10 Juni 2009

Jangan Menangis,cinta...

Jangan menagis ya,cinta...
Aku tak ingin kau bersedih dengan apa yang terjadi,
Jujur aku tak bisa melihatmu seperti ini,
Jujur aku tak bisa melihatmu terus larut dengan derita mu.

Bukannya aku melarangmu tuk tak menangis,cinta...
Aku hanya tak kuasa melihatmu begitu berat menanggungnya sendirian,
Aku ingin kau mau membaginya bersamaku,
Izinkan aku tuk mendengarkan semua keluh-keluhmu.

Percayalah padaku,cinta...
Bersandarlah di bahuku dan menangislah sepuasmu di dekapku,
Sungguh bila itu yang bisa membuatmu jauh lebih nyaman,
Aku bersedia bersamamu.

Jangan menangis lagi,cinta...
Meskipun setidaknya itu mampu melodangkan setiap sesak di dada,
Walaupun itu akan mengeringkan airmata dan tak mengusir penatmu sedikitpun,
Izinkan aku membasuh perihmu dengan apa yang bisa ku lakukan buatmu..

Mendekatlah padaku,cinta...
Biarkan semuanya usai di dekapku,
Agar engkau kembali ceria seperti yang ku tahu selama ini,
Agar tak muram segala cahaya mu menjadi jelaga memerih hati.


Aku dan dunia,bagiku..

Hempaskan saja semua gundah yang meneteskan airmata...
Buang jauh segenap buruk sangka jiwa tentang kisah hari esok,
Luluh lantakkan saja segala berita pengguncang hati mu biar tak rapuh,
Kembalilah..kembalilah..

Dengarkan suara kesadaran hatimu...
Dimana jauh didasar pemahaman juga rasa hatimu pun tak berdaya,
Mungkin hanya diam tanpa kata saja yang menjadi pilihan terbaikmu saat ini,
Cukup diam dan diam lah tuk fahami dan meredam segenap perih di hati.

Yaqinlah...
Yaqinkan hati mu betapa segala yang selama ini mudah kau dapatkan adalah godaan,
Betapa segala kesakitan dan dilemanya yang sekarang menimpa juga adalah godaan,
Namun mungkin itu hanya gelitik kecil untuk di sadari..
Betapa bersyukur atau tidaknya kah dengan semua yang kau miliki.

Yaqinlah...
Jangan hanya selalu mengeluh jika sedikit saja di cubit oleh-Nya,
Tetapi ingat dan sadari lah baik-baik apa yang telah Dia hamparkan untukmu selama ini,
Sebandingkah kesenangan yang kau dapatkan dengan sedikit cubitan kecil-Nya?..

Yaqinlah...
Lebih baik tidak menjadi rakus dengan terus meminta tanpa berterimakasih,
Daripada selalu rakus dengan apa yang telah di miliki tanpa mensyukurinya,
Apalagi hanya sibuk meminta dan mengeluh.

Lupa kah aku...
Jika meminta setelah di kabulkan justru membanggakan diri dan lupa diri,
Jika di uji sedikit saja sudah mengeluhnya seperti tak pernah dituruti setiap meminta,
Tak malu kah kamu menatap-Nya dengan rakusmu itu?..
Tak malu kah kamu lupa diri bahwa semua yang ada padamu adalah rohmat-Nya?..

Hatiku padamu..

Hatiku..hatiku...
Kadang gembira pun terkadang susah,
Kadang gelisah kadang merutuk diam-diam juga,
Hatiku..hatiku..

Apa hatiku juga sebagian seperti hatimu?...
Apa isi hatiku sebagian pula seperti hatimu?...

Hatiku..hatiku...
Hati yang selalu belajar untuk tabah dan setia,
Hati yang selalu belajar sabar dan menjadi sadar,
hati yang selalu belajar menetapi kepercayaan dan meningkatkannya.

Hatiku..hatiku...
Hatiku padamu adalah makna sisi hati yang lain,
Seperti menyisakan ruang tersendiri yang tak tersentuh,
Hati ku dan hatimu lah yang menghuni nya..

Aku mencintaimu..

Jika kata ini adalah yang terindah...
Maka tak ada kata lagi yang terindah menandinginya,
Dan bila kata ini adalah kata termahal..
Pun kata ini adalah kata yang tiada banding harga nya.

Aku Mencintaimu...
Meski langit telah gelap menjadi lalangan mata menumpu pandang,
Meski angin telah pula menyibakkan sejuk alirannya merebak,
Dan meski Mendung terus berulang ganti menyilat dilema jiwa,
Mencinta dan dicinta adalah hal yang sungguh-sungguh teramat sangat terindah..

Tetaplah bersamaku...

Jangan kau pergi...
karena aku tak lagi bisa menjaga mu jika kau pergi,
Hingga aku juga tak lagi mendengarkan ceria mu,
Cerewetmu juga manjamu lagi.

Jangan pernah kau yakini aku pergi darimu...
Sebab aku tak pernah ingin kau pergi kapanpun,
Hingga kita sudah tak lagi bisa saling menjaga,
Sampai tiada daya dan kuasa lagi tuk saling tak mencinta.

Tetaplah bersamaku...
Tak ada lagi yang lain bisa menyisihkan perasaan kita,
Biar badan terpisah bila memang itu relita,
Tetapi tidak dengan semua cinta bukan?...

Rah451a Rinduku padamu...

Memang begitu rapat ku simpan di hati...
Hingga aku merasa itu tempat ternyaman menyimpannya,
Tak peduli meski siapa hendak berusaha menguak,
Rinduku sudah berkalang gegap.

Rahasia rinduku ini adalah rahasia rasa sayangku padamu...
Tak ku kuak karna takkan mampu ku nyatakan seberapa besarnya,
Tak terukur seberapa dalam ku terbebat karenanya,
Rinduku padamu laksana tiada lagi terwakili oleh kata-kata.

09 Juni 2009

Percengkramaan Lara

Hai,luka...
Apa yang sudah kau perbuat atas hatiku?..
Apa yang sudah kau taburkan diatas kecewa ini?..

Hai,luka...
Apa cuma begitu saja keperihan yang engkau tabur?..
Apa cuma begitu saja yang kau bisa?..

Hai,luka...
Beri aku luka yang lebih hebat dari yang kau bisa,
Beri aku luka yang tak semua orang mampu menjalaninya,
Kalu memang itu bisa membuatmu puas mengecewakanku.

hai,luka...
Jika memang engkau adalah satu-satunya jalan tersulit untuk mencapai kehormatan,
Maka aku adalah salahsatu yang kan ada di jalanmu,
Bagiku lebih baik memperjuangimu daripada tak terhormat,
Mati biar mati daripada mati menanggung malu yang teramat sangat memalukan.

Aku Bukan Pendendam

Meski aku terluka begini...
Bukan berarti aku mendendam padamu,
Biarpun perih dan ku akui membuatku kecewa,
Namun pantaskah aku membencimu?...

Aku bukan pendendam...
Aku juga tak mau jadi pendendam atau terus membenci mu,
Toh untuk apa ku benci dirimu jika aku pun tetap terluka?..
Untuk apa membenci kalau itu hanya melukai diriku sendiri?..

Aku bukan pendendam...
Aku melihatmu masih sama seperti dulu,
Apa yang terjadi kini adalah kini,
Kalau pun kini begini..
Apa yang musti ku perbuat dengan perasaan ini?..

Kau memilih dan aku juga telah buat pilihan...
Kau tetap saja begitu di antara apa yang sudah kita sepakati,
Sedangkan berulang kali aku memberimu kesempatan seperti yang kau mau,
Apa memang ini cara mu agar semua nya selesai sampai disini?..

Kenapa musti kau lakukan itu...
Kalau memang kau ingin pergi,katakan saja baik-baik..
Apa aku salah jika aku sangat kecewa dengan sikapmu padanya,
Sementara kita pernah membahasnya.
Apa memang itu yang kau lakukan selama aku tak disampingmu,bersamanya?...

Senja itu Usai

Senja itu kan usai...
Bersama arak-arakan mendung di saput warna lembayung,
Di hias pernik kemilau cahaya nya yang kian meredup,
Senja itu pun kan berlalu..

Jika saja senja itu berusia lama...
Sempatkah ku sapukan setiap jengah ini bersamanya menghilang?..
Sempatkah ku titipkan seindah lembayungnya tuk pergi?..
Sempatkah ku sisihkan kehilangan itu berlalu?..

Senja itu kan usai...
Meski isak mengiring di senyapnya hendak terbenam,
Di celah sisipnya ku jagakan senyum terindah mengenangkan,
Berlaksa kerinduan telah tertanam jauh,
Jauh di dasar hati terdalam.

Senja itu kan usai...
Walau kerentaan terus bergulir,
Dan ketidakberdayaan pun menerpa,
Engkau tetap senja yang kan usai..
Selalu kan begitu,
Tetap kan usai.

Jelaga Luka

Sampai kapan perasaan ini kan bertahan...
Bila perih terus saja mengeram di dalam dada,
Bila kenyataan tiada juga dihentikan rasukannya,
Sampai kapan dia terus melakukannya?...

Aku memang kecewa...
Kecewa kenapa harus dia lakukan itu,
Kecewa karna masih saja menjalaninya,
Ataukah memang itu pilihannya?..

Jika benar begitu,kenapa?...
Apa aku salah padanya hingga dia di belakangku begitu?..
Apa aku salah jika aku kecewa dan ingin sendiri dulu darinya?..
Apakah dia bisa terima bila aku yang melakukannya?..

Inikah yang dia sebut bisa di percaya?..
Inikah yang dia sebut hanya biasa?..

Lukisan Cinta Luka

Pada penat ku gerus gelap...
Aku blingsatan berharap lepaskan benci,
Yang meraupku berkalang dendam,
Yang hitamkan hati berpeluh ratap.
Oh..Maya pada...
Hancurkan rindu ini berarak-arak,
Biar tak berputus cinta ini mendendamnya,
Biar henti segenap luka ini tak memenjara.

Aku gelap...
Aku tertikam penat mencinta,
Tercabik-cabik hulu cemburu,
Perih dan teramat menyakitkan.

Oh..Rindu...
Hentikan dadaku di rasuk cemburu,
Basuh perihku dengan tangan lembut kasihmu,
Dekap aku dalam-dalam di buai mu,
Jikalau perlu..matikan rasaku terbuang jauh..

07 Juni 2009

Tentangmu Lagi

Begitu bangga ku mengenalmu...
Suka cita kerinduan seperti memupuk keakraban kita,
Menjadi benih kecintaan yang lebih bagiku.
Tatapan matamu..
Senyummu..
Polos dirimu..
Kesetiaanmu..
Membuatku berurai di keterjagaan tak tentu.

Archives