sekali saya merengkuh kedua lelaki itu....
Ketika kami sedang menyantap makanan, dimulai dari tamu yang akan meninggalkan restoran dan disusul oleh beberapa tamu lainnya... mereka satu persatu menghampiri meja kami, untuk sekedar ingin 'berjabat tangan'dengan kami... Salah satu diantaranya, seorang bapak, memegangi tangan saya, dan berucap.. "tanganmu ini telah memberikan pelajaran yang mahal bagi kami semua yang berada disini...., jika suatu saat saya diberi kesempatan olehNYA, saya akan lakukan seperti yang telah kamu contohkan tadi kepada kami..." Saya hanya bisa berucap "terimakasih" sambil tersenyum. Sebelum beranjak meninggalkan restoran saya sempatkan untuk melihat kearah kedua lelaki itu, dan seolah ada 'magnit' yang menghubungkan bathin kami, mereka langsung menoleh kearah kami sambil tersenyum, lalu melambai-2kan tangannya kearah kami...! Dalam perjalanan pulang saya merenungkan kembali apa yang telah saya lakukan terhadap kedua orang tunawisma tadi, itu benar2 'tindakan' yang tidak pernah terpikir oleh saya dan sekaligus merupakan 'hidayah' bagi saya..., maupun bagi orang-2 yang ada disekitar saya saat itu.
Pengalaman hari itu menunjukkan kepada saya betapa 'kasih sayang' Allah" itu sangat HANGAT dan INDAH sekali...!
Saya kembali ke college, pada hari terakhir kuliah dengan 'cerita' ini ditangan saya. Saya menyerahkan 'paper' saya kepada dosen saya. Dan keesokan harinya, sebelum memulai kuliahnya saya dipanggil dosen saya ke depan kelas, ia melihat kepada saya dan berkata, "Bolehkah saya membagikan ceritamu ini kepada yang lain?" dengan senang hati saya mengiyakan. Ketika akan memulai kuliahnya dia meminta perhatian dari kelas untuk membacakan paper saya. Ia mulai membaca.... para siswapun mendengarkan dengan seksama cerita sang dosen, dan ruangan kuliah menjadi sunyi... Dengan cara dan gaya yang dimiliki sang dosen dalam
membawakan ceritanya... membuat para siswa yang hadir di ruang kuliah itu seolah ikut melihat bagaimana sesungguhnya kejadian itu berlangsung, sehingga para siswi yang duduk di deretan belakang didekat saya diantaranya datang memeluk saya untuk mengungkapkan perasaan harunya.
Diakhir pembacaan paper tersebut, sang dosen sengaja menutup ceritanya dengan mengutip salah satu kalimat yang saya tulis diakhir paper saya ... "Tersenyumlah dengan 'HATImu', dan kau akan mengetahui betapa 'dahsyat' dampak yang ditimbulkan oleh senyummu itu..."
Dengan caraNYA sendiri, Allah telah 'menggunakan' diri saya untuk menyentuh orang-orang yang ada di McDonald's, suamiku, anakku, guruku, dan setiap siswa yang menghadiri kuliah di malam terakhir saya sebagai mahasiswi. Saya lulus... dengan 1 pelajaran terbesar yang tidak pernah saya dapatkan di bangku kuliah manapun, yaitu : "PENERIMAAN TANPA SYARAT".
Banyak cerita tentang kasih sayang yang ditulis untuk bisa diresapi oleh para pembacanya, namun bagi siapa saja yang sempat membaca dan memaknai cerita ini diharapkan dapat mengambil pelajaran bagaimana cara.... MENCINTAI SESAMA, DENGAN MEMANFAATKAN SEDIKIT HARTA-BENDA YANG KITA MILIKI...., bukannya...MENCINTA I HARTA-BENDA YANG BUKAN MILIK KITA,...DENGAN MEMANFAATKAN SESAMA...!
Jika anda berpikir bahwa cerita ini telah menyentuh hati anda, teruskan cerita ini kepada orang2 terdekat anda. Disini ada 'malaikat' yang akan menyertai anda, agar setidaknya orang yang membaca cerita ini akan tergerak hatinya untuk bisa berbuat sesuatu (sekecil apapun) bagi sesama... yang sedang membutuhkan uluran tangannya... !
Orang bijak mengatakan :
- Banyak orang yang datang dan pergi dari kehidupanmu. .., tetapi hanya 'sahabat yang bijak'yang akan meninggalkan JEJAK di dalam hatimu.
- Untuk berinteraksi dengan dirimu, gunakan nalarmu... Tetapi untuk berinteraksi dengan orang lain, gunakan HATImu...!
- Orang yang kehilangan uang, akan kehilangan banyak; Orang yang kehilangan teman, akan kehilangan lebih banyak...! Tapi orang yang kehilangan keyakinan, akan kehilangan semuanya..!
-Tuhan menjamin akan memberikan kepada setiap hewan makanan bagi mereka, tetapi DIA tidak melemparkan makanan itu ke dalam sarang mereka,... hewan itu tetap harus BERIKHTIAR untuk bisa mendapatkannya.
-Orang-orang muda yang 'cantik' adalah hasil kerja alam, tetapi orang-orang tua yang 'cantik' adalah hasil karya seni.... Belajarlah
dari PENGALAMAN MEREKA, karena engkau tidak dapat hidup cukup lama untuk bisa mendapatkan semua itu dari pengalaman dirimu sendiri.
Cerita menarik dari negeri jauh
(Copy Paste)
Sederhana
Seseorang pasti punya kesalahan di masa lalu..
Seseorang pasti pernah merasa berbuat baik..
Seseorang pasti pernah merasa jauh lebih baik karna seseorang yang lain..
Dan seseorang itulah yang membuat semua jadi lebih baik..
Diakui jujur atau tidak,seseorang bisa menjadi lebih baik karna yang lain.
Dan dia menjadi salahsatu yang terbaik,yang pernah di miliki..
Seseorang pasti pernah merasa berbuat baik..
Seseorang pasti pernah merasa jauh lebih baik karna seseorang yang lain..
Dan seseorang itulah yang membuat semua jadi lebih baik..
Diakui jujur atau tidak,seseorang bisa menjadi lebih baik karna yang lain.
Dan dia menjadi salahsatu yang terbaik,yang pernah di miliki..
Sesaatpun ku mau
Biar kamu rahasia dlm hatiku...
Tlah ku miliki itu tanpa tiada seorangpun tahu,ku pendam jauh sedalam-dalamnya.
Biar itu tetap jadi milikku...
Walau ku tahu sekejap bertemu lalu hilang di rerimbunan kata,aku telah merasa cukup bahagia bisa dekat dengannya.
Biar semuanya berjalan,apa adanya...
Aku tak mau perasaan indah nan meluka ini akan membuatnya justru pergi dan menjauh dariku hanya karna keinginan ego ku sendiri.Aku sudah cukup bahagia bisa menemani nya dan ada saat dia menginginkan,sejauh yang aku bisa lakukan untuknya..aku terima
Tlah ku miliki itu tanpa tiada seorangpun tahu,ku pendam jauh sedalam-dalamnya.
Biar itu tetap jadi milikku...
Walau ku tahu sekejap bertemu lalu hilang di rerimbunan kata,aku telah merasa cukup bahagia bisa dekat dengannya.
Biar semuanya berjalan,apa adanya...
Aku tak mau perasaan indah nan meluka ini akan membuatnya justru pergi dan menjauh dariku hanya karna keinginan ego ku sendiri.Aku sudah cukup bahagia bisa menemani nya dan ada saat dia menginginkan,sejauh yang aku bisa lakukan untuknya..aku terima
Tak seHarusnya
Aku berharap tentang dia di hari ini...
Tak semestinya berharap dia datang dan menyatakan hati,walau hanya sekedar rindu.
Tak selayaknya aku merasa begini...
Bagai terbiar sepi di antara kesendirian yang ku pilih,hanya tatapan mata rintih memandang dua mata di balik kaca.
Apa arti ku pinta itu semua...
Bagai takut dia menghilang dariku,merasa takut dia menjauhiku,merasa tak sebanding menyatakan rindu pada hati yang tak semestinya tuk ku harap ada untukku..
Tak semestinya berharap dia datang dan menyatakan hati,walau hanya sekedar rindu.
Tak selayaknya aku merasa begini...
Bagai terbiar sepi di antara kesendirian yang ku pilih,hanya tatapan mata rintih memandang dua mata di balik kaca.
Apa arti ku pinta itu semua...
Bagai takut dia menghilang dariku,merasa takut dia menjauhiku,merasa tak sebanding menyatakan rindu pada hati yang tak semestinya tuk ku harap ada untukku..
Kenangan bersamamu....
Ada sebentuk kelukaan yang meleleh disini...
Sisa dari guratan hati tentang perasaan yang saling mencinta,
Sisa dari impian indah jiwa tentang bahagia di hari nanti.
Betapakah kini semua itu menguap begitu saja...
Tak ada tangan yang mendekap erat,
Tak ada kata "henti" tuk menhalangku pergi,
Semua berlalu menyisakan sepi.
Perihnya harus terpisahkan darimu...
Walau bukan mauku tetap saja ku musti terima,
Meski bukan kesengajaan tetap jua harus diakhiri,
Aku berusaha mengerti.
Begitu ironisnya perasaan cinta ini...
Kesetiaanku pun tak sanggup menahan kau pergi,
Kerelaanku pun tak jua bisa membuatmu tetap bersamaku,
Aku berusaha menerima.
Aku yang masih mencintaimu...
Senantiasa percaya betapa perasaanmu takkan berubah,
Selalu ku yakinkan diriku berkali-kali dalam setiap dilema,
Meski kau akhirnya memilih pergi,
Aku senantiasa tak pernah membenci.
Ku cintai dirimu demi kita di masa nanti...
Biar ini tetap ku simpan tanpa sedikitpun menyalahkan masa lalu,
Aku tetap menatapmu dengan indah,
Sebagaimana aku yang dulu mencintaimu dan takkan hendak mengubahnya.
Sisa dari guratan hati tentang perasaan yang saling mencinta,
Sisa dari impian indah jiwa tentang bahagia di hari nanti.
Betapakah kini semua itu menguap begitu saja...
Tak ada tangan yang mendekap erat,
Tak ada kata "henti" tuk menhalangku pergi,
Semua berlalu menyisakan sepi.
Perihnya harus terpisahkan darimu...
Walau bukan mauku tetap saja ku musti terima,
Meski bukan kesengajaan tetap jua harus diakhiri,
Aku berusaha mengerti.
Begitu ironisnya perasaan cinta ini...
Kesetiaanku pun tak sanggup menahan kau pergi,
Kerelaanku pun tak jua bisa membuatmu tetap bersamaku,
Aku berusaha menerima.
Aku yang masih mencintaimu...
Senantiasa percaya betapa perasaanmu takkan berubah,
Selalu ku yakinkan diriku berkali-kali dalam setiap dilema,
Meski kau akhirnya memilih pergi,
Aku senantiasa tak pernah membenci.
Ku cintai dirimu demi kita di masa nanti...
Biar ini tetap ku simpan tanpa sedikitpun menyalahkan masa lalu,
Aku tetap menatapmu dengan indah,
Sebagaimana aku yang dulu mencintaimu dan takkan hendak mengubahnya.
Langganan:
Postingan (Atom)
Archives
-
▼
2011
(114)
-
▼
Januari
(114)
-
▼
Jan 14
(81)
- <[Dari Pengasingan]> c.p 1-12 dewa in Memorial Mob...
- <[2 dArI Pengasingan]>
- <[3 dArI Pengasingan]>
- <[4 dArI Pengasingan]>
- <[5 dari Pengasingan]>
- <[6 dArI Pengasingan]>
- <[7 dArI Pengasingan]>
- <[8 dArI Pengasingan]>
- <[9 dArI Pengasingan]>
- <[10 dArI Pengasingan]>
- <[11 dArI Pengasingan]>
- <[12 dArI Pengasingan]>
- Aku bicara tentang Wanita...
- Bukan Pujangga dengan Puisinya...
- Inilah hatiku,sayang..........
- " PENERIMAAN TANPA SYARAT "
- Sederhana
- Sesaatpun ku mau
- Tak seHarusnya
- Kenangan bersamamu....
- Aku tersenyum...
- Skripsi Hati Sepi
- Masih Muda(tentang CINTA): Dari Wanita itu..
- Sesuatu tentang CintA.........
- Sesuatu tentang...
- Sesuatu tentang CINTA..
- Nyanyian Burung Menjelang Senja
- Jika Tak Cinta dia...
- Berusaha lah...
- AKu dan Kau
- .:: Noktah Sepi ::.
- Dari Hati...
- .:: Berlepas...
- .:: Kilah Hati....
- .:: Tersenyumlah,Cinta...
- .:: Ingatlah,Cinta...
- .:: Dulu dan Kini...
- .:: Dari Hati(caraku)....
- .:: (Kisah)Aku Juga Bisa.....
- .:: Tengok Rapuhnya...
- .:: Aku dan Kenangan..........
- .:: Aku MenCintaiMu......
- .:: Makalah Sepi..........
- .:: Diary Sepi..........
- .:: Maafkan Aku....
- .:: Teruntuk Sebuah Janji..........
- .:: Nanar........
- .:: Ungkapan Tak Jadi....
- .:: Kenangan Tiba...
- .:: Makalah Hati...
- .:: Kilah-Kilah Waktu...
- .:: Perih....
- .:: Membisu....
- .:: Sahabat... ::.
- Harus Ku Terima.....
- Jangan terburu2 membenci...
- .:: Ada Hati di dalam Hati ::.
- :: Aku ingin kau bisa melihat rasamu seperti ku me...
- Aku tak tahu,Maafkan aku..
- Cahaya dan Sepi
- Subhanalloh...Alhamdulillah...Astaghfirulloh
- Sepeninggal kita
- Melihatmu lagi...
- Rasa tak terbantah...
- Berpeluh sangka engkau mendera
- Saat Tertinggal...
- Aku dan Catatanku...
- .:: Rasa Sesuci ::.
- .:: Ceritakanlah... ::.
- .:: Fahami rasaku(Rasa Seorang Wanita) ::.
- .:: Terima ini..(dg hati yg basah/lemah lembut) ::.
- .:: Tentang Kita ::.
- .:: Masih disini.. ::.
- .:: Sudahi perih itu... ::.
- .:: Tentang Perasaan,Rasa,Cinta.. ::.
- .:: Titik.. ::.
- .:: Dari Dan Untuk... ::.
- .:: Cantik ::.
- .:: PerSIAPkan diri..(hai,eL..) ::.
- .:: Aku pernah,apa kau juga pernah..(hai,eL..) ::.
- .:: Sisa Kenangan ::.
-
▼
Jan 14
(81)
-
▼
Januari
(114)