07 Juni 2009

Tentangmu Lagi

Begitu bangga ku mengenalmu...
Suka cita kerinduan seperti memupuk keakraban kita,
Menjadi benih kecintaan yang lebih bagiku.
Tatapan matamu..
Senyummu..
Polos dirimu..
Kesetiaanmu..
Membuatku berurai di keterjagaan tak tentu.

04 Juni 2009

Indah dirimu..

Ta'jub aku memandang wajahmu...
Terpukau tak terkilah begitu rupa,
Mempesona benar-benar ku terpesona.

Apa kan ku kata...
Segenap kalimat ini laksana tak mampu mengungkap,
Seberapa agung musti ku kagumi keagungan yang Dia cipta?..

Apa kau sangka ini adalah kata jua?...
Perih bukan sebab kau tepukkan sebelah tangan,
Sepi bukan karena kau picingkan sebelah mata,
Ini putih tulang ku bukan putih mata,
Parah..

Membagilah bersamaku

Bila memang itu mampu membuatmu jadi lebih tenang..
Bila mungkin sudah kau rasa tiada lagi yang mau mengertimu..
Membagilah bersamamu..

Jika saja itu tak mampu menentramkan dirimu...
Maafkan aku kalau tak sepadan dengan mau mu,
Tetapi beri kesempatan hatimu mencoba di sisiku,
Ku janjikan semampu diri mendengar segenap keluh-kesahmu.

Membagi lah denganku...
Meski sekejap saja untuk mencobanya,
Selebihnya ku pasrahkan jua,
Dan jika kenyataannya bisa,
Aku kan mencoba tetap bisa..

Senandung Perih

Ini malam bertudung pekat...
Tiada gemintang bak kerlip mewarnai jelaga,
Tersaput angin cahayanya seperti melayang layah.

Layaknya inri di pusara...
Tiap guratnya adalah prasasti sejarah hidup,
Mungkin memang kan tetap hidup,
Terpasung tegar membelah bumi.

Dada ku adalah bagian dada langit...
Ku sematkan kesepian di ufuk-ufuknya,
Hendak ku dulang hati tak lara,
Sepi ku tiada kan memenjara,
Sampai mata terpejam lena.

03 Juni 2009

Izinkan Ku Mencintaimu

Meskipun kau tak bisa menerimaku..
Meski kau telah memilih yang lain tuk memilikimu..
Mesiki kau ragukan pengakuanku..
Izinkan aku mencintaimu.

Aku tak menyesal dengan ketidakterimaanmu atas perasaanku,
Aku tak menyesal...
Aku tahu itu takkan mudah bagiku menerima kenyataan,
Tetapi toh untuk apa ku paksakan?..

Kau punya hak tuk memilih...
Kau punya hak mencintai siapapun yang kau pilih,
Begitupun aku..

Rela kan aku mencintaimu...
Biar dengan begitu bisa ku abdikan perasaan ini untuk selalu sadar diri,
Setidaknya aku tahu..
Ada sebuah hati yang merela tuk ku cintai sendiri.

Teruntuk KAU Yang Jatuh Cinta Lagi

Siapa sangka bila hati jadi berbunga kembali...
Jatuh cinta tuk kesekian kali nya diantara laksa uluran tuk dicinta,
Merasa lebih berarti diantara bunga-bunga hati,
Jatuh hati kembali di lelahnya mencari cinta.

Apa memang kau telah jatuh cinta lagi...
Setiap kata-kata nya seperti menyulut gairah,
Setiap tawa nya laksana membuatmu begitu perkasa,
Setiap tatapan matanya bak meredam gejolak di dada menjadi damai.

Untuk kau yang jatuh cinta lagi...
Begitu berseri nya wajah cinta membalut hatimu,
Meski membuatmu selalu lapar dan haus tuk bersamanya,
Hatimu terlalu bersahaja untuk mekarnya kuncup cinta lagi.

Skripsi Cinta tak Jadi

Rasanya...
Sudah terlalu lama kau mengeram sendiri,
Dalam kesepian tak henti berharap,
Namun sampai kapankah?..

Kau coba mengusirnya jauh...
Memejamkan mata berharap pulas tertidur dan melupakannya,
Atau setidaknya beraktifitas agar tiada makin terejam,
Namun bisa kah kau menghapusnya?..

Airmata rasanya tak pantas bagimu tuk melodangkan,
Amukan emosi pun takkan merubah apa-apa,
Apakah kau telah kuasa menghapusnya?..

Skripsi cinta tak jadi mu bak makalah perih...
Laksana luluh lantas segenap daya mu mengusirnya jauh,
Sungguh takkan dapat hilang,
Skripsi cinta tak jadi mu pun terbengkalai di ambang keraguan.

02 Juni 2009

Bumi kan aku...

Tetap membumi kah aku...
Merayu mu melewati puluhan detak jantung,
Menyambut uluran tanganmu tiada sepi,
Hati kan aku di hatiku.

Bumi kan aku di bumi ku...
Lewati segenap dimensi kerelaan dada langit,
menaburkan kilau cahaya insan suci,
Membumikah aku membumi bersamamu..

Bumi kan saja aku di bumi mu...
Biar di hujani langit tetes-tetes air kehidupan,
Menjadi hidup lagi dengan cahaya-Mu,
Bumi kan aku dengan langit cerah mu..

Cinta Kala itu..

Muda ku jatuh cinta...
Berapa harga dari sebuah cinta?..
Adalah kebutaan ku bak menggenggam bathin.

Mudahnya jatuh cinta...
Mungkin ketika tak lagi ku temukan cinta yang ku inginkan,
Mungkin juga karena telah sebegitu lelahnya mencoba setia,
Mungkin juga tersebab tak kuasa lagi terhujam luka-luka.

Cinta ku kala itu...
Sungguh telah memejamkan mataku untuk selalu percaya,
Memantapkan keyakinanku memilih tanpa letih di hujam kecewa,
Membangunkan dalam hatiku sebuah cita cinta indah untuk terus bersama.

Cinta ku kala itu...
menetapkan namamu tetap terukir indah di hati,
Melewati berlaksa detik tuk tak berpaling dari wajah lainmu,
Wajah indah cinta ku padamu..

Di Balik Kenangan Kita

masih ingatkah kau,kekasih...
Kita pernah saling merindui dan saling mencintai,
Tidak sedikitpun kita lelah untuk memberi dan menerima,
Bahkan tak sedikit waktu kita sematkan kemesraan.

Sungguh kenangan itu teramat indah untuk usai,kekasih...
Tiada pernah kita saling curiga ataupun membenci,
Hingga aku benar-benar merasa menjadi lelaki yang paling hebat,
Dan ku akui bagiku kau adalah kekasih terbaikku.

Apa aku salah jika masih mengenangkan ini,kekasih...
Apa aku salah jika begitu ku hargai nya kenangan kita dengan sangat bangga?..
Apa aku salah jika tetap harus mensetiai kenangan indah kita?..
Apa kau pun pernah begitu,kekasih..

Ku mohon jangan sisihkan aku dengan persangkaan burukmu...
Aku tak pernah membenci mu sedikitpun sampai detik ini,
Aku juga tiada pernah ingin membuatmu kecewa,
Aku benar-benar tak mampu membuatmu terluka.

Sepi Yang Bertahan...

Sudah berapa lama kita begini...
Tertawan dalam kesepian yang kita ciptakan sendiri,
Seperti tiada mampu meraih kebersamaan diantara cerita cinta kita,
Apa memang ini yang terbaik buat kita?..

Apa layak aku mempertahankan kesepian ini..
Apa patut aku tetap mensetiai pertengkaran kita..
Apa seharusnya kan terus begini?..

Berapa lama lagi sepi ini kita pertahankan,sayang...
Sementara kita masih saling membutuhkan,
Sementara kita masih tak bisa memungkiri perasaan kita sendiri,
Tak rindu kah engkau padaku,sayang..

Sudahlah,sayang...
Kita hapus saja sikap saling menyalahkan antara kita,
Coba kita bangun kembali serpihan-serpihan retak kisah kita,
Kita hapus semua anggapan buruk kita masing-masing.

Bisa kah engkau mempercayaiku lagi sperti dulu,sayang...
Aku pun akan berbuat serupa,
Aku tak mau kita kini jadi terpisah demi sebuah anggapan tak sepadan,
Kembali lah padaku dan jangan izinkan keraguanmu memisahkan kita.

Sebentuk Rindu buat Cinta

Hai,Cinta...
Apa kabarmu sekarang..
Lama tak bersua seperti hilang di telan rimba,
Semua baik-baik saja khan...

Hai,Cinta...
Sudah pergikah kamu dari hatiku?..
Sudah bosankah kamu menetap di palung hatiku?..
Sudah letihkah kamu dengan sikap dan perlakuanku padamu?..

Hai,Cinta...
Jangan pergi ya..
Jangan pernah bosan mendiami hatiku..
jangan pernah letih dengan apa dan bagaimana diriku.

hai,Cinta...
Beri aku kepercayaan,
Biar aku lebih kuat lagi jalani kehidupanku,
Biar aku tak menyerah dengan cobaan bersamamu.

hai,Cinta...
Aku merindukanmu..
Merindukan kita.

Archives