18 Mei 2009

Atma Hati

Sebuah atma melayang layah...
Mencari dari sembunyi untuk tahu,
Diam menunggu waktu ikut merubah,
Berbagi diam dan memendam jawaban.
Sebuah atma telah terbang...
Mengutus dawat wujudkan suara hati,
Meski bekal kian menipis.
Tapi hati terus mengejar kemauan...
Mengais di tengah musim,
Mengejar pribadi dari balik mendung,
Menyibak tirai menghapus parah.
Gugur tanpa penunjuk...
Hidup dengan topangan sadar,
Tampak kemilau bunga-bunga perdamaian,
Berkas hati yang tulus dan putih,
Dari sinaran abadi sang insani.

Ini hati...

Saat surya beranjak menuju horison
Kuning lembayungnya disaput mega-mega
Di hias lembut semilir bayu
Di iring riuh rendah gesekan daun..
.."Jangan kau tanya padaku.."...
Mengapa ia tersenyum dan tersipu,
Jangan pula kau tanyakan lagi,
Mengapa itu juga jadi perhatianku.
Hatiku lah yang tahu...
Yang slalu berkata dalam diam,
Yang selalu tersenyum dalam luka-luka,
Yang juga pernah terluka dalam senyuman,
Yang berbahagia dalam luka,
Dan luka-luka dalam bahagia.
.."Ini hatiku.."...
Yang takkan pernah kau tahu..

Ungkapan Tak Jadi

Duduk bersandar seperti ini...
Aku jadi ingat ketika kecil disini,
Memainkan seruling sambil mengawasi padi,
Sesekali bermain layang-layang.
Lucu juga...
Banyak kepolosan yang membuatku merasa bodoh,
Tak pernah berfikir nantinya bagaimana,
Yang ku tahu waktu itu hanyalah;
.."Aku ingin layang-layangku terbang tinggi"..
Dan...
Pernah juga suatu waktu di bawah pohon ini,
Aku meringis menahan perih karena tercubis duri,
Darah yang mengalir makin membuatku takut,
Cemas kalau-kalau nantinya aku tak bisa berlari lagi.

Hilang Mengelak Jejak

Kau dendangkan lagu kenangan disana...
Tatkala ilalang itu mengikut dalam iringan ritme angin yang berdenyar.
Pada detik-detik terlupa tak terhitung...
Waktumu habis dalam kancah perdebatan di tengah kurun,
Tanganmu yang lembut merebut helai-helai rambut,
Seolah tak ingin kau biarkan helai-helai itu menghalangi setiap rentetan dari logat-logat lugas suara hati dan jiwamu.
Semakin lama kau membenamkan diri,makin engkau tak tahu kesalahan dan menegur diri..
Tak ada isakan...
Yang tersisa hanya gumpalan beku atas ketidakberdayaanmu merubah kenyataan,
Engkau menyesal..
Tetapi mega-mega pun kian merundung,
Tak ada titik-titik hujan lagi mengembun sisa di atas dahan.
.."Ah.."...
Senja tak juga luntur direndam malam,
Bintang gemintang pun tak jua mengelus dalam rangkuman kelam,
Dan engkau masih saja duduk terpegun diam..
Bibirmu pun terkatub rapat ditengah kerisauan dan ketabahan menanti harapan pulang.
.."Kembalilah..kembalilah.."..Panggilan hatimu...
Ingin kau raih rasa sentuh masa lalu itu mengikut,
Menjadi bagian dari kurunmu menunggu,
Namun kau selalu menemukan semuanya tak tuju tentu,
Dan akhirnya hilang tak mengelak tapak.

Percayalah padaku..

Jangan kau tanya aku akan kesetiaan ini..
Dan jangan pula kau tanyakan janji-janji padaku..
.."Percayalah.."...
Aku tak mau janji-janji itu menjadi tugu,
Dimana nanti hanya kan menambah luka.
.."Yaqinlah.."...
Aku berusaha yang terbaik untuk kita,
Bukan janji-janji yang kan dirubah waktu,
Di hapus takdir ataupun dipisah jarak.
.."Percayalah.."...
Jangan pernah ada airmata karena kecewa,
Jangan pernah ada cemas dan buruk sangka.
.."Yaqinlah.."...
Aku ingin yang terbaik untuk kita,
Untuk cita cinta dan semua indah.
.."Biarkanlah sejenak.."...
Biarkan semuanya berjalan apa adanya,
Biar bentangan waktu tak menjadi sesal,
Biar waktu yang jua turut merubah,
Untuk bahagia kita semua..

Archives