Ketika kesendirian mengaliri dalam diam ku sendiri...
Ku cari sepi kemana..
Berharap bersamanya ku kayuh perih luka kecewa yg mengasyikkan,
Yang bisa membuat hatiku luruh dan nurani ku menangis,
Sesaat saja..
Aku ingin bersedih dengan diriku sendiri...
Bukan tuk menyesali segala hal yang terjadi ataupun mengeluhi realita,
Aku hanya aku..
Lelaki yang mungkin lebih menyukai kesendirian.
Aku dan hatiku...
Tak banyak waktu menghabiskan waktu berdua,
Walau sekedar menguak jelaga di pagi buta,
Atau sekedar tatapan kosong dan berlalu...
Yang mengalun memecah sunyi,tatkala kesendirian merasuk dan manakala hati terbuai dalam balur tak bernama..Tersenyum sendiri..Terbuai mimpi..Lalu terhenyak sirna tanpa kata.
29 Desember 2009
25 November 2009
.:: Rasa Sepi ::.
Mencoba menepikan diri di sudut-sudut sepi nya sendiri...
Saat waktu begitu terasa tak bertuan kan lagi,
Aku bagai tersisir tak berdaya di gulung angin..
Entah malam atau siang pernah kurasa...
Wajah sepi yg memuramkan durja riangnya hari,
Menggugah tidur asa luruh,
Sepi...Sepi...Ku sepi..
Kemana ku bawa rasa sepi ini...
merengkuhku tergolek meratapi hati sendiri,
Berharap temukan hati yang bisa memberi secercah warna,
Tanpa ada lagi tanya..hanya Aku dan dia saja..Sepi..
Saat waktu begitu terasa tak bertuan kan lagi,
Aku bagai tersisir tak berdaya di gulung angin..
Entah malam atau siang pernah kurasa...
Wajah sepi yg memuramkan durja riangnya hari,
Menggugah tidur asa luruh,
Sepi...Sepi...Ku sepi..
Kemana ku bawa rasa sepi ini...
merengkuhku tergolek meratapi hati sendiri,
Berharap temukan hati yang bisa memberi secercah warna,
Tanpa ada lagi tanya..hanya Aku dan dia saja..Sepi..
21 Oktober 2009
.:: Kilah hati ::.
Entah itu cinta atau bukan,tapi kenyataannya kau menyebutnya begitu...
Membuatmu begitu memuji hingga seolah tiada cela lagi yang kau lihat selain pujian dan keindahan,entah kau sadari atau tidak betapa lemahnya pujian itu dalam realita menjalin hubungan cinta dan mempertahankan apa yang kau rasa serta kau sebut-sebut sebagai cinta itu..
Berhentilah sejenak dari memuji pun berharap...
Coba fikirkan baik-baik apa tujuanmu memujinya?..
Sekedar memuji karna memang kau mabuk cinta ataukah kau berharap lebih dari hanya pujian belaka?..
Jika mungkin kau berharap memiliki,sudahkah mencamkan diri tentang mencintai dengan mabuk rasa mu sendiri?..
Sudahkah kau fahami diri tentang mencintai dengan membina pertalian hati melalui ikatan bersama karna saling cinta?..
Saling cinta kah kalian?atau hanya karena rasa yang sama dalam satu sisi saja?..
Ketika kau rasakan rasa yang kau sebut cinta itu,mungkin mudah bagimu mewujudkannya...Akan tetapi takkan mudah mewujudkan harapan di dalamnya apalagi menjaga wujud dari semua itu.
Lihatlah...Jika memilikimutercapai,apakah kau tak lagi merasakan terluka?kecewa?atau mungkin perpisahan?...
Apakah kau bisa menjamin bahwa rasa yang kau sebut-sebut sebagai cinta itu akan terus membuatmu tetap mencintainya setelah kau dapatkan apa yang kau harapkan?..
Lihatlah ke dalam hatimu,jiwa dan realitamu...
Lihatlah mereka yang mengaku mencintai dan telah berhasil mewujudkannya dengan menjalin hubungan pacaran misalnya,apakah janji-jani semasa rasa itu belum terpenuhi terwujud?..
Betapa tinggi nya janji tersentuh mimpi ketika merasa itu cinta...
Begitu tinggi hayalan semu yang terlontar sebagai bait-bait perdu pembuai hati agar tersambut asa memiliki menjadi terwujud,akankah itu dipertanyakan dan bisa dipertanggungjawabkan nantinya?..
Ketika satu jalan sudah dipilih,maka tak mungkin kamu bisa mencabut kembali perasaan itu...
Mungkin luka yang kan menggatikan rasa itu menjadi serpihan perih yang serasa abadi,meski mungkin ada secercah sinaran bahagia yang masih tersisa..Tetapi hati kepalang luka,tak mudah mengobati nya meskipun dengan janji memperbaiki seperti semula.
Bukankah menjaga hubungan saling mencintai itu tak mudah sebagaimana kau menjanjikan kebahagiaan kala kau masih sendirian mencinta?..
Mudah bagimu menjanjikan untuk memberi bahagia...
Mudah bagimu mengobral keindahan bak penyair karna begitulah kebiasaan ketika belum memiliki atau mendapatkan apa yang di inginkan bukan?!!...
Namun bisa kah kau menjamin bahwa kau bisa mewujudkan apa yang kau janjikan adalah benar tanpa meciptakan luka,sementara tidak ada hubungan tanpa luka bukan?!!..
Jangan terlalu munafik dan lupa diri...
Jangan lupa dan menganggap takkan ada kisah sedih ataupun jelaga dari tiap cerita cinta yang terbina,karna ini dunia yang kita tidak mengatur tiap detail kisah hidup kita sendiri apalagi pasangan kita..
(perih)
Membuatmu begitu memuji hingga seolah tiada cela lagi yang kau lihat selain pujian dan keindahan,entah kau sadari atau tidak betapa lemahnya pujian itu dalam realita menjalin hubungan cinta dan mempertahankan apa yang kau rasa serta kau sebut-sebut sebagai cinta itu..
Berhentilah sejenak dari memuji pun berharap...
Coba fikirkan baik-baik apa tujuanmu memujinya?..
Sekedar memuji karna memang kau mabuk cinta ataukah kau berharap lebih dari hanya pujian belaka?..
Jika mungkin kau berharap memiliki,sudahkah mencamkan diri tentang mencintai dengan mabuk rasa mu sendiri?..
Sudahkah kau fahami diri tentang mencintai dengan membina pertalian hati melalui ikatan bersama karna saling cinta?..
Saling cinta kah kalian?atau hanya karena rasa yang sama dalam satu sisi saja?..
Ketika kau rasakan rasa yang kau sebut cinta itu,mungkin mudah bagimu mewujudkannya...Akan tetapi takkan mudah mewujudkan harapan di dalamnya apalagi menjaga wujud dari semua itu.
Lihatlah...Jika memilikimutercapai,apakah kau tak lagi merasakan terluka?kecewa?atau mungkin perpisahan?...
Apakah kau bisa menjamin bahwa rasa yang kau sebut-sebut sebagai cinta itu akan terus membuatmu tetap mencintainya setelah kau dapatkan apa yang kau harapkan?..
Lihatlah ke dalam hatimu,jiwa dan realitamu...
Lihatlah mereka yang mengaku mencintai dan telah berhasil mewujudkannya dengan menjalin hubungan pacaran misalnya,apakah janji-jani semasa rasa itu belum terpenuhi terwujud?..
Betapa tinggi nya janji tersentuh mimpi ketika merasa itu cinta...
Begitu tinggi hayalan semu yang terlontar sebagai bait-bait perdu pembuai hati agar tersambut asa memiliki menjadi terwujud,akankah itu dipertanyakan dan bisa dipertanggungjawabkan nantinya?..
Ketika satu jalan sudah dipilih,maka tak mungkin kamu bisa mencabut kembali perasaan itu...
Mungkin luka yang kan menggatikan rasa itu menjadi serpihan perih yang serasa abadi,meski mungkin ada secercah sinaran bahagia yang masih tersisa..Tetapi hati kepalang luka,tak mudah mengobati nya meskipun dengan janji memperbaiki seperti semula.
Bukankah menjaga hubungan saling mencintai itu tak mudah sebagaimana kau menjanjikan kebahagiaan kala kau masih sendirian mencinta?..
Mudah bagimu menjanjikan untuk memberi bahagia...
Mudah bagimu mengobral keindahan bak penyair karna begitulah kebiasaan ketika belum memiliki atau mendapatkan apa yang di inginkan bukan?!!...
Namun bisa kah kau menjamin bahwa kau bisa mewujudkan apa yang kau janjikan adalah benar tanpa meciptakan luka,sementara tidak ada hubungan tanpa luka bukan?!!..
Jangan terlalu munafik dan lupa diri...
Jangan lupa dan menganggap takkan ada kisah sedih ataupun jelaga dari tiap cerita cinta yang terbina,karna ini dunia yang kita tidak mengatur tiap detail kisah hidup kita sendiri apalagi pasangan kita..
(perih)
15 Oktober 2009
.:: Rasa Ini ::.
Benarkah cinta?...
Rasa memanjakan,meyenangkannya,membuat nyaman bagian rasa sayang,
Rasa memberi yg terbaik,melakukan semampunya,jadi bagian rasa kasih,
Apakah paduan rasa ini adalah yang di sebut-sebut sebagai cinta?..
Rasa kecewa,perih dan terluka kerap menghinggapi...
Tak jarang harus ku rejam dan sesekali ku nikmati tiap alirannya,
Serasa masyuk ku terejam pun luruh menanggung nyeri,
Mengaliri tiap sayatannya sampai tiada lagi penolakan atas rasukannya.
Rasa indah,nyaman,bahagia dan bangga menggantinya...
Berseri nya diri seolah membuat setiap pandangan tampak tak cela,
Membiusku dengan larikan-larikan mimpi dan pengharapan manis tiada henti,
Seolah sebegitu sempurna nya hidup di penuhi rasa bahagia.
Benarkah cinta?...
Ingin rasa nya ku saput setiap langkah dengan rasa ini,
Tetapi sadar ini adalah rasa hati yang tak kasat mata,
Nyata meski terahasia,
Fana namun abadi dalam rasa hati.
Jika ini cinta...
Sampai kapan ku terka kebenarannya?..
Sampai kapan tetap ku belum mampu memastikan,
Cinta...cinta..
Rasa memanjakan,meyenangkannya,membuat nyaman bagian rasa sayang,
Rasa memberi yg terbaik,melakukan semampunya,jadi bagian rasa kasih,
Apakah paduan rasa ini adalah yang di sebut-sebut sebagai cinta?..
Rasa kecewa,perih dan terluka kerap menghinggapi...
Tak jarang harus ku rejam dan sesekali ku nikmati tiap alirannya,
Serasa masyuk ku terejam pun luruh menanggung nyeri,
Mengaliri tiap sayatannya sampai tiada lagi penolakan atas rasukannya.
Rasa indah,nyaman,bahagia dan bangga menggantinya...
Berseri nya diri seolah membuat setiap pandangan tampak tak cela,
Membiusku dengan larikan-larikan mimpi dan pengharapan manis tiada henti,
Seolah sebegitu sempurna nya hidup di penuhi rasa bahagia.
Benarkah cinta?...
Ingin rasa nya ku saput setiap langkah dengan rasa ini,
Tetapi sadar ini adalah rasa hati yang tak kasat mata,
Nyata meski terahasia,
Fana namun abadi dalam rasa hati.
Jika ini cinta...
Sampai kapan ku terka kebenarannya?..
Sampai kapan tetap ku belum mampu memastikan,
Cinta...cinta..
.:: Dilema Rasa Hati ::.
Jika Indah hari ini ku maknai sebagaimana rasa hati,maka jelaga perih ku ini lah yang menyelubunginya...
Sang bayu yang bertiup sejuk,sinar matahari terang menyilau mata,tubuh letih tersandar..
Aku gelisah...
Seberapa dalam kegelisahan ini,aku tak mampu mengukurnya.
Aku gelisah...
Perih dari kecewa pun membaur menyesaki,
Bagai renta ku papah tubuhku sendiri fahami hati dan jiwa ini,
Seperti sendiri dan sendiri melaluinya.
Kemana hatiku yang tenang itu?...
Apakah karena pedih perih ini lah dia musti sembunyi?..
Ataukah hebatnya pedih perih ini membenamkannya jauh ke dasar samudera luka dan mengasyikkan diriku tuk terus memahaminya?..
Sang bayu yang bertiup sejuk,sinar matahari terang menyilau mata,tubuh letih tersandar..
Aku gelisah...
Seberapa dalam kegelisahan ini,aku tak mampu mengukurnya.
Aku gelisah...
Perih dari kecewa pun membaur menyesaki,
Bagai renta ku papah tubuhku sendiri fahami hati dan jiwa ini,
Seperti sendiri dan sendiri melaluinya.
Kemana hatiku yang tenang itu?...
Apakah karena pedih perih ini lah dia musti sembunyi?..
Ataukah hebatnya pedih perih ini membenamkannya jauh ke dasar samudera luka dan mengasyikkan diriku tuk terus memahaminya?..
06 Oktober 2009
.:: Bila Harus Begini ::.
Tak ku sesal jika begini...
Setiap jalan yg tertempuh pasti beresiko,
Sejauh itu ku fahami semampuku,
Yaqin..Aku mampu.
Bila harus begini...
Mungkin sudah jalan yang harus di lalui,
Pernah atau tidak pasti menyimpan rahasia baru,
Sama namun pasti menyimpan hikmah berbeda bukan?!..
Sadar atau tidak...
Setiap cerita terdapat rahasia berbeda,
Walaupun pernah terjadi pun berulangkali,
Tetapi tiap rahasia nya disesuaikan dengan usia,il,u dan pengalaman.
Bila harus begini...
Suatu kerugian besar jika diremehkan,
Menganggap kesamaan peristiwa dan alurnya pun sama,
Padahal kehidupan dan hidup itu sangat rahasia.
Sekecil apapun kesamaan yng pernah di jalani...
Tidak selayaknya kita menganggap sebagai hal tak bergerak,
Bumi saja bergerak apalagi tiap rahasia hidup?..
Setiap jalan yg tertempuh pasti beresiko,
Sejauh itu ku fahami semampuku,
Yaqin..Aku mampu.
Bila harus begini...
Mungkin sudah jalan yang harus di lalui,
Pernah atau tidak pasti menyimpan rahasia baru,
Sama namun pasti menyimpan hikmah berbeda bukan?!..
Sadar atau tidak...
Setiap cerita terdapat rahasia berbeda,
Walaupun pernah terjadi pun berulangkali,
Tetapi tiap rahasia nya disesuaikan dengan usia,il,u dan pengalaman.
Bila harus begini...
Suatu kerugian besar jika diremehkan,
Menganggap kesamaan peristiwa dan alurnya pun sama,
Padahal kehidupan dan hidup itu sangat rahasia.
Sekecil apapun kesamaan yng pernah di jalani...
Tidak selayaknya kita menganggap sebagai hal tak bergerak,
Bumi saja bergerak apalagi tiap rahasia hidup?..
25 September 2009
.:: Jika Cinta Menjamah hati ::.
Betapa riuhnya permintaan terkuak...
Hingga kebimbangan melanda berlaksa-laksa,
Setiap realita dan imajinasi berebut padu,
Manakah yang di pilih?..
Tak tentu rimba,jiwa mengelana...
Mencari seteguk air mendulang haus rindu,
Mencari obat penghapus siksa,
Bukankah setiap jatuh cinta dilanda siksa?..
Rindu bertemu...
Rindu bersatu...
Rindu memiliki...
Rindu keabadian...
Sakit pun akhirnya luluh...
Kepasrahan memendam airmata,
Lantak hati digerus harap,
Maka genap jiwa merana rona dalam kembara..
Hingga kebimbangan melanda berlaksa-laksa,
Setiap realita dan imajinasi berebut padu,
Manakah yang di pilih?..
Tak tentu rimba,jiwa mengelana...
Mencari seteguk air mendulang haus rindu,
Mencari obat penghapus siksa,
Bukankah setiap jatuh cinta dilanda siksa?..
Rindu bertemu...
Rindu bersatu...
Rindu memiliki...
Rindu keabadian...
Sakit pun akhirnya luluh...
Kepasrahan memendam airmata,
Lantak hati digerus harap,
Maka genap jiwa merana rona dalam kembara..
15 September 2009
Hal Cintaku Padamu
Mungkin cuma hatiku saja yang tahu...
Hal hatiku tentangmu begitu membara,
Terkadang harus dingin,
Pun memuji mu lebih dari sekedar manisnya di bibir.
Hal rasaku tentangmu ini adalah terahasia...
Sekian tahun ku simpan pengakuan bahagianya hati bersamamu,
Sekian lama ku bertahan meredam lisan menyatakan kebanggaanku,
Tentangmu yang masih tak tergantikan di hati.
Hal cintaku tentangmu...
Ku tepis segala cemas dan ragu,
Ku tanam ketabahan setiap api kecemburuan bergolak,
Dan ku redam benci dengan ingatan tentang pengorbanan di setiap lajur kebersamaan dulu.
Perihal cinta ini hanya kamu,aku dan Tuhan yang tahu...
Kamu yang ku sirrikan di hati,
Ku nafi kan pada sepi,
Pada rindu yang mengalunkan senyum manismu disana..
Hal hatiku tentangmu begitu membara,
Terkadang harus dingin,
Pun memuji mu lebih dari sekedar manisnya di bibir.
Hal rasaku tentangmu ini adalah terahasia...
Sekian tahun ku simpan pengakuan bahagianya hati bersamamu,
Sekian lama ku bertahan meredam lisan menyatakan kebanggaanku,
Tentangmu yang masih tak tergantikan di hati.
Hal cintaku tentangmu...
Ku tepis segala cemas dan ragu,
Ku tanam ketabahan setiap api kecemburuan bergolak,
Dan ku redam benci dengan ingatan tentang pengorbanan di setiap lajur kebersamaan dulu.
Perihal cinta ini hanya kamu,aku dan Tuhan yang tahu...
Kamu yang ku sirrikan di hati,
Ku nafi kan pada sepi,
Pada rindu yang mengalunkan senyum manismu disana..
06 September 2009
¤Ingatlah Aku..
Jika memang itu bisa melerai dilema hatimu...
Ingatlah tiap percengkramaan kita yang pernah membuatmu jauh lebih tenang,
Aku percaya kamu bisa melakukannya.
Aku percaya kamu mampu melaluinya dengan baik.
Ingatlah aku...
Bukan sebagai sandaran atas kecintaan sesaat atas dunia ini,
Juga bukan sebagai kecintaan pribadi untuk emosi sekejap,
Ingat saja aku jikalau itu bisa membuatmu lebih tenang.
Karena ingatan itu dahulu yang pernah membuatmu jadi lebih bijak dan lapang dada,
Maka ingat lah kedewasaan merasa dan berfikirmu itu menjadi lebih merealita.
Ingatlah tiap percengkramaan kita yang pernah membuatmu jauh lebih tenang,
Aku percaya kamu bisa melakukannya.
Aku percaya kamu mampu melaluinya dengan baik.
Ingatlah aku...
Bukan sebagai sandaran atas kecintaan sesaat atas dunia ini,
Juga bukan sebagai kecintaan pribadi untuk emosi sekejap,
Ingat saja aku jikalau itu bisa membuatmu lebih tenang.
Karena ingatan itu dahulu yang pernah membuatmu jadi lebih bijak dan lapang dada,
Maka ingat lah kedewasaan merasa dan berfikirmu itu menjadi lebih merealita.
16 Agustus 2009
Di sisi sisa terindah [Story]
.."Katakan padaku,sayang...Apa yang bisa ku lakukan agar kau merelakan keputusanku nantinya.."...Sergahmu.
Tak terbayangkan kiranya begini,lunglai ku fahami arti ini.."Mungkinkah sampai disini?"..
Hening...
Seperti bermain-main sendiri dengan hati rancau dan jiwaku yang tersentak,
Kata demi kata menghilang pergi bak terlibas secepat cahaya,
Sepi dan perih.
.."Sayang,please...Jangan mendiamkan aku seperti ini"...
.."Maafkan aku,karna aku tak bisa terus begini"...
.."Aku tahu kamu sudah mengira apa yang akan aku katakan padamu"...
.."Please,maafkan aku...Maafkan semua kesalahanku"...
..."Oh..hatiku"...
Apa yang kan terjadi padaku,jika dia benar-benar pergi?..
Apa yang kan terjadi padaku,jika ternyata harus ku lalui hari-hariku sendiri lagi?..
Sepi...
Waktu laksana membilurku dengan cambukan perihnya,
Dada ku bak menyempit dan nafasku pun tersengal-sengal,
Setiap gambar yang ku pandang bergoyang dan di hujani kebasahan.
..."Oh..Tuhan,apakah sekarang aku sedang menangis?"...
.."Apa yang sedang ku tangisi ini,Tuhan.."...
.."Bukankah Engkau adalah pemilik segala rahasia,namun mengapa aku musti meneteskan airmata tanpa keinginanku sendiri?"...
.."Apa aku sedang Engkau rengkuh dalam kebahagiaan haq ku melalui kesakitan hati ini,Tuhan.."...
.."Ataukah memang ini yang terbaik yang Engkau tunjukkan padaku dibalik bahagia yang ku yakini dan ku dapatkan bersamanya,Tuhan.."...
Tak terbayangkan kiranya begini,lunglai ku fahami arti ini.."Mungkinkah sampai disini?"..
Hening...
Seperti bermain-main sendiri dengan hati rancau dan jiwaku yang tersentak,
Kata demi kata menghilang pergi bak terlibas secepat cahaya,
Sepi dan perih.
.."Sayang,please...Jangan mendiamkan aku seperti ini"...
.."Maafkan aku,karna aku tak bisa terus begini"...
.."Aku tahu kamu sudah mengira apa yang akan aku katakan padamu"...
.."Please,maafkan aku...Maafkan semua kesalahanku"...
..."Oh..hatiku"...
Apa yang kan terjadi padaku,jika dia benar-benar pergi?..
Apa yang kan terjadi padaku,jika ternyata harus ku lalui hari-hariku sendiri lagi?..
Sepi...
Waktu laksana membilurku dengan cambukan perihnya,
Dada ku bak menyempit dan nafasku pun tersengal-sengal,
Setiap gambar yang ku pandang bergoyang dan di hujani kebasahan.
..."Oh..Tuhan,apakah sekarang aku sedang menangis?"...
.."Apa yang sedang ku tangisi ini,Tuhan.."...
.."Bukankah Engkau adalah pemilik segala rahasia,namun mengapa aku musti meneteskan airmata tanpa keinginanku sendiri?"...
.."Apa aku sedang Engkau rengkuh dalam kebahagiaan haq ku melalui kesakitan hati ini,Tuhan.."...
.."Ataukah memang ini yang terbaik yang Engkau tunjukkan padaku dibalik bahagia yang ku yakini dan ku dapatkan bersamanya,Tuhan.."...
Ajari aku...
Bisa kau terima dengan semua kekuranganku sampai detik ini...
Tanpa perlu kau sudutkan aku dengan aktifitasku tanpa setahu mu,
Sebab yang pasti,itu tidak mengurangi percaya ku padamu..
Apapun itu.
Ajari aku agar tak takut lagi kau kecewa dan berfikir buruk tentangku...
Ajari aku senantiasa melihatmu putih seperti yang kau minta,
Ajari aku tuk bisa menerima yang kau lakukan tanpa sepengetahuanku,
Ajari aku tanpa pernah lelah memanggul setiap jelaganya.
Ajari aku...
Tiada tempatkan aku sebagai orang yang selalu menang di antara kita,
Tiada fahami aku sebagai orang yang selalu kau cemasi untuk jujur atas yg kau lakukan,
Tiada sangka buruk pada ku bahwa ku telah sengaja menjauh darimu.
Ajari aku...
Dengan ini tidak ada lagi kerisauan mu tentang ku dan kita,
Dengan ini tetap bersamakan kita seperti adanya,
Dengan ini tanpa terus merasa dan merasa buruk atas kita berdua.
Ajari aku...
Selalu tuliskan tentang hukum kita menjaga bersama kita,
Meski sudah tak terhitung lagi berapa banyak kecewa dan perih pernah tercubis,
Tetaplah ajari aku dan engkau,
Tuk selalu menjaga dan terjaga kasih kita.
Tanpa perlu kau sudutkan aku dengan aktifitasku tanpa setahu mu,
Sebab yang pasti,itu tidak mengurangi percaya ku padamu..
Apapun itu.
Ajari aku agar tak takut lagi kau kecewa dan berfikir buruk tentangku...
Ajari aku senantiasa melihatmu putih seperti yang kau minta,
Ajari aku tuk bisa menerima yang kau lakukan tanpa sepengetahuanku,
Ajari aku tanpa pernah lelah memanggul setiap jelaganya.
Ajari aku...
Tiada tempatkan aku sebagai orang yang selalu menang di antara kita,
Tiada fahami aku sebagai orang yang selalu kau cemasi untuk jujur atas yg kau lakukan,
Tiada sangka buruk pada ku bahwa ku telah sengaja menjauh darimu.
Ajari aku...
Dengan ini tidak ada lagi kerisauan mu tentang ku dan kita,
Dengan ini tetap bersamakan kita seperti adanya,
Dengan ini tanpa terus merasa dan merasa buruk atas kita berdua.
Ajari aku...
Selalu tuliskan tentang hukum kita menjaga bersama kita,
Meski sudah tak terhitung lagi berapa banyak kecewa dan perih pernah tercubis,
Tetaplah ajari aku dan engkau,
Tuk selalu menjaga dan terjaga kasih kita.
Cinta di sepanjang Hati
Jika lalu lalang hasrat menghiba ku di keramaian,aku menepi...
Menancapkan biduk persangkaan tuk ku sadari sepenuh perhatian ini,
Seiring pagi yang mengelupas di kerjap terik,
Aku titi jalan itu,kini..
Pandangan mata ku memang mampu menembus tebalnya awan putih...
Mata hati ku pun seolah sanggup menelanjangi kebodohan diriku sendiri,
Akan tetapi tetap terlemah dipandangan kesadaranku,
Meredupku terlibat hening.
Sepanjang hati ku cinta...
Menggemakan tiap rahasianya memenuhi hidupku,
Cinta ku di sepanjang gerak hati pun teruah telah,
Dan sirna lah abadi itu abadi..
Menancapkan biduk persangkaan tuk ku sadari sepenuh perhatian ini,
Seiring pagi yang mengelupas di kerjap terik,
Aku titi jalan itu,kini..
Pandangan mata ku memang mampu menembus tebalnya awan putih...
Mata hati ku pun seolah sanggup menelanjangi kebodohan diriku sendiri,
Akan tetapi tetap terlemah dipandangan kesadaranku,
Meredupku terlibat hening.
Sepanjang hati ku cinta...
Menggemakan tiap rahasianya memenuhi hidupku,
Cinta ku di sepanjang gerak hati pun teruah telah,
Dan sirna lah abadi itu abadi..
Langganan:
Postingan (Atom)
Archives
-
▼
2011
(114)
-
▼
Januari
(114)
-
▼
Jan 14
(81)
- <[Dari Pengasingan]> c.p 1-12 dewa in Memorial Mob...
- <[2 dArI Pengasingan]>
- <[3 dArI Pengasingan]>
- <[4 dArI Pengasingan]>
- <[5 dari Pengasingan]>
- <[6 dArI Pengasingan]>
- <[7 dArI Pengasingan]>
- <[8 dArI Pengasingan]>
- <[9 dArI Pengasingan]>
- <[10 dArI Pengasingan]>
- <[11 dArI Pengasingan]>
- <[12 dArI Pengasingan]>
- Aku bicara tentang Wanita...
- Bukan Pujangga dengan Puisinya...
- Inilah hatiku,sayang..........
- " PENERIMAAN TANPA SYARAT "
- Sederhana
- Sesaatpun ku mau
- Tak seHarusnya
- Kenangan bersamamu....
- Aku tersenyum...
- Skripsi Hati Sepi
- Masih Muda(tentang CINTA): Dari Wanita itu..
- Sesuatu tentang CintA.........
- Sesuatu tentang...
- Sesuatu tentang CINTA..
- Nyanyian Burung Menjelang Senja
- Jika Tak Cinta dia...
- Berusaha lah...
- AKu dan Kau
- .:: Noktah Sepi ::.
- Dari Hati...
- .:: Berlepas...
- .:: Kilah Hati....
- .:: Tersenyumlah,Cinta...
- .:: Ingatlah,Cinta...
- .:: Dulu dan Kini...
- .:: Dari Hati(caraku)....
- .:: (Kisah)Aku Juga Bisa.....
- .:: Tengok Rapuhnya...
- .:: Aku dan Kenangan..........
- .:: Aku MenCintaiMu......
- .:: Makalah Sepi..........
- .:: Diary Sepi..........
- .:: Maafkan Aku....
- .:: Teruntuk Sebuah Janji..........
- .:: Nanar........
- .:: Ungkapan Tak Jadi....
- .:: Kenangan Tiba...
- .:: Makalah Hati...
- .:: Kilah-Kilah Waktu...
- .:: Perih....
- .:: Membisu....
- .:: Sahabat... ::.
- Harus Ku Terima.....
- Jangan terburu2 membenci...
- .:: Ada Hati di dalam Hati ::.
- :: Aku ingin kau bisa melihat rasamu seperti ku me...
- Aku tak tahu,Maafkan aku..
- Cahaya dan Sepi
- Subhanalloh...Alhamdulillah...Astaghfirulloh
- Sepeninggal kita
- Melihatmu lagi...
- Rasa tak terbantah...
- Berpeluh sangka engkau mendera
- Saat Tertinggal...
- Aku dan Catatanku...
- .:: Rasa Sesuci ::.
- .:: Ceritakanlah... ::.
- .:: Fahami rasaku(Rasa Seorang Wanita) ::.
- .:: Terima ini..(dg hati yg basah/lemah lembut) ::.
- .:: Tentang Kita ::.
- .:: Masih disini.. ::.
- .:: Sudahi perih itu... ::.
- .:: Tentang Perasaan,Rasa,Cinta.. ::.
- .:: Titik.. ::.
- .:: Dari Dan Untuk... ::.
- .:: Cantik ::.
- .:: PerSIAPkan diri..(hai,eL..) ::.
- .:: Aku pernah,apa kau juga pernah..(hai,eL..) ::.
- .:: Sisa Kenangan ::.
-
▼
Jan 14
(81)
-
▼
Januari
(114)