14 Januari 2010

Janji hati Sepi

Jika malam itu aku pernah menjanjikan satu hal padamu..
Meski kau tak bisa mendengarnya ketika pekatnya langit kian membubung,
Entah karna kecewa atau karna sudah tak ada lagi alasan bagiku meyakinkan hatiku sendiri,
.."Pergilah,sayang...Tidak ada sesal sedikitpun dariku tentangmu,setidaknya kau telah meyakinkanku selama ini bahwa aku tak pernah salah mencintaimu sampai detik ini"..


Kala detak-detak jarum jam serasa kian cepat...
Aku terduduk dengan tanpa kata terus memandangi mega-mega gelap,
Mencoba memburai perih ini menjadi serpih-serpih berserak,
Sebab aku lelah,sayang..
-tertunduk perlahan-

Berapa lama lagi ku tanggung ini,Tuhan...
Meski tak ku sesali..Meski tak ku salahkan siapapun atas ini semua..
Tetapi sampai kapan ku rasakan ini?..
Sampai kapan kisah ini berasa begini?..

Dia memang cantik,Tuhan...
Dia sungguh indah tuk ku benci dan ku sakiti,
Sungguh..mengecewakannya hanya kan melukai hatiku sendiri,
Aku menyayanginya,Tuhan...

Kelak..
Bisakah aku bertemu dengannya lagi,Tuhan...
Bertemu pada saat dan tempat yang jauh lebih baik dari sekarang,
Tak ada lagi yang kan terluka ataupun terpisah.

.."Tuhan.."... "luruh ku dalam hati.
Engkau memang sungguh-sungguh Maha Adil,
Meski harus ku lewati kisah dan rasa luka ini,
Aku yaqin Engkau selalu memberikan yang termanis untukku.

.."Trimakasih,Tuhan.."...
Sembari ku berlalu menjauhi kegelapan,
Melupakan sesak-sesak yang sedari tadi menguap,
Mengusir perih meski harus tetap tertahan di hati.


10 Januari 2010

Sebentuk Harap

Aku berharap...
Disini...Di sebuah tempat duduk ku sendirian mengingatimu..
Dengan desah dan peluh yang ku seka,ku bayangkan kau tersenyum..
kamu memang cantik,sayang.."..Gumam hatiku.

Kenangan itupun mencecarku...
Menggenapkan manis masa lalu agar terbentuk utuh kembali,
Menghadirkan rasa indah agar usaikan lara di sela-selanya,
Membentuk kembali kisah cinta yang usang itu.

Aku pun berharap..
Berharap kau bisa temukan kebahagiaan tanpa menyesali masa dulu,
Berharap ku bisa menjadi salahsatu kebahagiaan untukmu,
Berharap tak lagi berharap tentangmu.

Sebentuk harapku ini tulus mengaliri hati...
Ku sadar tak selama nya mau ku adalah hal bahagia bagimu,
Meski mungkin kau tetap tersenyum hanya agar aku terhibur,
Aku berharap kau tetap mau jujur bila memang kau tak bahagia bersamaku.

29 Desember 2009

Aku,Pagi hingga Senja..

Pernah ku rindukan dirimu di antara gelisah...
Berharap kau menemaniku bercanda atau hanya sekedar bisa menatapmu seperti dulu,
Bergumam sendiri menikmati keindahanmu dan mengagumimu dengan segala cela.

Bukankah cinta memilih setiap hati tuk di singgahi?..
Bukankah hati pun terkadang tak mampu melawan kehendak kita sendiri?..

Segala yang terbaik telah kita pahatkan...
Segenap upaya tuk tetap bersama acapkali kita pertahankan,
tetesan airmata..isak tangis bahagia dan duka hadapi problema,
Begitu indah bukan cinta kita,sayang...

Jika kini begini...
Apa aku bersalah bila masih merindukanmu?..
Apa aku bersalah bila masih saja ku tetap melihatmu dengan rasa yang sama?..

Walau rasa yang sama pernah termiliki mengikatkan kita menjalin hati,,,
Ku harap tidak ada benci yang terbina dari keterpisahan ini,
Aku atau engkau atau kita berdua masih tetap mencinta,
Maka biarlah itu terjadi apa adanya...
Tetap cinta..tetap tak ada benci...tetap di hati...
Abadi..

Aku dan Hatiku..

Ketika kesendirian mengaliri dalam diam ku sendiri...
Ku cari sepi kemana..
Berharap bersamanya ku kayuh perih luka kecewa yg mengasyikkan,
Yang bisa membuat hatiku luruh dan nurani ku menangis,
Sesaat saja..

Aku ingin bersedih dengan diriku sendiri...
Bukan tuk menyesali segala hal yang terjadi ataupun mengeluhi realita,
Aku hanya aku..
Lelaki yang mungkin lebih menyukai kesendirian.

Aku dan hatiku...
Tak banyak waktu menghabiskan waktu berdua,
Walau sekedar menguak jelaga di pagi buta,
Atau sekedar tatapan kosong dan berlalu...

25 November 2009

.:: Rasa Sepi ::.

Mencoba menepikan diri di sudut-sudut sepi nya sendiri...
Saat waktu begitu terasa tak bertuan kan lagi,
Aku bagai tersisir tak berdaya di gulung angin..

Entah malam atau siang pernah kurasa...
Wajah sepi yg memuramkan durja riangnya hari,
Menggugah tidur asa luruh,
Sepi...Sepi...Ku sepi..

Kemana ku bawa rasa sepi ini...
merengkuhku tergolek meratapi hati sendiri,
Berharap temukan hati yang bisa memberi secercah warna,
Tanpa ada lagi tanya..hanya Aku dan dia saja..Sepi..

21 Oktober 2009

.:: Kilah hati ::.

Entah itu cinta atau bukan,tapi kenyataannya kau menyebutnya begitu...
Membuatmu begitu memuji hingga seolah tiada cela lagi yang kau lihat selain pujian dan keindahan,entah kau sadari atau tidak betapa lemahnya pujian itu dalam realita menjalin hubungan cinta dan mempertahankan apa yang kau rasa serta kau sebut-sebut sebagai cinta itu..

Berhentilah sejenak dari memuji pun berharap...
Coba fikirkan baik-baik apa tujuanmu memujinya?..
Sekedar memuji karna memang kau mabuk cinta ataukah kau berharap lebih dari hanya pujian belaka?..

Jika mungkin kau berharap memiliki,sudahkah mencamkan diri tentang mencintai dengan mabuk rasa mu sendiri?..
Sudahkah kau fahami diri tentang mencintai dengan membina pertalian hati melalui ikatan bersama karna saling cinta?..
Saling cinta kah kalian?atau hanya karena rasa yang sama dalam satu sisi saja?..

Ketika kau rasakan rasa yang kau sebut cinta itu,mungkin mudah bagimu mewujudkannya...Akan tetapi takkan mudah mewujudkan harapan di dalamnya apalagi menjaga wujud dari semua itu.

Lihatlah...Jika memilikimutercapai,apakah kau tak lagi merasakan terluka?kecewa?atau mungkin perpisahan?...
Apakah kau bisa menjamin bahwa rasa yang kau sebut-sebut sebagai cinta itu akan terus membuatmu tetap mencintainya setelah kau dapatkan apa yang kau harapkan?..

Lihatlah ke dalam hatimu,jiwa dan realitamu...
Lihatlah mereka yang mengaku mencintai dan telah berhasil mewujudkannya dengan menjalin hubungan pacaran misalnya,apakah janji-jani semasa rasa itu belum terpenuhi terwujud?..
Betapa tinggi nya janji tersentuh mimpi ketika merasa itu cinta...
Begitu tinggi hayalan semu yang terlontar sebagai bait-bait perdu pembuai hati agar tersambut asa memiliki menjadi terwujud,akankah itu dipertanyakan dan bisa dipertanggungjawabkan nantinya?..

Ketika satu jalan sudah dipilih,maka tak mungkin kamu bisa mencabut kembali perasaan itu...
Mungkin luka yang kan menggatikan rasa itu menjadi serpihan perih yang serasa abadi,meski mungkin ada secercah sinaran bahagia yang masih tersisa..Tetapi hati kepalang luka,tak mudah mengobati nya meskipun dengan janji memperbaiki seperti semula.
Bukankah menjaga hubungan saling mencintai itu tak mudah sebagaimana kau menjanjikan kebahagiaan kala kau masih sendirian mencinta?..

Mudah bagimu menjanjikan untuk memberi bahagia...
Mudah bagimu mengobral keindahan bak penyair karna begitulah kebiasaan ketika belum memiliki atau mendapatkan apa yang di inginkan bukan?!!...
Namun bisa kah kau menjamin bahwa kau bisa mewujudkan apa yang kau janjikan adalah benar tanpa meciptakan luka,sementara tidak ada hubungan tanpa luka bukan?!!..

Jangan terlalu munafik dan lupa diri...
Jangan lupa dan menganggap takkan ada kisah sedih ataupun jelaga dari tiap cerita cinta yang terbina,karna ini dunia yang kita tidak mengatur tiap detail kisah hidup kita sendiri apalagi pasangan kita..

(perih)


15 Oktober 2009

.:: Rasa Ini ::.

Benarkah cinta?...
Rasa memanjakan,meyenangkannya,membuat nyaman bagian rasa sayang,
Rasa memberi yg terbaik,melakukan semampunya,jadi bagian rasa kasih,
Apakah paduan rasa ini adalah yang di sebut-sebut sebagai cinta?..

Rasa kecewa,perih dan terluka kerap menghinggapi...
Tak jarang harus ku rejam dan sesekali ku nikmati tiap alirannya,
Serasa masyuk ku terejam pun luruh menanggung nyeri,
Mengaliri tiap sayatannya sampai tiada lagi penolakan atas rasukannya.

Rasa indah,nyaman,bahagia dan bangga menggantinya...
Berseri nya diri seolah membuat setiap pandangan tampak tak cela,
Membiusku dengan larikan-larikan mimpi dan pengharapan manis tiada henti,
Seolah sebegitu sempurna nya hidup di penuhi rasa bahagia.

Benarkah cinta?...
Ingin rasa nya ku saput setiap langkah dengan rasa ini,
Tetapi sadar ini adalah rasa hati yang tak kasat mata,
Nyata meski terahasia,
Fana namun abadi dalam rasa hati.

Jika ini cinta...
Sampai kapan ku terka kebenarannya?..
Sampai kapan tetap ku belum mampu memastikan,
Cinta...cinta..

.:: Dilema Rasa Hati ::.

Jika Indah hari ini ku maknai sebagaimana rasa hati,maka jelaga perih ku ini lah yang menyelubunginya...
Sang bayu yang bertiup sejuk,sinar matahari terang menyilau mata,tubuh letih tersandar..
Aku gelisah...
Seberapa dalam kegelisahan ini,aku tak mampu mengukurnya.
Aku gelisah...
Perih dari kecewa pun membaur menyesaki,
Bagai renta ku papah tubuhku sendiri fahami hati dan jiwa ini,
Seperti sendiri dan sendiri melaluinya.

Kemana hatiku yang tenang itu?...
Apakah karena pedih perih ini lah dia musti sembunyi?..
Ataukah hebatnya pedih perih ini membenamkannya jauh ke dasar samudera luka dan mengasyikkan diriku tuk terus memahaminya?..


06 Oktober 2009

.:: Bila Harus Begini ::.

Tak ku sesal jika begini...
Setiap jalan yg tertempuh pasti beresiko,
Sejauh itu ku fahami semampuku,
Yaqin..Aku mampu.

Bila harus begini...
Mungkin sudah jalan yang harus di lalui,
Pernah atau tidak pasti menyimpan rahasia baru,
Sama namun pasti menyimpan hikmah berbeda bukan?!..

Sadar atau tidak...
Setiap cerita terdapat rahasia berbeda,
Walaupun pernah terjadi pun berulangkali,
Tetapi tiap rahasia nya disesuaikan dengan usia,il,u dan pengalaman.

Bila harus begini...
Suatu kerugian besar jika diremehkan,
Menganggap kesamaan peristiwa dan alurnya pun sama,
Padahal kehidupan dan hidup itu sangat rahasia.

Sekecil apapun kesamaan yng pernah di jalani...
Tidak selayaknya kita menganggap sebagai hal tak bergerak,
Bumi saja bergerak apalagi tiap rahasia hidup?..

25 September 2009

.:: Jika Cinta Menjamah hati ::.

Betapa riuhnya permintaan terkuak...
Hingga kebimbangan melanda berlaksa-laksa,
Setiap realita dan imajinasi berebut padu,
Manakah yang di pilih?..

Tak tentu rimba,jiwa mengelana...
Mencari seteguk air mendulang haus rindu,
Mencari obat penghapus siksa,
Bukankah setiap jatuh cinta dilanda siksa?..

Rindu bertemu...
Rindu bersatu...
Rindu memiliki...
Rindu keabadian...

Sakit pun akhirnya luluh...
Kepasrahan memendam airmata,
Lantak hati digerus harap,
Maka genap jiwa merana rona dalam kembara..

15 September 2009

Hal Cintaku Padamu

Mungkin cuma hatiku saja yang tahu...
Hal hatiku tentangmu begitu membara,
Terkadang harus dingin,
Pun memuji mu lebih dari sekedar manisnya di bibir.

Hal rasaku tentangmu ini adalah terahasia...
Sekian tahun ku simpan pengakuan bahagianya hati bersamamu,
Sekian lama ku bertahan meredam lisan menyatakan kebanggaanku,
Tentangmu yang masih tak tergantikan di hati.

Hal cintaku tentangmu...
Ku tepis segala cemas dan ragu,
Ku tanam ketabahan setiap api kecemburuan bergolak,
Dan ku redam benci dengan ingatan tentang pengorbanan di setiap lajur kebersamaan dulu.

Perihal cinta ini hanya kamu,aku dan Tuhan yang tahu...
Kamu yang ku sirrikan di hati,
Ku nafi kan pada sepi,
Pada rindu yang mengalunkan senyum manismu disana..

06 September 2009

¤Ingatlah Aku..

Jika memang itu bisa melerai dilema hatimu...
Ingatlah tiap percengkramaan kita yang pernah membuatmu jauh lebih tenang,
Aku percaya kamu bisa melakukannya.
Aku percaya kamu mampu melaluinya dengan baik.
Ingatlah aku...
Bukan sebagai sandaran atas kecintaan sesaat atas dunia ini,
Juga bukan sebagai kecintaan pribadi untuk emosi sekejap,
Ingat saja aku jikalau itu bisa membuatmu lebih tenang.
Karena ingatan itu dahulu yang pernah membuatmu jadi lebih bijak dan lapang dada,
Maka ingat lah kedewasaan merasa dan berfikirmu itu menjadi lebih merealita.

Archives