18 Juni 2009

Cukup sudah...

Aku lelah terluka...
Aku lelah terus berusaha menjadi apa yang kau mau,
Aku lelah mengikuti apa yang sudah ku coba menjalaninya.

Seharga kah apa yang ku lakukan baginya dengan sikapnya yg tiba-tiba menghilang?...
Pantaskah sebuah jalinan yang berdiri diatas dasar kepercayaan,tumbang begitu mudahnya?..
Layakkah aku terus bertahan dan mempertahankan semuanya,jika kini aku ditinggalkan begitu saja?..

Dia ajarkan aku cara berkomunikasi memecahkan persoalan berdua,
Namun dia pun ajarkan padaku cara mengakhirinya tanpa ada komunikasi untuk membicarakannya,
Dia ajarkan padaku untuk terus mempercayainya diatas cintanya terhadapku,
Tetapi dia juga ajarkan padaku cara memvonis tanpa azas praduga tak bersalah.

Apa aku salah jika aku pun kecewa karena sikapnya?..
Apa aku salah jika aku menuntut hak untuk memberi penjelasan sebelum dia mengambil keputusan?..
Kalau lah aku sudah tidak bisa dia percaya,aku terima..
Kalau lah aku sudah dianggap tak menepati janji,aku terima..
Tetapi apa aku salah jika menuntut hak ku tuk mengemukakan pendapat,alasan atau apapun sebutannya,agar semuanya jelas dan tidak hanya dugaan-dugaan belaka?..
Apa aku salah menuntut hak ku untuk duduk berdua membicarakan persoalan ini dengan baik-baik sampai semuanya jelas?..

Bukan begini caranya untuk mengakhiri...
Kecuali itu cara mu mengakhiri agar tiada dipersalahkan,
Agar siapapun menganggap ku bahwa aku lah yang paling pantas dipersalahkan.

Apa memang sudah...

Apa memang sudah tak bisa diperbaiki lagi...
Ketika curiga lebih besar untuk mengambil keputusan sendiri,
Manakala seolah selalu mencari kesalahan untuk menyalahkan,
Manakala lebih memilih mengakhiri tanpa penjelasan?..

Apa memang sudah seperti ini yang dipilih...
Pergi tanpa memberi penjelasan,
Hilang tanpa membuka diri mempertanyakan,
Apa memang ini caranya untuk mengakhiri?..

Selalu kah harus wajib lapor seperti tahanan kota?..

16 Juni 2009

Kemana dirimu...

Telah kucari ke sudut-sudut banyak hati...
Ke hati yang mungkin ada dirimu serta tentangmu,
Kemana ku cari lagi yang memiliki hati sepertimu padaku,
Aku tak jua bertemu.

Kemana lagi musti ku cari...
Bertahun yang lalu aku teramat letih memanggul perasaan ini,
Entah bagimu itu salah ataukah karena memang aku yang tak setia menunggumu,
Aku terlanjur letih.

Tetapi aku tidak menyerah mencarimu...
Walau mungkin sisa hatiku tak lagi utuh untukmu,
Sebab terlalu lamanya engkau pergi tanpa kabar,
Hingga aku begitu redup menjaga segenap harapanku bersamamu.

Kini...
Aku memang telah menemukanmu,
Walau kenyataannya tak seperti yang ku harapkan,
Namun aku rela menerima dengan apa yang telah terjadi,
Aku mencintaimu bukan karena status apapun darimu,
Aku mencintaimu dengan hatiku.

Bersama cintamu...

Ku lewati tanpa sedikitpun menyesal...
Mungkin pernah aku tersayat kecewa,
Mungkin pernah aku diam letih menjaga,
namun tiada pernah aku rela mengacuhkanmu.

Perhatianku memang terpecah...
Dilema kehidupan nyata telah menempatkan aku begini,
Aku memang terseok-seok,
Tetapi aku tetap selalu berusaha bertahan semampuku.

Engkau cintaku yang pernah hilang...
Engkau hati dari pengharapan yang pernah luluh,
Engkau kesepianku yang pernah terindukan,
Engkau jua mimpi yang pernah tak tergantikan.

Jika dalam hal ini aku di tuduh salah,aku terima aku salah...
Tetapi apa dan bagaiman aku di tuduh salah?..
Sedang aku tak berdaya merengkuh lagi cintanya,
Karena memang aku mencintainya..

Cintamu itu hanya Untukku...

Terkadang harus melewati banyaknya ritangan kecil...
Perselisihan pendapat,kesalahfahaman pun tak terelakkan,
Tetapi cintamu itu untukku bukan?..
Ya...itu yang terucap untukku.

Hanya untukku...
Seperti yang ku dengarkan dan yang ku jalani bersamamu,
Tak peduli meski melalui curamnya jalan,
Tak peduli setiap saat kehancuran pun menguntit,
Tetapi aku selalu meyaqinkan diriku tentangmu.

Bertahankah kau mencintaiku seperti aku mempertahankannya?...
Lewati waktu sampai pernah engkau menghilang di persimpangan,
Aku pun tetap jua menunggumu sampai kita kembali di satukan,
Meski dalam saat dan keberadaan yang kecut bagiku.

Akan tetapi aku masih mencintaimu...
Hingga kata-kata itu tenggelam disetiap kedekatan kita lewati waktu,
Terpisahnya jarak bak hanya soal badani,
Aku mencintaimu sampai tak lagi bisa ku katakan lagi seberapa besar itu ku jalani,
Hingga kini..

10 Juni 2009

Jangan Menangis,cinta...

Jangan menagis ya,cinta...
Aku tak ingin kau bersedih dengan apa yang terjadi,
Jujur aku tak bisa melihatmu seperti ini,
Jujur aku tak bisa melihatmu terus larut dengan derita mu.

Bukannya aku melarangmu tuk tak menangis,cinta...
Aku hanya tak kuasa melihatmu begitu berat menanggungnya sendirian,
Aku ingin kau mau membaginya bersamaku,
Izinkan aku tuk mendengarkan semua keluh-keluhmu.

Percayalah padaku,cinta...
Bersandarlah di bahuku dan menangislah sepuasmu di dekapku,
Sungguh bila itu yang bisa membuatmu jauh lebih nyaman,
Aku bersedia bersamamu.

Jangan menangis lagi,cinta...
Meskipun setidaknya itu mampu melodangkan setiap sesak di dada,
Walaupun itu akan mengeringkan airmata dan tak mengusir penatmu sedikitpun,
Izinkan aku membasuh perihmu dengan apa yang bisa ku lakukan buatmu..

Mendekatlah padaku,cinta...
Biarkan semuanya usai di dekapku,
Agar engkau kembali ceria seperti yang ku tahu selama ini,
Agar tak muram segala cahaya mu menjadi jelaga memerih hati.


Aku dan dunia,bagiku..

Hempaskan saja semua gundah yang meneteskan airmata...
Buang jauh segenap buruk sangka jiwa tentang kisah hari esok,
Luluh lantakkan saja segala berita pengguncang hati mu biar tak rapuh,
Kembalilah..kembalilah..

Dengarkan suara kesadaran hatimu...
Dimana jauh didasar pemahaman juga rasa hatimu pun tak berdaya,
Mungkin hanya diam tanpa kata saja yang menjadi pilihan terbaikmu saat ini,
Cukup diam dan diam lah tuk fahami dan meredam segenap perih di hati.

Yaqinlah...
Yaqinkan hati mu betapa segala yang selama ini mudah kau dapatkan adalah godaan,
Betapa segala kesakitan dan dilemanya yang sekarang menimpa juga adalah godaan,
Namun mungkin itu hanya gelitik kecil untuk di sadari..
Betapa bersyukur atau tidaknya kah dengan semua yang kau miliki.

Yaqinlah...
Jangan hanya selalu mengeluh jika sedikit saja di cubit oleh-Nya,
Tetapi ingat dan sadari lah baik-baik apa yang telah Dia hamparkan untukmu selama ini,
Sebandingkah kesenangan yang kau dapatkan dengan sedikit cubitan kecil-Nya?..

Yaqinlah...
Lebih baik tidak menjadi rakus dengan terus meminta tanpa berterimakasih,
Daripada selalu rakus dengan apa yang telah di miliki tanpa mensyukurinya,
Apalagi hanya sibuk meminta dan mengeluh.

Lupa kah aku...
Jika meminta setelah di kabulkan justru membanggakan diri dan lupa diri,
Jika di uji sedikit saja sudah mengeluhnya seperti tak pernah dituruti setiap meminta,
Tak malu kah kamu menatap-Nya dengan rakusmu itu?..
Tak malu kah kamu lupa diri bahwa semua yang ada padamu adalah rohmat-Nya?..

Hatiku padamu..

Hatiku..hatiku...
Kadang gembira pun terkadang susah,
Kadang gelisah kadang merutuk diam-diam juga,
Hatiku..hatiku..

Apa hatiku juga sebagian seperti hatimu?...
Apa isi hatiku sebagian pula seperti hatimu?...

Hatiku..hatiku...
Hati yang selalu belajar untuk tabah dan setia,
Hati yang selalu belajar sabar dan menjadi sadar,
hati yang selalu belajar menetapi kepercayaan dan meningkatkannya.

Hatiku..hatiku...
Hatiku padamu adalah makna sisi hati yang lain,
Seperti menyisakan ruang tersendiri yang tak tersentuh,
Hati ku dan hatimu lah yang menghuni nya..

Aku mencintaimu..

Jika kata ini adalah yang terindah...
Maka tak ada kata lagi yang terindah menandinginya,
Dan bila kata ini adalah kata termahal..
Pun kata ini adalah kata yang tiada banding harga nya.

Aku Mencintaimu...
Meski langit telah gelap menjadi lalangan mata menumpu pandang,
Meski angin telah pula menyibakkan sejuk alirannya merebak,
Dan meski Mendung terus berulang ganti menyilat dilema jiwa,
Mencinta dan dicinta adalah hal yang sungguh-sungguh teramat sangat terindah..

Tetaplah bersamaku...

Jangan kau pergi...
karena aku tak lagi bisa menjaga mu jika kau pergi,
Hingga aku juga tak lagi mendengarkan ceria mu,
Cerewetmu juga manjamu lagi.

Jangan pernah kau yakini aku pergi darimu...
Sebab aku tak pernah ingin kau pergi kapanpun,
Hingga kita sudah tak lagi bisa saling menjaga,
Sampai tiada daya dan kuasa lagi tuk saling tak mencinta.

Tetaplah bersamaku...
Tak ada lagi yang lain bisa menyisihkan perasaan kita,
Biar badan terpisah bila memang itu relita,
Tetapi tidak dengan semua cinta bukan?...

Rah451a Rinduku padamu...

Memang begitu rapat ku simpan di hati...
Hingga aku merasa itu tempat ternyaman menyimpannya,
Tak peduli meski siapa hendak berusaha menguak,
Rinduku sudah berkalang gegap.

Rahasia rinduku ini adalah rahasia rasa sayangku padamu...
Tak ku kuak karna takkan mampu ku nyatakan seberapa besarnya,
Tak terukur seberapa dalam ku terbebat karenanya,
Rinduku padamu laksana tiada lagi terwakili oleh kata-kata.

09 Juni 2009

Percengkramaan Lara

Hai,luka...
Apa yang sudah kau perbuat atas hatiku?..
Apa yang sudah kau taburkan diatas kecewa ini?..

Hai,luka...
Apa cuma begitu saja keperihan yang engkau tabur?..
Apa cuma begitu saja yang kau bisa?..

Hai,luka...
Beri aku luka yang lebih hebat dari yang kau bisa,
Beri aku luka yang tak semua orang mampu menjalaninya,
Kalu memang itu bisa membuatmu puas mengecewakanku.

hai,luka...
Jika memang engkau adalah satu-satunya jalan tersulit untuk mencapai kehormatan,
Maka aku adalah salahsatu yang kan ada di jalanmu,
Bagiku lebih baik memperjuangimu daripada tak terhormat,
Mati biar mati daripada mati menanggung malu yang teramat sangat memalukan.

Archives