08 Mei 2009

Ada Ujud Cinta disini..

Ada ujud cinta disini...
Di dalam ruang relung hati yang tergoda,
Ketika bentuk senyum merekah
Ketika sunggingan bibir renyah terkecap.

Ada ujud cinta disini...
Kehadiran mimpi-mimpi tuk memiliki,
Ujuda baynag-bayang menjadi asa hati,
Semakin tumbuh bunga-bunga rindu dada ini.
Namun..

Ada Ujud cemas disini...
Takut semuanya tak terbalaskan,
Cemas semuanya menjadi sesal,
Resah dalam bisu dan birunya terpenjara rindu.

Ada ujud cinta disini...
Bentuk bangunan dua hati,
Untuk terpaut menjadi bagian hari-hari.
Maka,Jangan ada benci disana...
Di dalam rasa hati meski terluka,
Kecil dalam ingin..

Satu kisah tentang....

Kapan kau datang...
Rasanya keinginan jiwa ini terbenam di atas tumpukan impian-impian indah,
Ia hanya tergeletak percuma,hampa tanpa udara.

Ku lihat hanya kosong...
Bayang-bayangmu mengelupas dan menguap pada sisi kerapatan hati,
Benang-benang halus yang pernah terasakan masih membentang,
Walau samar walau kau pulang pada kehendak gejolak jiwamu tuk berpisah.

Masih memaafkanmu...
Meskipun rasa hati tak lagi mampu menahan kepedihan,
Tetapi pintu maaf itu terlebar menganga dengan kefahaman dan kasih yang tulus,
Rela lah sudah membiarkan pergi,dirimu..

Pengajaran-Nya...

Bila TuhanTelah mengajarkan sesuatu pada manusia
Dan bila manusia membukanya dengan berusaha baik
Maka lengkaplah hati menjadi tenang lagi sadar..
Di bumi mana dia di tempatkan,
Maka di bumi itulah nikmat menyertai.

Cobaan apapun adalah pengajaran baginya...
Jadilah kehidupannya di penuhi damai dan tentram,
Mungkin jasad di sudut pandangan mata,
Mungkin tingkah menjadi fitnah bagi yang lain.
Namun,apakah hamba yang demikian akan menderita?..

.."Terbuka lah segala jiwa dan hati yang beku"..
.."Terbuka lah di dalam menilai dan menerima"..
.."Tuhan menerima hati yang basah,bersih lagi tenang"..
..."Berbahagialah orang-orang yang sadar"...

Tubuh memang akan hancur sebagaimana hukum alam,
Perkiraan dan pandangan akan sirna seiring zaman,
Namun...
Haq dan kebahagiaan lebih baik di hadapan-Nya,
Yang kan di hamparkan atas jiwa-jiwa yang merdeka,
Yang menghamba dengan sebenar-benarnya Atas-Nya,

.."Demikian pengajaran atas orang-orang yang menggunakan akal"..

Tuhanku...

.."Telah Engkau letakkan pada dua tanganku yang rapuh ini"...
Dua dunia yang saling bertentangan dan saling tarik-menarik,
Keduanya menjanjikan banyak hal;
.."Aku tak menanyakan mengapa Engkau letakkan disitu"...
Meski aku tahu,bahwa terlalu lemah kedua tanganku ini;
.."Untuk mengingkarinya,terlalu naif dan munafik"..
.."Untuk mengutukinya,sangat-sangat ingkar"..
.."Wahai Dzat Yang Maha Adil"...
Adalah tempat kebodohan menanyakan hal ini,
Adalah tempat kerakusan,meminta sesudah di beri.
.."Wahai Dzat Yang Maha Kuasa dan Maha Arif"...
.."Wahai Dzat Yang Melapangkan Segala Dada"...
.."Wahai Dzat Yang Menyatukan Seluruh Hati"...
Jangan Engkau bakar daku dengan Api kemurkaan-Mu..
Jangan Engkau bakar daku dengan Api KasihSayang-Mu..
Atas Segala Yang Engkau Kehendaki,ridho-Mu yang ku tuju.

Pergi mu...

Berdiri tegak mematung di saat senja tiba...
cakrawala yang melembayung mentari kan terbenam lagi
sedang aku masih membeku bersyarat gulana
Memandang gundukan tanah sebuah nisan.
.."Rasanya bagai kemarin a pergi"...
Insiden kecil di jalanan telah merenggut nyawanya
Sementara aku lengah menjaganya disisiku
Pisau belati itu menancap di dada.
.."Seminggu telah berlalu begitu rupa"...
Namun itu tiada menghapus duka dan luka
Sedangkan di jari ini masih melingkar sebuah cincin
Pernikahan itu pun tak pernah terjadi.
.."sayang"...
Entah sampai kapan aku kan begini
Hati seperti masih menanti dan enggan melepasmu pergi
Hati seolah masih merasakan kehadiranmu tenmaniku.
.."Sayang"...
Apalah arti dari segala yang kita nantikan
Bahwa Dia telah mengambil dirimu kembali
Dan itu tak akan dapat ku sesalkan apa-apa.
Maka,sayang...
.."Semoga kehadiran dan kepergianmu dapat ku sadari
Serta ku terima dengan lapang dada"...

07 Mei 2009

.."Kembang kekasih hati"..

Betapapun aku tak ingin kebisuan kita terjadi...
Menghilangkan senyapnya satu bahagia kekerabatan kita,
Berganti ujud utuh ukiran aksara kasih,
Yang kini tak berbentuk dan sepertinya memang begitu.
.."Betulkah ini?"..
Cemas pabila sini sirna segala lalu di hari itu,
Hari yang pertama membangkitkan aksara-aksara bisu,
Tak terajut dalam nyata.
.."Slalu kau tepati janjimu"..Bisik nurani.
Kau pegang utuh keharapanku di hatimu,
Membisu bathin dan bibir menyimpan ikatan kembang rasa kita,
Berlaksa luka kau tempuh jua demi percayaku.
.."Bagaimana hati tiada tergugah?"..Sela hati sendiri.
Kau jaga perasaanku dari alunan mimpi,
Kau gambarkan aku wujud-wujud damai hatimu,
Kau jujurkan semua hingga tiada ku berdaya mengikut kasih tanpa bicara..

.."Satu rasa mendua"..

Kita buka kerinduan kita...
Meski hanya dengan cerita-cerita hayal,
Meski dengan kejujuran tentang duka hati kita berdua.
Pernahkah kau tanyakan dalam hatimu,sampai kapan kekasihan ini kan terkuak?...
Setiap kali berjumpa dan tiap kali terpisah,
Hanya tatap mata mu yang mengucap "selamat jalan" dengan bibir terkatub rapat-rapat.
Masihkah hal ini dilakukan,sementara sama-sama kita tak mau saling melukai?...
Selama ini terasa demikianlah yang seharusnya,
Damai hati kita terobati dengan sekilas jumpa,
Mengumbar tawa canda di atas bahagia kekasih kita,
Slalu kan beginikah?..
Pertemuan kita lewati dalam arung jeram rasa yang mendua,
Mengayuh kebahagiaan atas dahaga rindu nan tersekat orang lain,
Dan kehadiran kita seolah slalu membawa batas-batas.
Luang obat rindu pun terisi kecemasan...
Sama-sama kita membatasi diri agar tiada saling membuat duka,
Merasa bersama meski ada yang lain mengisi kekasihan hati.
Jujur dan terbuka dalam kesamaran rasa hati..
Saling terpaut dan sama saling perasa..
Memberi dalam balutan kasih nan terbagi.

06 Mei 2009

.."Bayang-bayang di ruang malam"..

Kekasih-kesayanganku...
Merebak hanyut dalam keheningan temaram bintang,
Lentera yang padam semakin pengap di ruang malam,
Helai-helai dedaunan handai di denyar angin.
Saat malam semakin lengang...
Bisu jasadku memanggil mengemban usik,
Lolos terbujur tak terbeban,
Alunkan lamat suara di kejauhan tertangkap,
Lahir buah kerinduan seiring datang,
Tanpa tangan bergandeng memuji dan merasakan..
.."Agungnya perasaan ini"...
Hati pun serasa di kelitik manisnya kenangan,
Indah-indah yang teraih menjadi kesayangan,
Dan do'a pun terucap meski hanya di dengar nurani.
Bayanganku semakin mengindahi waktu...
Wujud-wujudnya menjadi harapan tak terusik,
Teringat janji-janji dalam suatu perjalanan meski panjang dan beraral,
Nyatanya di tempuh jua dengan rasa percaya.
Pemberian akhirnya menggoda...
Hidup dalam kehilangan dalam waktu,
Hidup dalam kejauhan yang memisah jasad,
Dan semakin lekat lagi dekat,
Untaian kata hati rapi terajut nurani,
Yaqin meski di guncang prahara perih..

05 Mei 2009

.."Kosakata Cinta"..

Semakin larut malam dalam waktunya...
Semenjak waktu tulis ini menghargai tiap-tiap detik,
Menit-menit yang bergulir menyusul angin yang mendesir,
Di iringi juga embun-embun.
Suara kawan sehamba menjadi teman rasa...
Di tuai telinga menuju rasa dzauq,
Nurani pun menyuarakan lembut-lembutnya,
Sesuai pesan perasaan,tangan pun menggurat;
Kini mulai ku awali...
Menggubah keheningan dalam ruang bisu,
Membiarkan nurani beracak kalimat-kalimat indah,
Perlahan aral pun terbuka..
Ku tenun kosakata merajut sepi dalam ruang malam...
Semakin hari ku cari peristiwa nya,
Rinai-rinai duri kasih ku pilah dari kesenangan-kesenangan,
Ku sembulkan belas kasih hati dari yang tersayang,
Dan kisi-kisi nya pun teteskan airmata nan terdalam.

.."Semoga.."..

Semoga kau mengerti...
Arti tatapan matamu bagiku,
arti sepatah kata mu bagiku.
Kalaupun nanti,segala ini hancur...
Selayaknya itu,ku sadari itu.
Sebagaimana ketika aku pertama mengenalmu,
mengagumi kenyataan-kenyataan yang telah terjadi,
saat-saat bersamamu.
Semoga engkau mengerti...
Harapan ini akan selalu ku kenang,biar bagaimanapun adanya.
Semoga kau tahu...
Ada perasaan yang mengagumimu,bahkan lebih dari sekedar perasaan kagum terhadapmu..

.."Asa membimbang"..

Ku biaskan pengaduanku pada kenyataan...
Terik matahari,hamparan padang ilalang,ku gambar di sela-sela cemas.Burung-burung yang terbang,angin yang mendesir,segalanya ku rangkum menjadi dendangan yang menghiris.
Tega rasanya telah dilakukan...
Sebaris rambutku semburat ke raut wajah,coba ku sirnakan dengan jari-jari menyisir...
Mulai ku gores-gores alami nya alam,impulse-impulse nya mengharum dalam pandangan.Ku gambarkan lautan-lautan dan jurang-jurang terjal,sebagai awal ku mencoba sisipkan sepi di penghantar lengangnya hati.
Bisu...
Bibirku terkatub dalam ruangnya,jiwa pun berkecamuk di alamnya.Tubuh ini seraya terbengkalai bak percuma..Sedu sedannya perasaan di harumi pahitnya impian dan kenyataan yang semakin lama kian riangnya menari di kedukaan ini.
Tiap bergoyang rumput ilalang ku raih...
Berhanyut pendapat dari jiwa ini bergelayut mengikut,seolah aku sendiri dalam ketololan yang memang ku sengaja.
Begitu kehilangan rasanya...
Sembari aku menutup mata untuk semua senyuman yang coba tawarkan segelas madu pengharapan,ku singkirkan tingkah-tingkah yang selama ini mengoda perasaan.
Aku sadari...
Betapa kini aku merasakan kehilangan yang dalam,
meski hanya sekedar pengharapan untuk pertemuan,
meski dia takkan pernah datang dalam penantianku ini.

.."Renjana Hati"..

Bayangan silam yang membekas dalam...
Kenangan tercucur harum mengalun dalam irama tembang,gita pagi merenda di antara rapsody cinta,lalu elegi itupun menghujam dada untuk yang terakhir kalinya.
Dan sirnalah segalanya...
Seketika,tatkala usia senja menutup horison di mataku.
Malam larut tiada kian hening...
Terselip sisip lembar-lembar kasih di hari lalu,yang menguap karena embun peristiwa,memuai bersama desir rasa yang menggugah.
Aku cari kembali serpih-serpih kasih yang hampir hilang dan sirna bersama kurun waktu...
Terlangkah jiwaku mengusik pita-pita lama,susunan cinta kasih nan melembut di hati.
Ku ucap kembali dan ku goreskan jua...
Terbawa hampa sesekali teringat perjalanan silam,duduk manis menimang sebuah bayangan indah,yang melara hati sekaligus tercinta.
Ku benci sayatannya itu...
Kisah-kisah pun terlukis kembali diantara alur peristiwa kasih,lalu di rimbunan resah ku kuapkan desah,coba mengusir lara..satu langkah tuk hindari kepedihannya.
Tulangku yang lelah meminta berhenti,namun langkah-langkah jiwa dan hati tiada kunjung menyadarinya...
Itu mau dari perasaanku yang di guncang renjana,sebuah perjalanan jauh susuri jeram rasa nan terjal dan teramat curam.

Archives