14 Januari 2011

<[Dari Pengasingan]> c.p 1-12 dewa in Memorial Mobitrek

Entah berapa tahun seperti merasa dalam pengasingan…
Di tempat yang bagiku berat menjalani hari2 saat itu,suasana nya yang sepi membuat gerah jiwa dan hati ku memikirkan apa dan bagaimana nantinya..Namun ternyata,banyak banyak yang ku tahu,ku dapatkan dan mengantarkanku jadi seperti sekarang ini..
Pernah dulu bersama kawan membicarakan satu hal yang membuat kita jadi sama2 terpacu menguatkan diri dg apa yg kita hadapi waktu itu.Tepatnya di tepian sawah dg ilalangnya yang setinggi 100meter di kanan-kiri jalannya.Aku dan temanku baru saja pulang dari pasar jam 3.00 pagi membeli gethuk(ketela plus kelapa di gerus) untuk sahur..sambil jalan kaki di tempat yg sangat sepi,kami membicarakan satu hal.."Teman,nanti kita ketemu lagi tidak?..rasanya,baru kali ini aku menikmati sahur seperti ini,apa maksudnya.."Ujarnya padaku.Sungguh ku fahami maksudnya,aku hanya tersenyum dan berkata.."Insya Alloh,ADA nya kita itu di ADA kan di awali ke TIDAK ADAAN..Percayalah..kamu nanti akan mengerti maksudnya"..

<[2 dArI Pengasingan]>

Apa mas bertanya pada diri mas ketika sering ku lihat menyendiri di tengah malam dan terkadang menulis buku,sebenarnya apa yang di tulis?bukankah mas tidak sekolah lagi seperti aku dan teman2 yang lain?bukankah teman2 mas tidak ada yang seperti itu?boleh aku tahu alasan apa yang membuat mas menyibukkan diri hampir tiap malam seperti itu?.."tanya nya.Aku pun tersenyum,merangkul pundaknya sambil ku angkat kepala dan menumpukan pandangan ke langit kelam.Lirih aku pun berkata.."kamu lihat bintang2 disana"..sambil ku menunjuk ke arah langit dan di mengangguk,aku pun melanjutkan.."apakah kamu melihat bintang dalam diri mu?"..Dia hanya diam sambil menatapku dan menggelengkan kepala tanda tak tahu.Ku lepas tanganku dari pundaknya.."Ketahui lah,kau mungkin bisa setiap hari melihat bintang di langit sana tanpa perlu mencatatnya dalam buku,tapi…"..Ku tunjuk dada kiri nya sambil tersenyum.

<[3 dArI Pengasingan]>

Apa yang kamu cari dengan merelakan waktu mu menemaniku hampir setiap malam,sedangkan aku sudah terbiasa dan kamu harusnya berkumpul dengan teman sebaya mu seperti hari-hari kemarin?..tanyakupadanya.Dia pun menjawab.."itu yang ingin ku cari tahu,mas..Aku sendiri tak mengerti apa yang ku inginkan dari mas,aku merasa ada perasaan nyaman ketika duduk dan bercakap-cakap dengan mas"..Aku hanya tersenyum dan berkata.."saudaraku,ingat lah ini dan fikirkanlah baik-baik.Terserah nanti bagaimana kamu memilih..Catatlah apa yang tidak kau fahami,yang tidak kau mengerti bukan hanya dalam ingatan dan hati mu saja,tapi juga catat di buku.Karna pada saatnya nanti catatan itu sangat berguna dalam hidupmu,jika kamu percaya..Kesibukan-kesibukanmu,persoalan-persoalanmu kelak akan membuatmu lupa pada apa yang mungkin tidak kamu mengerti sekarang ini,namun mungkin kelak ketidakmengertianmu sekarang kan terjawab..tanpa kau pertanyakan padaku saat ini.."..

<[4 dArI Pengasingan]>

Dia bertanya padaku.."Bagaimana menurut mas kalau kita di benci org yg kita sendiri tak melakukan apa yg di tuduhkan,sementara fitnah terus di sebar.Aku jadi benci dg mreka,apa tindakanku salah?"..Aku tersenyum dan menjawabnya.."saudaraku,itu manusiawi jika kamu kecewa dg sikap mereka.Namun,apa yang kamu dapatkan dg kebencian mu pada mereka?kamu sendiri pasti akan rugi dg kebencian yg tak seharusnya kau pilih.Apa beda nya mreka membenci mu dan kamu membencinya,sedangkan kamu tahu itu merugikan diri mu sendiri?"..Jangan terbawa keadaan,jika memang itu bisa membuat mu jauh lebih baik..

<[5 dari Pengasingan]>

Bagaimana aku bisa menerima kekecewaanku slama ini di pengasingan,sementara di satu sisi aku tak bisa menghindari kenyataan yang aku benci menjalani nya,mas.."tanya nya lagi..Aku kembali tersenyum dan berkata.."apa kamu pernah sakit?.."pernah lah mas,smua orang juga pernah sakit"..sergahnya.."Kamu pasti akan berusaha sembuh,salahsatunya berobat ke dokter dan di beri obat.Apa kamu suka obat?.."tanyaku lagi.."aku tak suka obat,tapi karna aku ingin sembuh ya aku mau menelannya.memangnya kenapa,mas.."..ujarnya.."Untuk sembuh dari penyakit fisik saja kamu mau menelan obat yg kamu tahu itu pahit dan kamu tak suka,kenapa itu juga tidak kamu lakukan buat hati mu sendiri?..bukankah kebencian itu seperti penyakit dan obatnya adalah melawan agar tak membenci dan itu sangat pahit karna melawan emosi mu sendiri,tapi itu yang di butuhkan nurani mu"..

<[6 dArI Pengasingan]>

Mas,ajarkan padaku bagaimana aku bisa membedakan ketika menghadapi sikap yang mencela diriku dan aku tak terbawa situasi nya(dalam tanda kutip).."tanyanya..aku diam sejenak,lalu lirih berujar.."saudaraku,aku mungkin bukan orang yang pantas untuk mengajarkan semua itu.namun aku punya satu awal untuk menjawab pertanyaanmu.Saudaraku,belajar lah mendengarkan dan tidak menafsiri..belajarlah ketika kau mendengar atau melihat sesuatu,kendalikan fikiran mu untuk tidak menafsiri nya berlebihan.karna banyak orang lupa dan terbawa setiap pandangan ataupun pendengaran kita lantas penilaian kita lepas kontrol dan memberikan argumen2 yang sebenarnya jauh dari realita dan tanpa bukti apa2 kemudian menilai berlebihan dan membuat bathin kita terbawa dalam situasi..Belajar lah mendiamkan fikiran mu dari penilaian2 berlebihan itu.

<[7 dArI Pengasingan]>

Apa yang mas lihat dan mas fikirkan ketika melihat ke langit seperti malam ini?"..ucapnya.Aku tetap terdiam,tersenyum,menoleh dan menatap mata nya sambil ku berkata.."Apa yang sebenarnya kamu fikirkan dalam fikiran mu ketika kamu pertanyakan itu padaku?bukankah fikiran mu lebih dulu kau percayai walau kau ragu akan kebenarannya sehingga kamu memberanikan diri tuk bertanya padaku tentang hal itu?..Saudaraku,coba lah melihat ke angkasa sekarang dan cari lah apa yang sebenarnya kau lihat dg fikiran dan hati mu ketika pada saat yang sama mata mu tertuju ke angkasa..coba lah rasakan dan fahami hati mu,maka kau akan tahu jawabannya sendiri tanpa ku jelaskan apa yg ku lihat dengan hati dan jiwa ku sekarang ini..

<[8 dArI Pengasingan]>

.."Aku pernah mendengar dari pembicaraan teman2ku secara tidak sengaja,dia mengutip perkataan mas yang aku sendiri sampai saat ini belum faham tujuan maksud kata2 itu"..tanyanya lagi."Apa yg kau dengar,saudaraku.."tanya ku padanya.."Mas,apa maksud dan tujuan kalimat mas DALAM GELAP KAMU MELIHAT DAN BUKAN TIDAK MELIHAT"..sergahnya penuh selidik.Aku tersenyum dan berkata.."Saudaraku,coba lah beri waktu untuk diri mu sendiri di tengah malam ketika semua orang kebanyakan tidur terlelap.Diam kan jasmani mu,pejamkan mata mu,dengarkan hati-detak jantungmu-tarikan nafasmu..ketika mata terpejam,kau lihat KEGELAPAN dengan CAHAYA dan CAHAYA itu lah yang membuatmu bisa melihat dan mengatakan itulah GELAP yang kau lihat..

<[9 dArI Pengasingan]>

Aku baru mengerti soal dalam KEGELAPAN saat mata terpejam itu memang ternyata ada CAHAYA,namun apa maksud tujuan dari hal itu?"..tanya dia..Aku diam sejenak,menatapnya dan tersenyum kembali sambil berujar.."Saudaraku,ketika gelap yg kau lihat saat memejamkan mata itu sudah kau tandai keberadaannya begitupun cahaya yg aku maksud di dalamnya,apa kamu tidak menemukan pemahaman lain dari keduanya itu?..Sodaraku,kau bisa melihat gelap dg cahaya maka berusaha lah untuk bisa melihat keseluruhannya bukan di fahami sebagai wujud kegelapan,melainkan keadaan yg sama sekali kau tak terikat akan faham gelap yg kau fikirkan.Coba lah fahami kau adalah cahaya itu sendiri dan kau mengetahui apa saja di dalamnya agar senantiasa kau bisa berfikir lebih positif,lebih tenang dan menguasai diri.

<[10 dArI Pengasingan]>

Saudaraku,ini malam terakhir kita bersama untuk malam ini.Kita tidak tahu apakah akan bertemu dan berkumpul lagi seperti ini,namun aku ingin kamu mengingat sesuatu dariku yang semoga saja sesuatu itu bisa menjadi hal baik selama menjalani kehidupan mu nanti..Ingatlah,saudaraku..ada dua hal di dunia ini yang juga harus kau fahami lagi kau sadari.Pertama,Apa yang ingin kau tahu tentang sesuatu sehubungan dg dirimu ato tidak,timbanglah dg dua takaran : 1).Ada sesuatu di dunia ini yang kadang kala tidak bisa di jelaskan dg kata2 dan itu jgn kau paksakan untuk mencari nya.2).Terima penjelasan dg lapang dada,terlepas dari itu adalah kesalahan atau tidak jangan menerima dg dasar ego mu sendiri,namun menerima karna memang itu kebenaran yang sesungguhnya.Karna itu lebih bijak bagimu daripada menerima dg dasar ego mu sendiri yg pasti akan membuatmu semakin buta dan tersesat.

<[11 dArI Pengasingan]>

Yang kedua,saudaraku..Meminta maaf lah jika memang kamu melakukan kesalahan dan lakukan itu dengan cara yg baik,tak peduli kau tak bersalah sekalipun bila memang itu bisa tetap membuat tali shilaturrohmi tetap terjaga,maka jangan malu melakukannya dengan harapan Dia Maha Mengetahui apa yang sebenarnya terjadi.Toh pada dasarnya semua manusia tak luput dari kesalahan,selama kita punya niat baik kenapa musti takut menjalaninya toh tidak lah rugi berlaku demikian,bahkan kau sendiri akan merasakan ketenangan yang jauh lebih baik dari apa yang pernah kau rasakan.Jikalau permintaan maaf mu tetap tak membuat seseorang memaafkanmu,maka berserahlah kebenaran hati mu pada-Nya,toh semua hal ikhwal ada kesaksiannya kelak..Bersabar lah dan jangan pernah menyerah tuk terus mencoba nya,karna nilai kebaikannya jauh lebih menggetarkan hatimu daripada usaha mu itu.

<[12 dArI Pengasingan]>

Saudaraku,apapun yang pernah kau dengarkan dan kau lihat akan menjadi olahan jiwa mu..Jika dari pemikiran itu di lahirkan dg tindakan/ucapan(berulang2),maka itu akan menjadi sebuah watak dan bisa menjadi satu kepribadian.Untuk itu,saudaraku..timbang dan cerna baik-baik apa yang akan kau lakukan dan ingat lah,saudaraku..Jangan menilai seseorang hanya berdasarkan masa lalu,karna setiap manusia pun mengalami perkembangan.tak peduli di masa lalu dia buruk sekalipun,tapi lihat lah dia yang sekarang dan berpositif lah dalam menilai agar dirimu tidak terseret dalam buruksangka.Kenapa aku berkata demikian?coba bayangkan sendiri jika orang lain menilai mu hanya berdasar masa lalu mu yang kelam,cam kan itu..Pandang mereka seperti hal nya kita,seperti hal nya manusia yang lain.Karna pada hakikatnya semua manusia adalah baik..

Aku bicara tentang Wanita...

Dan wanita itu mustinya jadi salahsatu Cahaya...
Tak peduli semodern apa keadaan zaman sekarang ini,
Mengikuti arus globalisasi sah-sah saja,
Tetapi tidak melupakan jati diri siapa apa dan bagaimana wanita itu.

Semoga lah wanita tetap menjadi Tiang yang kokoh...
Setiap budaya boleh saja diketahui tapi tidak dicampur adukkan,
Kehormatan wanita bukan saja terletak pada Gaulnya dalam pergaulan,
Tetapi juga ke-Sholehan hati.

Wanita dan jabatan,kecantikan serta kekayaan...
Tidak akan dibawa MATI,
Ingatlah MATI..
Sebelum menyesal bahwa semua itu takkan menyelamatkan,
Sebab sejak saat itu penyesalan hanya tinggal penyesalan.

Aku juga melihat banyak wanita di belahan dunia ini...
Tak semua berada dalam situasi yang mudah,
Semoga lah mereka terjaga dari segala bentuk alasan menjatuhkan kehormatan sendiri,
Meskipun tak bergelimang gemerlap kemewahan.

Tuhan Maha Adil dan Maha Kaya...
Semoga lah mereka tidak menjadikan kesulitan materi sebagai upaya menjatuhkan kehormatan,
Semoga lah mereka diberikan niat dan keinginan kuat terus berusaha mencari rizqi-Nya,
Tanpa harus malu dengan pergaulan asalkan halal mereka tetap tabah menjalani kehidupan.

Tuhan Maha Kuasa dan Maha Pedih siksanya...
Semoga lah mereka yang telah diberi kemudahan tetap mensyukuri nikmat-Nya,
Tak terbius oleh kemudahan rizqi yang didapat dan berfoya-foya,
Ataupun tak berlebihan dan sombong atas yang lain.

Wanita tetap lemah sekuat apapun dia...
Tetap lembut sekejam apapun yang dilakukannya,
Tetapi bukan berarti selemah tanpa kuasa,
Maka sebaik-baik kekuatan adalah kelemah-lembutan.

Terjaga lah wanita-wanita-Nya...
Yang menjaga diri,menetapi dan tetap melihat-Nya,
Penyerahan diri pada-Nya adalah Cinta dan sebaik-baiknya cinta,
Bukan penyerahan diri pada lain-Nya.

Bukan Pujangga dengan Puisinya...

Aku berdamai dengan jiwa dan hatiku...
Semenjak terus menerus ku langlangi tak putus asa,
Bukan mengalir ke tempat yang lebih rendah untuk mengikuti,
Bukan pula luluh terbakar tersebab membakar diri sendiri.
Bukankah jalan damai dengan diri sendiri harus memerangi?..

Kontradiksi jiwa dan hati kian bergelora...
Tidak lentuk karena pernah salah menyikapi ego,
Tidak juga terlalu keras mendokrin kepercayaan untuk mencapai keyaqinan,
Berbahagialah para Hati yang telah mencapai kedamaian.

Syurga mu di hati...
Melebur dalam badani,
Menyatu jiwa raga,
Berbahagialah jiwa-jiwa merdeka.

Jadi burung yang terbang bukan karena harus bersayap..
Tetapi jika sayap hanyalah perlambang untuk bisa terbang tinggi menuju kemulyaan,
Maka bersayap lah lebih dari sayap-sayap yang dimiliki setiap burung,
Bersayap lah dengan sayap abadi dan bukan sayap yang mudah patah.

Inilah hatiku,sayang..........

Inilah hatiku,sayang...
Berapa puluh lagi hati merasa terhujam oleh jiwa marah dan asmara luka,
Berapa puluh waktu lagi kau pancangkan di depan mata mengurai segala makna baik tentangmu.
Bagaimana bisa ku terima cinta mu jikalau realita dalihnya berbeda?..
Bagaimana bisa ku rengkuh lagi hatimu kalau ternyata sebegitu mudahnya goyah?..
Bagaimana bisa ku imankan kasih sayangku padamu kalau ternyata secuil kehampaan dan luka yang sama menimpa justru di jadikan alasan tuk pergi?..
Sebegitukah rasa yang berbuih-buih itu kau nyatakan untukku..
Sampai sebegitu lemahnyakah kenyataan cintamu?..
Kau hanya fikirkan dirimu sendiri,hatimu sendiri..
Kau seperti tak melihat ada hati yang lain yang juga sama terlukanya..


(blackshadow)

" PENERIMAAN TANPA SYARAT "

Saya adalah ibu dari seorang anak dan baru sajamenyelesaikan kuliah saya. Kelas terakhir yang harus saya ambil adalah Sosiologi. Sang Dosen sangat inspiratif, dengan kualitas yang saya harapkan setiap orang memilikinya. .
Tugas terakhir yang diberikan ke para siswanya diberi nama "Smiling".. Seluruh siswa diminta untuk pergi ke luar dan memberikan senyumnya kepada tiga orang asing yang ditemuinya dan mendokumentasikan reaksi mereka. Setelah itu setiap siswa diminta untuk mempresentasikan didepan kelas. Saya adalah seorang yang periang, mudah bersahabat dan selalu tersenyum pada setiap orang. Jadi, saya pikir,tugas ini sangatlah mudah.

Setelah menerima tugas tsb, saya bergegas menemui suami saya dan anak bungsu saya yang menunggu di taman di halaman kampus, untuk pergi ke restoran McDonald's yang berada di sekitar kampus... Pagi itu udaranya sangat dingin dan kering...! Sewaktu suami saya akan masuk dalam antrian, saya menyela dan meminta agar dia saja yang menemani si Bungsu sambil mencari tempat duduk yang masih kosong. Ketika saya sedang dalam antrian, menunggu untuk dilayani, mendadak setiap orang di sekitar kami bergerak menyingkir, dan bahkan orang yang semula antri dibelakang saya ikut menyingkir keluar dari antrian.
Suatu perasaan panik menguasai diri saya, ketika berbalik dan melihat mengapa mereka semua pada menyingkir ? Saat berbalik itulah saya membaui suatu "bau badan kotor" yang cukup menyengat, dan... tepat di belakang saya berdiri dua orang lelaki tunawisma yang sangat dekil...!
Saya bingung, dan tidak mampu bergerak sama sekali.....Ketika saya menunduk, tanpa sengaja mata saya menatap laki-laki yang
lebih pendek, yang berdiri lebih dekat dengan saya, dan ia sedang "tersenyum"kearah saya.... Lelaki ini bermata biru, sorot matanya tajam... tapi juga memancarkan kasih sayang...!
Ia menatap kearah saya, seolah ia meminta agar saya dapat menerima 'kehadirannya' ditempat itu... Ia menyapa "Good day..!"
sambil tetap tersenyum dan sembari menghitung beberapa koin yang disiapkan untuk membayar makanan yang akan dipesan.. Secara spontan saya membalas senyumnya, dan seketika teringat oleh saya 'tugas' yang diberikan oleh dosen saya. Lelaki kedua sedang memainkan tangannya dengan gerakan aneh berdiri di belakang temannya. Saya segera menyadari bahwa lelaki kedua itu menderita defisiensi mental, dan lelaki dengan mata biru itu adalah "penolong"nya. Saya merasa sangat prihatin.. setelah mengetahui bahwa ternyata dalam antrian itu kini hanya tinggal saya bersama mereka..., dan kami bertiga tiba-2 saja sudah sampai didepan counter.

Ketika wanita muda di counter menanyakan kepada saya apa yang ingin saya pesan, saya persilahkan kedua lelaki ini untuk memesan duluan...Lelaki bermata biru segera memesan "Kopi saja, satu cangkir... Nona !"
Ternyata dari koin yang terkumpul hanya itulah yang mampu dibeli oleh mereka (sudah menjadi aturan direstoran disini, jika ingin duduk di dalam restoran dan menghangatkan tubuh, maka orang harus membeli sesuatu). Dan tampaknya kedua orang ini hanya ingin menghangatkan badan.
Tiba-2 saja saya diserang oleh rasa iba... membuat saya sempat terpaku beberapa saat, sambil mata saya mengikuti langkah mereka mencari tempat duduk yang jauh terpisah dari tamu-2 lainnya, yang hampir semuanya...sedang mengamati mereka. Pada saat yang bersamaan, saya baru menyadari bahwa saat itu semua mata di restoran itu juga sedang tertuju ke diri saya..., dan pasti juga melihat semua 'tindakan' saya...

Saya baru tersadar setelah petugas di counter itu menyapa saya untuk ketiga kalinya menanyakan apa yang ingin saya pesan. Saya
tersenyum... dan minta diberikan dua paket makan pagi (diluar pesanan saya) dalam nampan terpisah.
Setelah membayar semua pesanan, saya minta bantuan petugas lain yang ada di counter itu untuk mengantarkan nampan pesanan saya ke meja/tempat duduk suami dan anak saya. Sementara saya membawa nampan lainnya berjalan melingkari sudut kearah meja yang telah dipilih kedua lelaki itu untuk beristirahat. .. saya letakkan nampan berisi makanan itu di atas mejanya, dan meletakkan tangan saya di atas punggung telapak tangan dingin lelaki bemata biru itu, sambil saya berucap.. "makanan ini
telah saya pesan untuk kalian berdua...."

Kembali mata biru itu menatap dalam ke arah saya, kini mata itu mulai basah ber-kaca2... dan dia hanya mampu berkata "Terima kasih banyak, nyonya...." Saya mencoba tetap menguasai diri saya, sambil menepuk bahunya saya berkata... "Sesungguhnya bukan saya yang melakukan ini untuk kalian, Tuhan juga berada di sekitar sini dan telah membisikkan sesuatu ketelinga saya untuk menyampaikan makanan ini kepada kalian...." Mendengar ucapan saya, si Mata Biru tidak kuasa menahan haru dan memeluk lelaki kedua sambil terisak-isak. Saat itu ingin sekali saya merengkuh kedua lelaki itu....

Ketika kami sedang menyantap makanan, dimulai dari tamu yang akan meninggalkan restoran dan disusul oleh beberapa tamu lainnya... mereka satu persatu menghampiri meja kami, untuk sekedar ingin 'berjabat tangan'dengan kami... Salah satu diantaranya, seorang bapak, memegangi tangan saya, dan berucap.. "tanganmu ini telah memberikan pelajaran yang mahal bagi kami semua yang berada disini...., jika suatu saat saya diberi kesempatan olehNYA, saya akan lakukan seperti yang telah kamu contohkan tadi kepada kami..." Saya hanya bisa berucap "terimakasih" sambil tersenyum. Sebelum beranjak meninggalkan restoran saya sempatkan untuk melihat kearah kedua lelaki itu, dan seolah ada 'magnit' yang menghubungkan bathin kami, mereka langsung menoleh kearah kami sambil tersenyum, lalu melambai-2kan tangannya kearah kami...! Dalam perjalanan pulang saya merenungkan kembali apa yang telah saya lakukan terhadap kedua orang tunawisma tadi, itu benar2 'tindakan' yang tidak pernah terpikir oleh saya dan sekaligus merupakan 'hidayah' bagi saya..., maupun bagi orang-2 yang ada disekitar saya saat itu.
Pengalaman hari itu menunjukkan kepada saya betapa 'kasih sayang' Allah" itu sangat HANGAT dan INDAH sekali...!

Saya kembali ke college, pada hari terakhir kuliah dengan 'cerita' ini ditangan saya. Saya menyerahkan 'paper' saya kepada dosen saya. Dan keesokan harinya, sebelum memulai kuliahnya saya dipanggil dosen saya ke depan kelas, ia melihat kepada saya dan berkata, "Bolehkah saya membagikan ceritamu ini kepada yang lain?" dengan senang hati saya mengiyakan. Ketika akan memulai kuliahnya dia meminta perhatian dari kelas untuk membacakan paper saya. Ia mulai membaca.... para siswapun mendengarkan dengan seksama cerita sang dosen, dan ruangan kuliah menjadi sunyi... Dengan cara dan gaya yang dimiliki sang dosen dalam
membawakan ceritanya... membuat para siswa yang hadir di ruang kuliah itu seolah ikut melihat bagaimana sesungguhnya kejadian itu berlangsung, sehingga para siswi yang duduk di deretan belakang didekat saya diantaranya datang memeluk saya untuk mengungkapkan perasaan harunya.
Diakhir pembacaan paper tersebut, sang dosen sengaja menutup ceritanya dengan mengutip salah satu kalimat yang saya tulis diakhir paper saya ... "Tersenyumlah dengan 'HATImu', dan kau akan mengetahui betapa 'dahsyat' dampak yang ditimbulkan oleh senyummu itu..."

Dengan caraNYA sendiri, Allah telah 'menggunakan' diri saya untuk menyentuh orang-orang yang ada di McDonald's, suamiku, anakku, guruku, dan setiap siswa yang menghadiri kuliah di malam terakhir saya sebagai mahasiswi. Saya lulus... dengan 1 pelajaran terbesar yang tidak pernah saya dapatkan di bangku kuliah manapun, yaitu : "PENERIMAAN TANPA SYARAT".

Banyak cerita tentang kasih sayang yang ditulis untuk bisa diresapi oleh para pembacanya, namun bagi siapa saja yang sempat membaca dan memaknai cerita ini diharapkan dapat mengambil pelajaran bagaimana cara.... MENCINTAI SESAMA, DENGAN MEMANFAATKAN SEDIKIT HARTA-BENDA YANG KITA MILIKI...., bukannya...MENCINTA I HARTA-BENDA YANG BUKAN MILIK KITA,...DENGAN MEMANFAATKAN SESAMA...!

Jika anda berpikir bahwa cerita ini telah menyentuh hati anda, teruskan cerita ini kepada orang2 terdekat anda. Disini ada 'malaikat' yang akan menyertai anda, agar setidaknya orang yang membaca cerita ini akan tergerak hatinya untuk bisa berbuat sesuatu (sekecil apapun) bagi sesama... yang sedang membutuhkan uluran tangannya... !

Orang bijak mengatakan :
- Banyak orang yang datang dan pergi dari kehidupanmu. .., tetapi hanya 'sahabat yang bijak'yang akan meninggalkan JEJAK di dalam hatimu.
- Untuk berinteraksi dengan dirimu, gunakan nalarmu... Tetapi untuk berinteraksi dengan orang lain, gunakan HATImu...!
- Orang yang kehilangan uang, akan kehilangan banyak; Orang yang kehilangan teman, akan kehilangan lebih banyak...! Tapi orang yang kehilangan keyakinan, akan kehilangan semuanya..!
-Tuhan menjamin akan memberikan kepada setiap hewan makanan bagi mereka, tetapi DIA tidak melemparkan makanan itu ke dalam sarang mereka,... hewan itu tetap harus BERIKHTIAR untuk bisa mendapatkannya.
-Orang-orang muda yang 'cantik' adalah hasil kerja alam, tetapi orang-orang tua yang 'cantik' adalah hasil karya seni.... Belajarlah
dari PENGALAMAN MEREKA, karena engkau tidak dapat hidup cukup lama untuk bisa mendapatkan semua itu dari pengalaman dirimu sendiri.



Cerita menarik dari negeri jauh
(Copy Paste)

Sederhana

Seseorang pasti punya kesalahan di masa lalu..
Seseorang pasti pernah merasa berbuat baik..
Seseorang pasti pernah merasa jauh lebih baik karna seseorang yang lain..
Dan seseorang itulah yang membuat semua jadi lebih baik..
Diakui jujur atau tidak,seseorang bisa menjadi lebih baik karna yang lain.
Dan dia menjadi salahsatu yang terbaik,yang pernah di miliki..

Sesaatpun ku mau

Biar kamu rahasia dlm hatiku...
Tlah ku miliki itu tanpa tiada seorangpun tahu,ku pendam jauh sedalam-dalamnya.
Biar itu tetap jadi milikku...
Walau ku tahu sekejap bertemu lalu hilang di rerimbunan kata,aku telah merasa cukup bahagia bisa dekat dengannya.
Biar semuanya berjalan,apa adanya...
Aku tak mau perasaan indah nan meluka ini akan membuatnya justru pergi dan menjauh dariku hanya karna keinginan ego ku sendiri.Aku sudah cukup bahagia bisa menemani nya dan ada saat dia menginginkan,sejauh yang aku bisa lakukan untuknya..aku terima

Tak seHarusnya

Aku berharap tentang dia di hari ini...
Tak semestinya berharap dia datang dan menyatakan hati,walau hanya sekedar rindu.
Tak selayaknya aku merasa begini...
Bagai terbiar sepi di antara kesendirian yang ku pilih,hanya tatapan mata rintih memandang dua mata di balik kaca.
Apa arti ku pinta itu semua...
Bagai takut dia menghilang dariku,merasa takut dia menjauhiku,merasa tak sebanding menyatakan rindu pada hati yang tak semestinya tuk ku harap ada untukku..

Kenangan bersamamu....

Ada sebentuk kelukaan yang meleleh disini...

Sisa dari guratan hati tentang perasaan yang saling mencinta,

Sisa dari impian indah jiwa tentang bahagia di hari nanti.


Betapakah kini semua itu menguap begitu saja...

Tak ada tangan yang mendekap erat,

Tak ada kata "henti" tuk menhalangku pergi,

Semua berlalu menyisakan sepi.


Perihnya harus terpisahkan darimu...

Walau bukan mauku tetap saja ku musti terima,

Meski bukan kesengajaan tetap jua harus diakhiri,

Aku berusaha mengerti.


Begitu ironisnya perasaan cinta ini...

Kesetiaanku pun tak sanggup menahan kau pergi,

Kerelaanku pun tak jua bisa membuatmu tetap bersamaku,

Aku berusaha menerima.


Aku yang masih mencintaimu...

Senantiasa percaya betapa perasaanmu takkan berubah,

Selalu ku yakinkan diriku berkali-kali dalam setiap dilema,

Meski kau akhirnya memilih pergi,

Aku senantiasa tak pernah membenci.


Ku cintai dirimu demi kita di masa nanti...

Biar ini tetap ku simpan tanpa sedikitpun menyalahkan masa lalu,

Aku tetap menatapmu dengan indah,

Sebagaimana aku yang dulu mencintaimu dan takkan hendak mengubahnya.

Aku tersenyum...

Aku bisa terima semua ini...
Tak harus ku membenci ataupun berniat tuk menjauhi,
Aku memperhatikan dan aku tersenyum..

Aku mengerti...
Jika ku pinta pun ku tak yakin bisa membuatnya terus bahagia,
Tetap saja kan ada luka dan kecewa,
Itu hanya soal waktu..

Jika dulu dia mengira kan bahagia bersamaku,itu dulu...
Ketika dia masih dipenuhi keinginan yang besar tuk memilikiku,
Tetapi ketika keinginan itu tak terpenuhi,
Dia baru mengatakan tak bahagia.

Aku tersenyum...
Sejauh mana perasaannya bisa tetap mencintai dan tetap menjaga itu,
Sepertinya dia tak pernah yakin meski dia tahu cinta itu kan menyatukan yang terpisah dan berbeda,
Itu sebabnya dia melangkah pergi dan tak bisa setia dengan perasaannya sendiri..

Aku tersenyum...
Cinta yang tulus dan setia yg perna diungkapnya hanya seuah kata-kata,
Sajak perih sebuah keibginan yg belum terpenuhi,
Atau mungkin hanya syair penggugah para hati,
Sekedar susunan kata yang terbingkai oleh kesendiriannya sendiri.

Bagaimana dia bisa membuat hati mencinta,sementara dia tak bisa setia dengan perasaannya sendiri?...

Kata-kata ditaburkannya agar membuatnya tetap mewangi...
Apakah dia juga tahu bahwa kata-kata itu kan berlalu dan dilupakan jua kelak?...

Aku melihat hatimu dari kata-katamu sendiri...
Betapa kepandaian hanya tabir kesepian hatimu sendiri,
Syair-syair tak ubahnya keniskalaan dan dilema hatimu dalam memilih,
Apakah terlalu banyak hati yang kau pertimbangkan dengan dalih mencari kebahagiaan?..
Apakah dengan semua pertimbangan fikiran itu adalah jawaban kebenaran hatimu?...

Semua itu hanya kan membuatmu tetap bimbang...
Tak ada keberanian memilih dan menempuh kehidupan dengan semua konsekwensinya,
Lantas bagaimana bisa kau menemukan kebenaran dari bahagia mu yang kau maksudkan?..

Aku tak berpaling dan tak berlalu dari mu...
Aku mengawasi dan aku tersenyum memahaminya,
Tak untuk ku intervensi dirimu dengan pemahamanku,
Biar semua tetap berjalan semestinya,
Hingga semuanya tampak jelas nanti,bagku dan bagi dirimu sendiri..

Skripsi Hati Sepi

Di sisi sebuah sungai aku pernah berteriak lantang...
Berharap bisa meredam gejolak amarahku pada kenyataan,
Pernah juga menghabiskan malam dengan berpekur sendirian,
Mencoba mengusir kerapuhan dari hati atas kelukaan pemahamanku sendiri.

Aku suka merajuk pada hatiku sendiri...
Membagi segenap penat dan kesedihan tanpa harus membuat keributan,
Walau dengan sadar dan mungkin tak semua orang menyadarinya,
Betapa sikap seperti itu tetap kan membuat kecewa di hatiku sendiri.

Pernahkah kau tanya dirimu sendiri tentang ini...
Bahwasanya mengitari hati sendiri kan tetap melukai sebagian sisi hati kita sendiri?..

Kini ku bahasakan rasa hatiku dengan kalimat-kalimat ini...
Tak kurutuk setiap pemikiran berbeda dari yang beda atas yang terjadi,
Yang pasti aku tak ingin banyak mengeluh ataupun menyanggah realita,
Tak ingn terlalu banyak membenarkan pemikiranku sendiri.

Pernahkah kau tanya dirimu sendiri tentang ini...
Berapa menit kita bisa menerima ridlo yang terjadi dari yang kita harapkan dengan keluh-kesah kita?..

Aku suka menyembunyikan hatiku sendiri...
Berharap bisa menciptakan kenyamanan menjalani realita fikir dan rasa bathin,
Bisa menjadi cahaya diri sendiri,mencahayai orang lain dan orang lain pun begitu,
Apakah aku tak merasakan kecewa karena menempuhnya?..

Pernahkah kau tanyakan pada dirimu sendiri tentang ini...
Bahwa di dunia ini seindah apapun pandangan terhadapnya kan binasa juga?..

Kita bisa dekat..
Kita bisa jauh..
Kita kan saling mendekat..
Kita kan saling menjauh..
Meskipun bukan kemauan dari kita sendiri.

Yang cinta bisa tetap saling mencinta atau hanya satu dari keduanya yang tetap cinta..
Yang benci bisa terus membenci atau menciptakan kebencian pada yang lain,
Atau mungkin bisa menjadi sangat2 benci hingga mata tertutup untuk memaafkan..

Yang rindu semakin tertawan oleh keinginan membuta...
Bukan lagi hanya sekedar bertemu dan bercengkrama.
Yang rindu bisa menggeliat rapuh dalam kebimbangan menunggu,
Atau kan hilang dalam kesedihan membayang rundung.

Masih Muda(tentang CINTA): Dari Wanita itu..

Ia punya hati yang tak mudah jatuh cinta...
Yang tak mudah tergetar oleh kharisma wajah dan kedudukan,
Yang tak mudah goyah oleh pergaulan yang mengatasnamakan mode gaul,
Yang tak mudah terbius oleh ajakan kesenangan sejenak.

Ia tetap menjaga kodrat dan kehormatannya...
Tak tergesa-gesa dan memaksakan kehendaknya tanpa melihat kemampuan,
Tak hanya melihat dengan perasaan tapi juga realita dan penjagaan diri,
Menjaga prilaku tidak harus meniadakan tata krama.

Tak harus tampil lebay untuk di hargai dan dipuji...
Tak harus tampil modis agar terlihat cantik demi mendapatkan pujian lelaki,
Tak harus memaksakan diri memiliki sesuatu hanya karena tak ingin dibilang norak,
Lebih norak lagi jika semua itu dilakukan tanpa mengukur kemampuan diri sendiri.

Apa yang kau cari,wanita...
Menjadi wanita sperti dalam tatanan agama,itu jauh lebih terhormat dunia akhiratmu..
Tetapi jika kau menjadi wanita hanya demi memperjuangkan glamournya duniamu kini,
Maka jangan pernah menyesal dan meratapi kenyataan hidupmu nantinya.

Jika usia mu sekarang 18 tahun..19 tahun..20 tahun dan seterusnya..
Kau fahami masih muda dan kau dalihkan sebagai kebebasan berapa saja,
Maka bisa difahami juga kau hanya akan kerap meratap,merutuk dan mencela,
Terkesan selalu hanya keinginanmu yg paling utama dan wajib terlaksana.
Tetapi,Apakah demikian realitanya?..

Kau tetap saja meratap,merutuk dan mencela...
Menyalahkan keadaan,menyalahkan orang lain dan menyalahkan kenyataan,
Seolah kehidupan seharusnya berjalan sebagaimana yang kau rencanakan..

Kau masih muda...
Belajarnya memahami hatimu..jiwamu dan dirimu sendiri..
Belajarlah memahami arti hidupmu,kehidupanmu dan imanmu sendiri..
Karena kehidupan ini bukan hanya soal mode gaul dan lebay mu..
Bukan hanya soal makan dan minum juga kesenangan-kesenanganmu,
Tetapi juga sebrapa kuatnya dirimu menjalani realita kehidupan...

Jangan hanya pandai menangis jika sudah tak tercapai...
Jangan hanya pandai menangis jika kecewa karena sikapmu sendiri,
Jangan hanya pandai menangis dan menyalahkan orang lain..

Jadilah cahaya bukan hanya ketika kau sendirian..
Tetap bercahaya meski kau tak lagi sendiri,
Dan jangan hanya mencahayai dirimu sendiri tapi juga atas orang lain,
Sebab cahaya mu bisa hilang tanpa cahaya yang lain.

Jadilah bunga yang tetap menjadi bunga..
Jika kau melati putih tetaplah menjadi melati putih,
Tetap wangi dan tak berubah esensi oleh keadaan apapun,
Karena hanya dengan begitu kau akan bisa melihat dirimu yang lebih baik.

Jangan jadi bunga yang terbuat dari karet dengan besutan warna-warni...
Yang mudah lentuk dan luntur serta tak wangi lagi,
Jangan hanya jadi bunga yang merasa bisa tetap hidup hanya karena bangga dengan dirinya sendiri,
Sebab indahnya bunga pun karena ragam bunga yang lain,
Dan yang tak bisa dipungkiri adalah karena ia bisa melihat Tuhannya dalam dirinya sendiri..

Sesuatu tentang CintA.........

Ketika Dia menganugrahkan dia(cinta)atas tiap diri,gelisahlah dia(hati)...
Tak ada satupun pengetahuan yang bisa memahaminya(cinta),
Dia(cinta)mengaliri setiap inci kesadaran hingga tiada tersadar telah mabuk atasnya.

Pemahaman awal atas cinta adalah kegelisahan...
Awal dimana pemikiran menjadi buta dan bimbang,
Merasuk kedalam hati dan melemahkan setiap kekuatan yang dimiliki,
Cinta itu telah menghapus semua pengetahuan apapun.

Tetapi dia(cinta)...
Memulihkan kembali pengetahuan dan rasa ingin tahu semakin menjadi-jadi,
Mengoyak pemikiran menjadi berlaksa-laksa tanya jawab yang tak pasti,
Tubuh bak di berangus oleh alirannya,
Kekuatan yang lunglai kembali penuh daya.

Dia(CintA)...
Mengajarkan tata krama mencintai
Mengajarkan adab mengasihi dan memberi,
Mengajarkan tata cara tuk saling menghormati.

Dia(CintA)...
Membuka hijab pemikiran menjadi lebih terang memahami,
Membuka selubung ketidaktahuan menjadi acuan tuk belajar lebih berpengetahuan tentangnya(cinta),
Menjadikan hulu dari semua titik yang menjadi pusat perhatiannya sendiri.

Dia(CintA)di hati...
Menyapu bersih setiap cela menjadi sempurna,
Membentuk pemahaman sempurna menuju pemahaman abadi,
Itulah pandangan si FANA yang merasa menjadi ABADI.

Dia(CintA)di pandangan fikiran...
Menciptakan faham toleransi yang tinggi dan membentuknya menjadi Sang pemaaf,
Menciptakan badai kebimbangan dan membentuknya menjadi Sang ego lebih egois,
Mampu mematahkan asa diri atau membangunkan istana terindah atas diri sendiri.

Dia(pencinta)dihadapkan dua pilihan...
Cinta tetap cinta di hati dan terus berada di hati pun mematrikannya agar tetap abadi,
Ataukah cinta tetap cinta atas jiwa dalam pandangan jiwa yang memenuhinya dengan materi nikmat badani?..

Dia(pecinta yang mabuk dalam cinta)...
Diri dan cinta adalah cinta itu sendiri,
Fana dan abadi adalah jawaban rasa tertinggi dari kerelaan menjalani ,
Mana lah cinta jikalau diri sendiri adalah manifestasi cinta itu sendiri?..

Dia(pecinta yang mencari kenikmatan duniawi)...
Baginya cinta adalah mutlaknya memiliki dan memuaskan keinginan,
Selain daripada itu adalah kebencian dan kesenangan yang takkan pernah terpuaskan,
Mudah tergantikan dan mudah dihancurkan.

Sesuatu tentang...

Langit mendung membuncah...
Ku kabarkan pada perasaan dan fikiran yang terus digelayuti kemiskinan rasa percaya diri,
Tentang cinta dan rasa cinta..tentang materi dan materi penyerta nya.

Kau mencintainya?...
Cukupkah perasaan mencintaimu itu hanya dengan rasa dan gerak tingkah tanpa harta benda?..
Cukupkah kau bilang sayang dan dia tak memerlukan harta benda untuk menyambungnya?..
Cukupkah hanya kau temui,kau telp dan sms saja?..

Cinta mu kepadanya tetap memerlukan harta benda...
Bukan karena materialistis tetapi realistislah akan realita keberadaan kalian sendiri,
Bukankah kalian butuh makan dan minum dan itu memerlukan harta benda tuk memenuhinya?..

Kata-kata puitis mungkin bisa menggetarkan hatinya..
Kehadiran mungkin bisa sedikit mengobati kerinduan kalian berdua,
Tetapi cukupkah hubungan saling cinta di kehidupan ini tanpa harta benda?..

Apa kelak kehidupan cinta kalian hanya dibina dengan kata-kata?..
Apa kelak hubungan cinta kalian hanya cukup sekedar pacaran?..
Apa cuma sebegitukah hubungan cinta yang kalian jalani untuk kedepannya?..

Pacaran sekarang butuh hp buat sms atau telp...
Kalau kalian bisa membaca tulisan ini tentu saja kalian punya hp,setidaknya pemakai jasa internet,
Kalian perlu pulsa buat sms atau telp walau hanya sekedar menanyakan kabar,
Bagaimana rasanya tanpa hp atau koneksi untuk menghubunginya?..

Bukankah sekarang masa pacaran saja kalian sudah butuh harta benda apalagi untuk ke jenjang selanjutnya?..
Terlalukah kita mengedepankan kata cinta jika tak sepadan dengan realita?..
Buat mencukupi diri saja sudah keteteran,bagaimana nantinya bila tanpa persiapan?..

Memang rizki ada yang mengatur tapi setidaknya persiapkanlah dirimu sendiri...
Cinta ke jenjang selanjutnya bukan hanya kata-kata tapi tanggungjawabmu bagaimana..
Sejauh hubungan masa pacaran sejauh itu realita nya memenuhi diri sendiri,bukan berdua khan..
Coba saja fikirkan baik-baik..

Kesibukan ketika sendiri dan ketika kesibukan saat sudah mempunyai tanggungjawab sebagai suami-istri..
Apakah kalian sudah cukup puas menjalin cinta hanya sekedar pacaran saja?..
Bagaimana tanggapan para wanita jika cuma jadi pacar saja tanpa keseriusan tuk menikah?..
Bagaimana sakitnya perasaan jika kesemua itu cuma omong kosong berdalih cinta hanya untuk mengelabui dan memuaskan keinginan sendiri lantas ditinggalkan begitu saja untuk mencari lagi yang bisa diajak bersenang-senang?..
Apakah kalian tidak memikirkan hari tua kalian?..
Apakah kalian akan tetap abadi menjadi muda dan tak pernah menjadi tua?..
Ketampanan..
Kecantikan..
Semua itu akan mengeriput...
Kebanggaan kalian pun akan diabaikan seiring waktu,
Akan jua kita tergantikan oleh yang muda-muda,
Maka kesombongan dan keangkuhanmu akan menyesalkan dirimu sendiri,
Tak selamanya kau tetap cantik atau tampan..
Tak selamanya kau bisa hidup tanpa mengalami kematian...

Fikirkan baik-baik..
Persiapkanlah atas dirimu sendiri dengan melihat dirimu sendiri,
Karna itu jauh lebih memejamkan pemahaman dirimu sendiri untuk lebih memperbaiki,
Buat apa mencari kesalahan jika hanya tak mampu membangun diri sendiri jadi lebih baik bukan?!!..

Sesuatu tentang CINTA..

Malam kian meninggi pun pekat menyelubungi...
Hendak ku sulam berjuta rasa membongkah menjadi rajutan tak sepi,
Apalah daya sepi tetap menggaungkan sunyi.

Aku tak berdiri menatap langit kelam...
Tenggelamkan sisi bathinku mengemasi setiap rasa yang bergolak malam ini,
Aku rindu pada percikan damai yang pernah kau semaikan,
Pada perdu-perdu aku pun goyah menyedihkan.

Kemana dirimu yang pernah melaburiku dengan rasa nyaman...
Harus ku titi kembali diantara semak-semak cemas rasa bathin menggumam,
Menyisir amarah dan kesedihan yang melonjak-lonjak.

Hatiku membutuhkan kelembutanmu...
Bukan sisa kasihsayang yang terlumuri oleh pemikiran,
Kita saling mengasihi dan menyayangi,
Bukan mengadu argumen untuk saling memenangi.

Nyanyian Burung Menjelang Senja

Harus ku bangun lahan sendiri...
Ku tumbuhkan keyakinan dengan siraman hujan,
Ku petik ceceran sinar mentari dan ku dulang cahaya bulan,
Ku bangkitkanlah KEHIDUPAN hatiku sendiri..

Aku tanam padi di ladang kering..
Aku berai butirannya menyibak ruah air bah,
Aku jangkiti segenap diriku sendiri,
Maka HIDUP lah hatiku atas diri sendiri.

Lembut tak terjamah...
Beralih rupa mengundang tanya...
Aku ke-HIDUP-an alam semesta,
Aku semesta alam ke-HIDUP-an.

Ku garu-garu cerita tak lapuk nan berdebu...
Ku sisihkan cakar-cakar di tepian ,
Ku susuri laju demi laju titian memuncak kemulyaan,
Berat laku ku harus tetap ku lakukan.

Oh..Para burung pencari makan kesejahteraan badan...
Oh..Para burung penempuh jalan ke-ABADI-an...
Jangan tersesat dalam laju keinginan..

Lihatlah...
Pintu-pintu sang Maha Raja selalu terbuka pengampunan,
Terpikatlah pada wajah-Nya,
Mabuk lah bersamanya.

Seberapa pedih siksa rindumu pada ke-FANA-an...
Seberapa menyedihkan kehilangan pada keterpesonaan atas gambar-Nya...
Tak sebanding ketika terlambat berkesadaran diri beserta-Nya.

Kata-kata mu hanyalah api yang membakar dirimu sendiri...
Sajak-sajak mu hanyalah buih kosong memabukkan,
Sia-sia dan mati sia-sia.

Jika Tak Cinta dia...

Jangan beri dia harapan dengan lebih dari kebaikan2 dari sekedarnya...
Jangan terlalu menciptakan peluang yang bisa membuatnya salah memahami,
Jangan permainkan hatinya hanya karna kau suka cara nya mencintaimu,
Dan jangan yaqinkan dia bahwa kau mencintainya sementara hatimu berpaling.

Jika tak cinta dia...
Tak seharusnya harus membenci atau menyisihkannya,
Tak seharusnya kau murka karena perasaan cinta itu adalah kehendak-Nya,
Dan tak seharusnya kau merusak hubungan baik hanya karna kejujurannya.

Jika tak cinta dia...
Hormatilah dan jaga perasaan agar tak melukainya,
Sebisa mungkin tetap baik tanpa harus dengan sengaja ataupun angkuh mengacuhkannya,
Meski tetap kan kecewa tapi biar waktu dan itu jadi satu hal yg mendewasakannya.

Jika tak cinta dia...
Bukan berarti kelak tidak mungkin dirimu tak mencintainya,
Bahkan bisa jadi mungkin itu akan menguji seberapa baik kau menyikapi dan menghormati anugrah-Nya,
Sebab cinta bukan ditujukan untuk mencerai-beraikan hati-hati manusia,
Tetapi mengumpulkannya dalam ketentraman.

Jika tak cinta dia...
Berlindunglah pada-Nya,
Berbuat baik lah,
Semoga Berkah dan Rohmat-Nya senantiasa tercurah untuk kita semua..
Amien..

Berusaha lah...

Jika memang baik tujuan,teruslah berusaha...
Bukan hanya dengan membayangkan saja atau terus berandai-andai,
Tak peduli seberapa sulit pemikiranmu sendiri dipenuhi kegagalan,
Berusahalah tanpa melampaui batas-batas kemampuanmu sendiri.

Berusaha lah...
Jangan melihat kegagalan selalu sebagai akhir harapan,
Meski mungkin kegagalan bisa menjadi pengingat bahwa tujuan kita bukan hak kita,
Tetapi bukan berarti tidak bisa tuk di coba kembali untuk menemukan kebenarannya.

Di dunia ini memang ada beberapa hal keinginan yang bukan hak kita...
Sebagai kacamata diri itu semua agar saling melengkapi,
Memaksakan diri hanya akan beroleh kesakitan dan penyesalan,
Maka hendaklah tetap mengukur kemampuan diri sendiri.

Tak perlu malu mengakui BELUM ADA KEMAMPUAN jika tidak bisa menjawab...
Lebih baik lah menjawab bila memang itu pengalaman,kenyataan dan bukan rekayasa,
Daripada harus menunjukkan jalan yang kita tidak pernah melaluinya,
Apalagi jika jalan itu sekedar imajinasi pemikiran tak kuat dasarnya.

Memang terkadang pemikiran orang lain bisa memberi solusi...
Tetapi jangan butakan diri dengan hanya mengikuti tanpa menela'ahnya kembali,
Sebab boleh jadi solusi itu baik selama masih dalam pemikiran..
Boleh jadi juga baik jika di terapkan pada pribadi yang lain,
Dan boleh jadi juga justru itu tidak pada tempatnya atas dirimu sendiri.

Tingginya pemikiran kebanyakan orang lebih banyak berangkat dari pengetahuan..
Maka carilah tingginya pemikiran yang juga berangkat dari tingginya kemulyaan hati,
Sebab terkadang kenyataan terjadi tidak bisa dijangkau oleh pemikiran,
Tetapi keyaqinan hati menjadi sumber kesadaran untuk rela dan mensyukuri kenyataan.

Bukankah tidak semua yang ada difikiran kita dijalani dan menghasilkan seperti keinginan kita?..
Bukankah dalam kehidupan ada hukum alam dan kehendak-Nya?..
Semoga Berkat dan Rohmat-Nya senantiasa tercurah atas kita semua..

AKu dan Kau

Sudah berapa musim kita lewati berdua,seolah tak terhitung lagi kita melaluinya...
Suka-duka,pertikaian2 kecil pun menambah suasana kita jadi lebih dekat,
Bahagia kah kau bersamaku,sayang..

Jauh jarak ternyata tidak mengecilkan cita cinta kita...
Kelakar demi kelakar pun gosip yang meradang,
Menjadi bukti hidup indahnya kebersamaan kita.
Rasa percaya..
Saling terbuka..
Tanya-jawab..
Saling jaga..
Menjadi tonggak pegangan untuk lbh mawas diri.

Berapa banyak lagi cemooh dan apapun alasannya,mampukah mengerdilkan semua itu?...
Airmata..
Sedu-sedan..
Mengering dalam tiap lakaran bahagia kita.

Puisi dari hati..
Puitis dari pengetahuan..
Menjadi olahan kita tuk tetap saling menjaga erat genggaman tangan kita.

Ini aku dan kau...
Bukan karna puitis dan luasnya pengetahuan,
Bukan karna dramatisirnya percintaan dan sekedar rayuan daun kelapa,
Aku dan kau lama saling mencinta.

Aku dan kau...
Tak mencari seperti yang mereka sangka,
Tak terbius luberan argumen,
Aku dan kau tetap kan saling mencinta,
Bukan karna apapun dugaan siapa-siapa..

.:: Noktah Sepi ::.

Jika sepi pun menyapa...
Ruang pun kau penuhi,
Seperti selalu tersenyum manis,
Mendamaikan..

Aku tak perlu mencarimu...
Tak ku pertanyakan lagi ini dan itu darimu,
Sebab aku sangat-sangat yaqin,
Kau memperhatikanku tanpa ini dan itu.

Tenang..
Tentram..
Sempat me-nafi-kan segenap gejolak.

29.11.2009 16:02:10

Dari Hati...

Tiap tetes rasa hati yang mengaliri pesisir sepi,menyinggahi titian jelaga memerih seperti langgam harmoni hati sunyi..Tenang ku tenang langlangi alam raya,di kegelapan telah ku pasungkan nyala cahaya mata menembus tirai,menyemati dan meresapi tiap dawai alam yang mengalun menjadi rangkaian pesta malam..Hati ku tak gundah,tapi hanyut melara...Tak menangis meskipun sedikit merintih.Bukan tuk ku sakiti sendiri hati ini,jiwa lah berulah menyusuri jejak kasih hati sampai disini..yach..disini..di hati yang pernah tertapaki dan menapaki alur rindu berkalang cemburu,alur benci berdilema tak ingin ditinggal pergi..Dari hati...Untuk hati..

.:: Berlepas...

Aku takkan memberatimu lagi dg rengekan-rengekan lagi,berharap kau tak pergi tinggalkanku...
Semula aku memang sedemikian takutnya hingga tanpa sadar ku sakiti diriku sendiri dengan ketakutan-ketakutan itu,ketakutan yang ternyata diciptakan oleh pemikiranku yang sungguh belum ada kemampuan mengetahuinya..

Aku berlepas hati...
Bukan karna tak cinta lagi,juga bukan karna bosan..
Tetapi karna aku percaya dan sangat yaqin..
Bila benar kau mencintaiku dan ditakdirkan tetap bersamaku serta layak tuk ku cintai,
Pasti lah kau kan tetap bersamaku,mencintaiku dan takkan ada lelaki lain dalam harapan serta keinginanmu.

Aku berlepas hati atas cinta ini...
Aku meyaqinimu hingga kini..
Ku percayakan cinta ini kepadamu sepenuhnya,
Jangan kecewakan aku lagi,
Sebab kini cinta mu putih dalam pandanganku,
Jangan kotori lagi..
Karna kini ku percayakan cinta ini..cinta kita tanpa cela..
Untuk cinta kita,dari masa lalu hingga detik ini terasa..

23.10.2009 22:09:22

.:: Kilah Hati....

Entah itu cinta atau bukan,tapi kenyataannya kau menyebutnya begitu...
Membuatmu begitu memuji hingga seolah tiada cela lagi yang kau lihat selain pujian dan keindahan,entah kau sadari atau tidak betapa lemahnya pujian itu dalam realita menjalin hubungan cinta dan mempertahankan apa yang kau rasa serta kau sebut-sebut sebagai cinta itu..

Berhentilah sejenak dari memuji pun berharap...
Coba fikirkan baik-baik apa tujuanmu memujinya?..
Sekedar memuji karna memang kau mabuk cinta ataukah kau berharap lebih dari hanya pujian belaka?..

Jika mungkin kau berharap memiliki,sudahkah mencamkan diri tentang mencintai dengan mabuk rasa mu sendiri?..
Sudahkah kau fahami diri tentang mencintai dengan membina pertalian hati melalui ikatan bersama karna saling cinta?..
Saling cinta kah kalian?atau hanya karena rasa yang sama dalam satu sisi saja?..

Ketika kau rasakan rasa yang kau sebut cinta itu,mungkin mudah bagimu mewujudkannya...Akan tetapi takkan mudah mewujudkan harapan di dalamnya apalagi menjaga wujud dari semua itu.

Lihatlah...Jika memilikimu tercapai,apakah kau tak lagi merasakan terluka?kecewa?atau mungkin perpisahan?...
Apakah kau bisa menjamin bahwa rasa yang kau sebut-sebut sebagai cinta itu akan terus membuatmu tetap mencintainya setelah kau dapatkan apa yang kau harapkan?..

Lihatlah ke dalam hatimu,jiwa dan realitamu...
Lihatlah mereka yang mengaku mencintai dan telah berhasil mewujudkannya dengan menjalin hubungan pacaran misalnya,apakah janji-janji semasa rasa itu belum terpenuhi terwujud?..
Betapa tinggi nya janji tersentuh mimpi ketika merasa itu cinta...
Begitu tinggi hayalan semu yang terlontar sebagai bait-bait perdu pembuai hati agar tersambut asa memiliki menjadi terwujud,akankah itu dipertanyakan dan bisa dipertanggungjawabkan nantinya?..

Ketika satu jalan sudah dipilih,maka tak mungkin kamu bisa mencabut kembali perasaan itu...
Mungkin luka yang kan menggatikan rasa itu menjadi serpihan perih yang serasa abadi,meski mungkin ada secercah sinaran bahagia yang masih tersisa..Tetapi hati kepalang luka,tak mudah mengobati nya meskipun dengan janji memperbaiki seperti semula.
Bukankah menjaga hubungan saling mencintai itu tak mudah sebagaimana kau menjanjikan kebahagiaan kala kau masih sendirian mencinta?..

Mudah bagimu menjanjikan untuk memberi bahagia...
Mudah bagimu mengobral keindahan bak penyair karna begitulah kebiasaan ketika belum memiliki atau mendapatkan apa yang di inginkan bukan?!!...
Namun bisa kah kau menjamin bahwa kau bisa mewujudkan apa yang kau janjikan adalah benar tanpa meciptakan luka,sementara tidak ada hubungan tanpa luka bukan?!!..

Jangan terlalu munafik dan lupa diri...
Jangan lupa dan menganggap takkan ada kisah sedih ataupun jelaga dari tiap cerita cinta yang terbina,karna ini dunia yang kita tidak mengatur tiap detail kisah hidup kita sendiri apalagi pasangan kita..

(perih)

.:: Tersenyumlah,Cinta...

Jika banyak sajak telah ditulis untukmu..
Dan jika telah banyak janji juga mimpi dijanjikan untukmu..
.."Ingatlah kata dan janji kita"..

Aku bisa memaklumi jika ada yang memuji dan mengharapmu..
Aku bisa menerima bila ada hati yang jatuh tuk mengharapmu..
Tetapi,aku tak bisa menerima jikalau kau tak jujur padaku..
Kalau memang kau tak mencintaiku,jangan sembunyikan perasaanmu..
Bila benar kau mencintai yang lain,tinggalkan dan lupakan aku..
Jika benar demikian,jangan bermain cinta dg yang lain di belakangku..

Kau putih di mataku,cinta...
Selama kau jujur padaku spt kejujuran yang kau harapkan juga
Jadi jangan lukai aku dg apapun prilaku mu yang bisa membuat orang lain terus mengharapmu dan menganggap kau memberinya harapan untuk terus di kejar dan di wujudkannya.
Lebih baik katakan jujur apa adanya...
Agar jelas dan orang lain pun tahu layak atau tidaknya tuk tetap mengharapmu..
Aku lakukan ini karena aku mencintaimu
Jikalau kau bisa bahagia dg orang lain,aku terima...
Tapi tidak dg bersamaku juga..
Kau tak mau ku khianati,aku pun begitu..
Kau tak mau aku meladeni orang yg mencintaiku sekedar agar tak menyakitinya,aku pun begitu..
Maka..
Ini biar tentang kita saja tanpa ada perasaan yang lain lagi.

18.10.2009 00:48:07

.:: Ingatlah,Cinta...

Telah ku titipkan rasa kasihsayang ku padamu...
Karena ku yaqini kau kan tetap menjaganya seperti aku,
Dan bila memang kita tetap saling jaga,
Tolong jangan pernah khianati aku dg lelaki manapun.

Ingatlah,cinta...
Tak banyak memang waktu kita,
Tetapi kita punya cinta yg indah dan terhebat tuk dipertahankan,
Setidaknya jauhi kesenangan diri tanpa memikirkan kita..aku dan kamu,
Agar senantiasa kau ingat..
.."Bahwa kau tak sendirian"..
.."Lihat aku,cinta.."...
.."Jangan menganggap karna aku tak disampingmu,aku tak tahu dan kau bisa melakukan apa saja yang ku larang tanpa sepengetahuanku"..
Kau kekasihku khan,cinta..
.."Kau milikku khan,cinta.."..
.."Jadi jangan anggap yang kau fikirkan itu benar"..
.."Kalau memang kau milikku,kekasihku dan kita sama-sama tak ingin dikecewakan"..
.."Lihat aku..Lihat pengorbanan yg kita lakukan.."..
.."Lihat perasaanku..Lihat perasaanmu jika diperlakukan demikian"..
So,cinta...
Kau tidak tertipu dg janji sesaat di sekitarmu bukan..
Sementara kita sudah mewujudkan banyak janji dan impian2 kita berdua sejak dulu"..
So,cinta...
Aku dan kamu adalah tetap saling cinta.

18.10.2009 00:31:44

.:: Dulu dan Kini...

Cintaku dengan hati...
Sebentuk pertanyaan dari tulisan menjadi kosakata yang bisa kau dengar nyata pun bertatap muka dan mata kali pertama.
Semenjak semerbak harum cinta kita yang telah lama terbina meski raga belum juga bersua,
Sempurna lah cinta kita ketika telah mewujudkan mimpi untuk bersua.
Pertama bertemu nyata,pertama kurasa tak menyesal dg jarak jauh antara kita.
Dulu dan kini...
Rasa itu perlahan kembali utuh,
Sekian tahun tercacah tiada bersua,terpisah tanpa tahu rimba,
Sempurna lagi cinta yang lalu.
Kini dan dulu...
Ternyata tetap harus belajar tetap sabar dan tawakkal,
Berapa banyak aral,
Berapa lama ku tahan,
Hati ini sedemikian rapuh tuk memilih.
Kini...
Apakah dg kata dan sebentuk pakaian baru akan mampu menghasutnya tuk meninggalkanku?..
Apakah dengan janji-janji kata dan yang di dengar,mampu menghapus sekian tahun pengorbanan itu telah tercurahkan?..
Kini dan dulu...
Aku meyaqini nya sepenuhnya diatas semua cara yang coba memalingkan hati pun wajahnya dariku?..
Aku yaqin tak akan bisa dia palingkan sebegitu mudah,meski mgkn seluruh rangkaian puisi dg simbol2 tersembunyi nya terus dibesutkan,
Kekasihku bukan mencintai karena susunan bahasa,
Bukan dengan kisah tragedi percintaan ala sinetron ataupun novel,
Kekasihku adalah yang memilihku dg hatinya,cintanya dan kan berkorban tanpa mempertanyakan kerugiannya.

9.10.2009 23:43:58

.:: Dari Hati(caraku)....

Tidak ada yang bisa menyalahkan siapapun untuk urusan cinta...
Ketika mencinta dan mengungkapkannya mungkin berbeda,tapi itu lah kekuatannya..
Seseorang yang minim pengetahuan akan kosakata dalam mengungkapkan perasaan,tidak berarti dianggap bukan cinta.
Lihatlah di dunia nyata sehari-hari kita...
Berapa banyak bukti yang akan diminta Sang Kekasih untuk membuktikan pernyataan cinta kita?..
Berapa banyak prilaku yg musti kita lakukan,terlepas dari kesukaan kita atau tidak..terlepas dari kita mau atau tidak,terlepas itu dari kebiasaan kita melakukan sesuatu atau tidak biasa,
Karena cinta lah kita akan memilih untuk melakukannya atau tidak..
Karena cinta dan untuk meraih keinginan kita darinya lah kita pun harus melakukannya..
Hargailah setiap keputusan Sang Kekasih...
Terlepas dari keinginanmu sendiri,bila memang kau benar-benar mencinta..
Maka cinta akan membuatmu rela..ridlo terhadap keputusannya tentangmu.
Jika justru kita tak rela atau malah memaksakan kehendakmu..
Percayalah..cinta hanyalah dalil ego mu untuk memuaskan keinginanmu sendiri.
Sebab,kau tahu cinta mencintai dan dicintai itu tidak bisa dipaksakan,
Meski kau pujangga atau tidak,
Melalui cinta,akan mengajarkan banyak ilmu untuk mengungkapkannya..
Maka jika benar kau mencinta,kau akan ridlo dg keputusannya..
Tetapi jika kau memaksakan diri dg berbagai cara agar dia mengikutimu untuk pengakuan cintamu,percayalah..itu hanya keinginan/ego mu yg tak terpenuhi,tak terpuaskan sebelum memiliki nya.
Jikalau benar kau ingin dia bahagia,maka belajarlah membahagiakannya dengan atau tanpa mu bersamanya.

8.10.2009 08:06:46

.:: (Kisah)Aku Juga Bisa.....

Aku bukan seperti mu...
Aku simpan ini jauh lebih baik bagiku daripada kelak menuai duri,
Tak perlu bagiku terlalu membanggakan kisah itu,
Ini semua pasti kan berlalu.

Kisahku...
Bukan untuk dipandangan mata dan kata,
Kisahku denganmu adalah nyata,
Tak ku maklumatkan pada dunia,karna..
Ku tak kuasa menanggung malu pada dunia jika terpisah.

Kisah itu...
Ku perdengarkan hanya pada kekasihku...
Mencoba dan berharap ku sucikan dari keangkuhan tuk diakui siapapun,
Sebab bagiku diakui mereka atau tidak,
Kau tetap kekasihku..

Aku juga bisa...
Meneriakkan pada dunia tentang kisah bahagiaku dgnya,
Tapi aku takkan sepertimu,
Aku punya janji pada hatiku dan kekasihku,
Tentang bahagia dan kebanggaan,
Dalam hatiku dan hatinya,
Maka biar ku katakan pada dunia,
Tentang kisah ilusi yang menyedihkan saja.

Untuk kisah yang aku juga bisa...
Untuk cinta yang ku simpan di hatiku dan kekasihku semata.

4.10.2009 23:39:35

Archives