10 Juni 2010

Nyanyian Burung Menjelang Senja

Harus ku bangun lahan sendiri...
Ku tumbuhkan keyakinan dengan siraman hujan,
Ku petik ceceran sinar mentari dan ku dulang cahaya bulan,
Ku bangkitkanlah KEHIDUPAN hatiku sendiri..

Aku tanam padi di ladang kering..
Aku berai butirannya menyibak ruah air bah,
Aku jangkiti segenap diriku sendiri,
Maka HIDUP lah hatiku atas diri sendiri.

Lembut tak terjamah...
Beralih rupa mengundang tanya...
Aku ke-HIDUP-an alam semesta,
Aku semesta alam ke-HIDUP-an.

Ku garu-garu cerita tak lapuk nan berdebu...
Ku sisihkan cakar-cakar di tepian ,
Ku susuri laju demi laju titian memuncak kemulyaan,
Berat laku ku harus tetap ku lakukan.

Oh..Para burung pencari makan kesejahteraan badan...
Oh..Para burung penempuh jalan ke-ABADI-an...
Jangan tersesat dalam laju keinginan..

Lihatlah...
Pintu-pintu sang Maha Raja selalu terbuka pengampunan,
Terpikatlah pada wajah-Nya,
Mabuk lah bersamanya.

Seberapa pedih siksa rindumu pada ke-FANA-an...
Seberapa menyedihkan kehilangan pada keterpesonaan atas gambar-Nya...
Tak sebanding ketika terlambat berkesadaran diri beserta-Nya.

Kata-kata mu hanyalah api yang membakar dirimu sendiri...
Sajak-sajak mu hanyalah buih kosong memabukkan,
Sia-sia dan mati sia-sia.

Archives