30 Juni 2010

.:: To LoverS...........

Ada sebuah lonceng yang tertinggal disini,yang slalu berdentang manakala kesunyian menyergapku.Yang slalu memainkan irama kerinduan yang panjang dan seperti tak pernah berakhir,yang selalu mengingatkan padamu...
Kerinduan ini apalah artinya?Apalah maknanya apabila kenyataan lebih banyak berbicara.Seringkali aku merenung,mengkaji ulang segala peristiwa yang pernah terjadi.Mencoba menelaah diri dan siapa yang paling bersalah diantara kita,tapi aku tak pernah mampu menemukan jawabannya.Karena disisi hatiku yang paling dalam selalu ingin berkata; inilah jalan yang terburuk bagi kita.
Kerinduan akhirnya hanya perlambang bahwa kita pernah saling menghormati,pernah saling menghargai.Tetapi kerinduan itu juga bagai matahari yang slalu datang di pagi hari,yang memberikan kita kehangatan bahkan sesekali sengatan.Tetapi akan meninggalkan kita di kala senja datang. Atau seperti bulan yang kadang datang malu-malu,memayungi malem dg sinarnya yang temaram,yang slalu menjanjikan keindahan.Seperti saat benih kasih di hati yang berkembang malu-malu dan sangat menakjubkan,setiap detak jantung selalu menyanyikan tembang rindu..yach..Benih kasih yang tumbuh ketika saat kanak-kanak dan berkembang sampai dewasa,melaju mengikuti irama waktu yang terus berputar.Menjalin harapan-harapan dan kesetiaan,hanya sederhana keinginan itu tetapi waktu juga telah banyak memainkan peranan.
Sesungguhnya aku ingin mengenyahkan dirimu dari alam fikiranku,aku ingin menghapusnya pergi...Aku ingin bayang-bayangmu lenyap dan tak pernah berkelebat di benakku.Tetapi segala usahaku sia-sia..Kamu bahkan selalu datang dalam sepiku,selalu menggelitik jiwa ini untuk menemukanmu kembali,paling tidak menemukan sosokmu untuk pelepas rinduku.Sosok yang mengusik ketenanganku,tetapi anehnya aku begitu menikmatinya. Kau...
Ada rindu yang tak terbatas di atas luka-lukaku..Luka yang kau torehkan di jantungku atau luka yang ku torehkan sendiri seperti katamu.
Sudah lama itu,tapi terus basah dan tak pernah dapat sembuh hingga kini.



Buat penulis,thanks..

.:: Sahabat...

Rasanya seperti baru kemarin tahun berganti...
Suka dan duka terlewati laksana hembusan angin,
Kerinduan pun di lalu itu,semisal musim saja
Hendak di ulang,mimpi jua wujudnya.
Namun...
Beberapa patah kata masih terngiang di telinga
Hingga masih terasakan kedekatan itu menambah kerinduan,
Rindu pada seorang sahabat karibku.
Andaikan ada jumpa lagi...
Kan ku sisakan cerita untukmu,sobat...
Tentang mimpi-mimpiku di hari kemarin,
Tentang harapan-harapan di masa nanti,
Tentang kita di masa lalu..
Semoga...

.:: Membisu....

Dalam lengang jiwa,hati membeku...
Terasa tergolek kepala di rimba kisah.
Berat menempuh jalan ini...
Harus ku menanggung kehampaan di sisi kenangan,tanpa lagi bisa aku meminta bayangan itu pergi.
Karena...
Ada indah yang masih menyertainya,ada kasih yang masih terjilid disana..pada makalah cerita dulu.
Kapan lagi tereguk...
Kesegaran itupun nyatanya terasakan,walau hanya terucap untuk bahagianya kerongkongan kehausan.
Sejenak...
Ada kelelahan menjelma,termakna gelisah jiwa pada kosong aku menatap desahan nafas faham menyusul dan mencoba merobek kebisuan di hati laksana merobek bungkus-bungkus pilu pada pilar-pilar kenangan.
Mungkin juga...
Sisa canda itu mampu menyisir semburatnya kisah dan mampu melengkapkan kebahagiaan,seperti sebagaimana adanya waktu bersama dulu..

Tertanda
Senja si burung dara

.:: Do'a Sang Kekasih...

Yaa Alloh...
Seandainya telah Engkau catatkan dia menjadi teman menapaki hidup
Satukanlah hatinya dengan hatiku
Titipkanlah kebahagiaan di antara kami
Agar kemesraan itu abadi
Dan Yaa Alloh..Yaa Tuhanku yang Maha Mengasihi...
Seiringkanlah kami melayari hidup ini
Ke tepian yang sejahtera dan abadi
Tetapi Yaa Alloh...
Seandainya telah Engkau takdirkan dia bukan milikku
Bawalah dia jauh dari pandanganku
Luputkanlah dia dari ingatanku
Ambillah kebahagiaan ketika dia ada di sisiku
Dan peliharalah aku dari kekecewaan
Yaa Alloh ya Tuhanku yang Maha Mengerti...
Berikanlah aku kekuatan
Melontarkan bayangannya jauh ke dada langit
Hilang bersama senja nan merah
Agar aku bisa berbahagia walaupun tanpa bersamanya
Dan yaa Alloh yang tercinta...
Gantikanlah yang telah hilang
Tumbuhkanlah kembali yang patah
Walaupun tidak sama dengan dirinya
Yaa Alloh ya Tuhanku...
Pasrahkanlah aku dengan takdir-Mu
Sesungguhnya apa yang telah Engkau takdirkan adalah yang terbaik bagi setiap hamba-Mu

.:: Kilah-Kilah Waktu...

Menjadi tiada terasa...
Di penghujung sampai dulu jadi hulu rindu
Di semai sajak-sajak sang pialang penabur benih
Indah lagu di nyanyikan..
Merdu suara terdendangkan..
Terdekap jua seba' dalam dada sembab tersiksa
bersama tergores lantun bait berbait terucap
dari bibir yang telah basah oleh celetuk dan gemeretak rahang
tandai sebuah pengorbanan diri tuk bertahan dari buih-buih kasih..bagian gulung bergulung rindu yang terdekap.

.:: Perih....

Ujung semak hati merona...
Hasrat meremas,cemas mengoyak
Sekejap gugur punah,airmata tergelak
Cuma ronta dan meronta yang terbang tak bersayap.
Perlahan-lahan...
Raut wajah mengembun,
Basah di guyur,keringat tapak lelah
Hendak bergulat,jiwa memelas
Tuk peras penat,buahkan kisah dan cerita sebuah peristiwa.
Orang akan tahu...
Aku menunggu geraknya hati,
Coba ku turut nasehat selagi mampu,
Karena hanya itu..Jalan setapak yang harus ku jalani
Dan aku menerima dengan rela...
Selagi aku mampu berlapang dada untuk itu.

.:: Makalah Hati...

Bayangan silam yang membekas dalam,sepangku kenangan tercucur harum mengalun dalam irama tembang gita pagi merenda di antara rapsody indah,lalu elegi itupun menghujam dada untuk terakhir kalinya.
Dan sirna lah segalanya,seketika..Tatkala usia senja menutup horison di mataku.
Malam larut tiada hening...Terselip sisip lembar-lembar kasih di hari lalu yang menguap karena embun peristiwa,memuai karena desir rasa yang menggugah.Lalu aku cari serpih-serpih kasih...
Yang hampir hilang dan sirna dalam kurun waktuku,terlangkah jiwaku jua mengusik pita-pita lama..Susunan cinta kasih yang melembut di hati.
Ku ucap kembali dan ku goreskan jua...
Terbawa hampa sesekali ku ingat perjalanan silam,duduk manis menimang sebuah bayangan indah,yang melara hati sekaligus tercinta.
Ku benci sayatannya yang melukaiku...Kisah-kisah itu terlukis kembali di antara alur peristiwa kasih,lalu di rimbunan pepohonan aku menguapkan desah..Coba usir lara,satu langkah tuk hindari kepedihannya.
Tulangku yang lelah meminta terhenti,namun langkah jiwa dan hatiku tiada kunjung menyadarinya.
Aku pun tak sanggup mencegah...Itu mau dari perasaanku yang di guncang renjana,sebuah perjalanan jauh susuri jeram rasa yang terjal dan berliku.
Perlahan ku pegang erat-erat tonggak sejarah...Sejumput kenangan membuat jentik-jentik bulu mata basah oleh airnya,manis tiada dapat lengkap dirasa..Lara merekrut tulus sebuah pengharapan cinta.
Ini indah yang melara...
Sekuntum harum bunga kasih terlerai di kubang peristiwa,mimpi-mimpi indah malam pun punah dan luluh lantak.Lalu hari-hari pun keruh tanpa bunga,tiada kuncup mekar lagi mengindah...Semuanya sebatas bayangan dalam jiwa.
Tuk lari...Nyatanya naif juga akhirnya.
Tuk terhenti...Musykil dan teramat mustahil wujudnya.

.:: Kenangan Tiba...

Kereta akan tiba menjemputmu...
Sampai di tujuan jangan lupakan kami,
Setidaknya masih kami dengar kabarmu,
Kalau memang tak ada udzur.
Dan jika nanti engkau kembali...
Kirim warta dahulu kapan kamu datang,
Nanti biar di stasiun kau kami jemput,
Sekalian kita jalan-jalan ke kota.
Kamu perlu sedikit penyegaran...
Kami harap kamu sudi menerima tawaran kami,
Anggap saja ini hadiah persahabatan kita,
Yang sekian tahun terkubur dan terpisah.

.:: Ungkapan Tak Jadi....

Duduk bersandar begini...
Aku jadi ingat ketika kecil disini
Memainkan seruling sambil mengawasi padi
Sesekali pula bermain layang-layang.
Lucu juga...
Banyak kepolosan yang membuatku merasa bodoh
Tak pernah berfikir nantinya bagaimana
Yang ku tahu waktu itu hanyalah
..."Aku ingin layang-layangku terbang tinggi"...
Dan...
Pernah juga suatu waktu di bawah pohon ini
Aku meringis menahan perih tercubis duri
Darah yang mengalir membuatku takut
Cemas kalau nantinya aku tak bisa berjalan lagi.
Tetapi...
Darahku pun tetap juga mengalir
Meskipun luka nya telah sembuh
Namun darah itu masih mengalir juga
.."Darah dari kenangan yang takkan lagi ada"..

.:: Nanar........

Aku meniti di tepian resah...
dan terasakan keletihan itu gerogoti asa
Sejenak...Aku terpekur menatap jauh ke awan
Seolah disana ku temukan kembali masa silam yang penuh dengan cerita indah.
Ah...
Malam kian gelap
Mengapa masih saja aku suka membuka kembali makalah dulu
sebuah skripsi hidup yang begitu mempesona dan roman itu?..
.."Tidakkah semua itu hilang saat ini?.."Selorong nurani di kedalaman pilu
yang terpahat dan terukir aksara-aksara kasih.
Diam...Aku menapak lagi
menyusuri lorong-lorong kenangan
menapaki duri-duri yang selama ini merobek rasa indah perasaan.
Sunyi...
Yang ku dengar hanya rintihan di kedalaman hati
sedang jiwa hiruk pikuk oleh pertanyaan dan jawaban.
Ku usap wajah ini...
ku temukan longsongan kesedihan itu terbuang percuma,tetapi masih saja aku merasa letih..letih menahan gelombang prahara kehidupan dan kasih yang kerap datang mendera..

.:: Teruntuk Sebuah Jainji..........

Bila saat-saat bersama itu terkenang
Dan bila kerinduan itu membangkitkan jiwa mengenang
Maka..Kerinduan itu tak ubahnya seperti Sang Surya
Yang kemilau melembayung di kaki langit
Memberikan keindahan tersendiri dengan warnanya
Cerah keemasan membangkitkan rasa bahagia dan ta'jubnya sebuah perasaan.
Seperti kehadiran dirimu,bagiku...
Sekejap berjanji,sekejap telah berlalu pergi
Sekedar mengucap kata "saling percaya" lalu segera sirna.
Mungkin inilah yang disebut sebagai kehadiran Sang Malam...
Kegelapan yang menjadi rasa takut sebuah perasaan
Untuk sebuah kehadiran dan kebersamaan
Untuk sebuah perhatian dan sebentuk curahan kasih sayang.

.:: Maafkan Aku....

Dari pertama bertemu tak ku duga sebelumnya,semula hanya sekedar saling sapa,bercanda seadanya..Boleh dikatakan kita hanya sepintas lalu saling kenal;itu pun tak ada yang istimewa dalam setiap percengkramaan.
Namun dari waktu yang terus bergulir seiring pergantian musim,aku merasa akhir-akhir ini pertemuanku dengan mu berubah..
Ada sesuatu perasaan girang melanda bathinku apabila bertemu denganmu atau hanya sekedar saling menyapa,getaran dadaku begitu beriak-riuh dan bergemuruh.
.."Apa yang istimewa hingga demikian jadinya perasaanku terhadapmu?"..
Aku tak akan menyesal atas yang kurasakan ini,aku juga takkan menyesal jikalau kau merasa tersinggung dengan pengakuan ini.
Aku juga tak menuntut hak apa-apa padamu...
Namun besar harapanku kiranya kau sudi melerai pertikaian bathinku ini,tenangkan hasratku yang bergolak bila teringat dirimu;yang serasa ingin bersamamu,di sisimu,memilikimu dan kau miliki aku.
Maafkan aku...

.:: Diary Sepi..........

.."Jangan pergi"...
Itu selubung kata di penat perih bathin mengungkung sendiri,tanpa bisa terbantah tuk terberikan seindah apa terangkai kata mampu tak jemukan hati mengenangkan kesan cinta bersama.
.."Tetapi pergilah.."...
tak bisa ku halang setiap mau mu bicara,seperti memagut perih ku menjadi gugusan gelap dan terdiam keluh tuk menghadang langkahmu.
.."Sungguh ku cintaimu tanpa mengeluh"...
Hanya mungkin diam dan diam ku menerima setiap keputusanmu,yang ku percaya itu adalah pilihan yang terbaik bagimu..yach..bagi dirimu,meski mungkin ku musti meredam segenap perih dan menjalani nya sampai semuanya bisa ku terima dengan lapang dada.
.."Pernahkah ku cacat dirimu,sayang.."...
tak pernah ku biarkan diriku mencela mu seburuk apa musti ku terima,sebab ku sadar ku cintai mu bukan sekedar kata sayang dan kasih,namun melukai mu dengan setiap kata cela yang mungkin terlontar dariku sebagai keluhan mencela dirimu.
.."Kau tetap indah di mataku,sayang.."...
Meski mungkin tidak dengan aku di matamu,tetapi aku terima itu sebagai bakti bukti ku tentang perasaan cinta yang ku fahami.Agar kelak semua orang kan tahu,bahwa perasaanku ini bukanlah seperti perasaan mereka yang semakin memburuk meski harus terpisah...

9.04.2009 16:08:21

.:: Makalah Sepi..........

Aku titipkan pada siarah sepi maklumat sendiri...
Aku bergolak sendirian melarung tanpa mau menepi,pedih..sendiri terkoyak asa tak terbilang.
Hembusan angin...
Peluk aku,tapi jangan hempaskan aku..
Peluk aku dengan damai mu,tentramkan aku bukan dengan ketakutan pada gulunganmu..

20.04.2009 18:14:58

.:: Aku MenCintaiMu......

Begitu terpendamnya rindu ku dalam hati...
Begitu tak lagi ku peduli segenap resah dan hirisannya,
Sebegitu dalamnya hingga tiada mampu menolak,
.."Tidakkah ini membuat dirinya tahu dan peduli?"..

Di setiap pertentangan selalu ku nanti..
Di setiap senja pula hampir selalu ku tunggu..
Bahkan saat malam telah melayarkan ke kelamannya...
Menunggumu datang dengan segenap harap dan cita cinta indah
Bersama meraih bahagia dengan saling jujur juga percaya
Saling memberi pun menerima dalam realita mencintai dan dicinta
.."Aku selalu memimpikan hal itu untuk kita berdua"..

.."Terimakasih"...
Aku selalu menyimpan rasa ini untukmu,
Menunggu kehadiranmu meski tahun telah berganti,
Meski mereka mengira ku telah melupakanmu,
.."Tidak..tidak.."..
.."Aku masih mencintaimu.."...
Sampai aku tak tahu berapa lama lagi ini ku pertahankan.

.."Aku mencintaimu.."...
Dengan atau tanpamu di sisiku..

22.05.2009 02:13:47

.:: Aku dan Kenangan..........

Aku dan Kenangan...
Tak naif masih tetap ku simpan.
Aku dan Kenangan...
Rasa itu pun tetap tersimpan rapat-rapat.
Aku dan Kenangan...
Tetap ku dekap,meski hanya kenangan.
Aku dan Kenangan...
Ke dada langit aku semayamkan,doa indah untuk bahagia untuk..
Aku dan Kenangan.

.:: Tengok Rapuhnya...

Aku menjengukmu,melihat angkuhnya...
Takkan ku bujuk spt pinta mu,karna dia sudah terlena..
Dia lebih tahu tentang apa yg hembuskannya..
Tetapi angin telah menebarkan aroma alam...
Tentang kebenaran di sisi dunia sana,
Tentang kemuluk-mulukan yang membuta..
Semoga...
Dia sadar sebelum terlambat,
Daripada sesal penuh rutuk dan kebencian,
Setelah cinta menggunung berlebih kan terkikis,
Mabuk ilusi,mabuk puji..
Aku...
Fana..

.:: (Kisah)Aku Juga Bisa.....

Aku bukan seperti mu...
Aku simpan ini jauh lebih baik bagiku daripada kelak menuai duri,
Tak perlu bagiku terlalu membanggakan kisah itu,
Ini semua pasti kan berlalu.

Kisahku...
Bukan untuk dipandangan mata dan kata,
Kisahku denganmu adalah nyata,
Tak ku maklumatkan pada dunia,karna..
Ku tak kuasa menanggung malu pada dunia jika terpisah.

Kisah itu...
Ku perdengarkan hanya pada kekasihku...
Mencoba dan berharap ku sucikan dari keangkuhan tuk diakui siapapun,
Sebab bagiku diakui mereka atau tidak,
Kau tetap kekasihku..

Aku juga bisa...
Meneriakkan pada dunia tentang kisah bahagiaku dgnya,
Tapi aku takkan sepertimu,
Aku punya janji pada hatiku dan kekasihku,
Tentang bahagia dan kebanggaan,
Dalam hatiku dan hatinya,
Maka biar ku katakan pada dunia,
Tentang kisah ilusi yang menyedihkan saja.

Untuk kisah yang aku juga bisa...
Untuk cinta yang ku simpan di hatiku dan kekasihku semata.

4.10.2009 23:39:35

.:: Dari Hati(caraku)....

Tidak ada yang bisa menyalahkan siapapun untuk urusan cinta...
Ketika mencinta dan mengungkapkannya mungkin berbeda,tapi itu lah kekuatannya..
Seseorang yang minim pengetahuan akan kosakata dalam mengungkapkan perasaan,tidak berarti dianggap bukan cinta.
Lihatlah di dunia nyata sehari-hari kita...
Berapa banyak bukti yang akan diminta Sang Kekasih untuk membuktikan pernyataan cinta kita?..
Berapa banyak prilaku yg musti kita lakukan,terlepas dari kesukaan kita atau tidak..terlepas dari kita mau atau tidak,terlepas itu dari kebiasaan kita melakukan sesuatu atau tidak biasa,
Karena cinta lah kita akan memilih untuk melakukannya atau tidak..
Karena cinta dan untuk meraih keinginan kita darinya lah kita pun harus melakukannya..
Hargailah setiap keputusan Sang Kekasih...
Terlepas dari keinginanmu sendiri,bila memang kau benar-benar mencinta..
Maka cinta akan membuatmu rela..ridlo terhadap keputusannya tentangmu.
Jika justru kita tak rela atau malah memaksakan kehendakmu..
Percayalah..cinta hanyalah dalil ego mu untuk memuaskan keinginanmu sendiri.
Sebab,kau tahu cinta mencintai dan dicintai itu tidak bisa dipaksakan,
Meski kau pujangga atau tidak,
Melalui cinta,akan mengajarkan banyak ilmu untuk mengungkapkannya..
Maka jika benar kau mencinta,kau akan ridlo dg keputusannya..
Tetapi jika kau memaksakan diri dg berbagai cara agar dia mengikutimu untuk pengakuan cintamu,percayalah..itu hanya keinginan/ego mu yg tak terpenuhi,tak terpuaskan sebelum memiliki nya.
Jikalau benar kau ingin dia bahagia,maka belajarlah membahagiakannya dengan atau tanpa mu bersamanya.

8.10.2009 08:06:46

.:: Dulu dan Kini...

Cintaku dengan hati...
Sebentuk pertanyaan dari tulisan menjadi kosakata yang bisa kau dengar nyata pun bertatap muka dan mata kali pertama.
Semenjak semerbak harum cinta kita yang telah lama terbina meski raga belum juga bersua,
Sempurna lah cinta kita ketika telah mewujudkan mimpi untuk bersua.
Pertama bertemu nyata,pertama kurasa tak menyesal dg jarak jauh antara kita.
Dulu dan kini...
Rasa itu perlahan kembali utuh,
Sekian tahun tercacah tiada bersua,terpisah tanpa tahu rimba,
Sempurna lagi cinta yang lalu.
Kini dan dulu...
Ternyata tetap harus belajar tetap sabar dan tawakkal,
Berapa banyak aral,
Berapa lama ku tahan,
Hati ini sedemikian rapuh tuk memilih.
Kini...
Apakah dg kata dan sebentuk pakaian baru akan mampu menghasutnya tuk meninggalkanku?..
Apakah dengan janji-janji kata dan yang di dengar,mampu menghapus sekian tahun pengorbanan itu telah tercurahkan?..
Kini dan dulu...
Aku meyaqini nya sepenuhnya diatas semua cara yang coba memalingkan hati pun wajahnya dariku?..
Aku yaqin tak akan bisa dia palingkan sebegitu mudah,meski mgkn seluruh rangkaian puisi dg simbol2 tersembunyi nya terus dibesutkan,
Kekasihku bukan mencintai karena susunan bahasa,
Bukan dengan kisah tragedi percintaan ala sinetron ataupun novel,
Kekasihku adalah yang memilihku dg hatinya,cintanya dan kan berkorban tanpa mempertanyakan kerugiannya.

9.10.2009 23:43:58

.:: Ingatlah,Cinta...

Telah ku titipkan rasa kasihsayang ku padamu...
Karena ku yaqini kau kan tetap menjaganya seperti aku,
Dan bila memang kita tetap saling jaga,
Tolong jangan pernah khianati aku dg lelaki manapun.

Ingatlah,cinta...
Tak banyak memang waktu kita,
Tetapi kita punya cinta yg indah dan terhebat tuk dipertahankan,
Setidaknya jauhi kesenangan diri tanpa memikirkan kita..aku dan kamu,
Agar senantiasa kau ingat..
.."Bahwa kau tak sendirian"..
.."Lihat aku,cinta.."...
.."Jangan menganggap karna aku tak disampingmu,aku tak tahu dan kau bisa melakukan apa saja yang ku larang tanpa sepengetahuanku"..
Kau kekasihku khan,cinta..
.."Kau milikku khan,cinta.."..
.."Jadi jangan anggap yang kau fikirkan itu benar"..
.."Kalau memang kau milikku,kekasihku dan kita sama-sama tak ingin dikecewakan"..
.."Lihat aku..Lihat pengorbanan yg kita lakukan.."..
.."Lihat perasaanku..Lihat perasaanmu jika diperlakukan demikian"..
So,cinta...
Kau tidak tertipu dg janji sesaat di sekitarmu bukan..
Sementara kita sudah mewujudkan banyak janji dan impian2 kita berdua sejak dulu"..
So,cinta...
Aku dan kamu adalah tetap saling cinta.

18.10.2009 00:31:44

.:: Tersenyumlah,Cinta...

Jika banyak sajak telah ditulis untukmu..
Dan jika telah banyak janji juga mimpi dijanjikan untukmu..
.."Ingatlah kata dan janji kita"..

Aku bisa memaklumi jika ada yang memuji dan mengharapmu..
Aku bisa menerima bila ada hati yang jatuh tuk mengharapmu..
Tetapi,aku tak bisa menerima jikalau kau tak jujur padaku..
Kalau memang kau tak mencintaiku,jangan sembunyikan perasaanmu..
Bila benar kau mencintai yang lain,tinggalkan dan lupakan aku..
Jika benar demikian,jangan bermain cinta dg yang lain di belakangku..

Kau putih di mataku,cinta...
Selama kau jujur padaku spt kejujuran yang kau harapkan juga
Jadi jangan lukai aku dg apapun prilaku mu yang bisa membuat orang lain terus mengharapmu dan menganggap kau memberinya harapan untuk terus di kejar dan di wujudkannya.
Lebih baik katakan jujur apa adanya...
Agar jelas dan orang lain pun tahu layak atau tidaknya tuk tetap mengharapmu..
Aku lakukan ini karena aku mencintaimu
Jikalau kau bisa bahagia dg orang lain,aku terima...
Tapi tidak dg bersamaku juga..
Kau tak mau ku khianati,aku pun begitu..
Kau tak mau aku meladeni orang yg mencintaiku sekedar agar tak menyakitinya,aku pun begitu..
Maka..
Ini biar tentang kita saja tanpa ada perasaan yang lain lagi.

18.10.2009 00:48:07

.:: Kilah Hati....

Entah itu cinta atau bukan,tapi kenyataannya kau menyebutnya begitu...
Membuatmu begitu memuji hingga seolah tiada cela lagi yang kau lihat selain pujian dan keindahan,entah kau sadari atau tidak betapa lemahnya pujian itu dalam realita menjalin hubungan cinta dan mempertahankan apa yang kau rasa serta kau sebut-sebut sebagai cinta itu..

Berhentilah sejenak dari memuji pun berharap...
Coba fikirkan baik-baik apa tujuanmu memujinya?..
Sekedar memuji karna memang kau mabuk cinta ataukah kau berharap lebih dari hanya pujian belaka?..

Jika mungkin kau berharap memiliki,sudahkah mencamkan diri tentang mencintai dengan mabuk rasa mu sendiri?..
Sudahkah kau fahami diri tentang mencintai dengan membina pertalian hati melalui ikatan bersama karna saling cinta?..
Saling cinta kah kalian?atau hanya karena rasa yang sama dalam satu sisi saja?..

Ketika kau rasakan rasa yang kau sebut cinta itu,mungkin mudah bagimu mewujudkannya...Akan tetapi takkan mudah mewujudkan harapan di dalamnya apalagi menjaga wujud dari semua itu.

Lihatlah...Jika memilikimu tercapai,apakah kau tak lagi merasakan terluka?kecewa?atau mungkin perpisahan?...
Apakah kau bisa menjamin bahwa rasa yang kau sebut-sebut sebagai cinta itu akan terus membuatmu tetap mencintainya setelah kau dapatkan apa yang kau harapkan?..

Lihatlah ke dalam hatimu,jiwa dan realitamu...
Lihatlah mereka yang mengaku mencintai dan telah berhasil mewujudkannya dengan menjalin hubungan pacaran misalnya,apakah janji-janji semasa rasa itu belum terpenuhi terwujud?..
Betapa tinggi nya janji tersentuh mimpi ketika merasa itu cinta...
Begitu tinggi hayalan semu yang terlontar sebagai bait-bait perdu pembuai hati agar tersambut asa memiliki menjadi terwujud,akankah itu dipertanyakan dan bisa dipertanggungjawabkan nantinya?..

Ketika satu jalan sudah dipilih,maka tak mungkin kamu bisa mencabut kembali perasaan itu...
Mungkin luka yang kan menggatikan rasa itu menjadi serpihan perih yang serasa abadi,meski mungkin ada secercah sinaran bahagia yang masih tersisa..Tetapi hati kepalang luka,tak mudah mengobati nya meskipun dengan janji memperbaiki seperti semula.
Bukankah menjaga hubungan saling mencintai itu tak mudah sebagaimana kau menjanjikan kebahagiaan kala kau masih sendirian mencinta?..

Mudah bagimu menjanjikan untuk memberi bahagia...
Mudah bagimu mengobral keindahan bak penyair karna begitulah kebiasaan ketika belum memiliki atau mendapatkan apa yang di inginkan bukan?!!...
Namun bisa kah kau menjamin bahwa kau bisa mewujudkan apa yang kau janjikan adalah benar tanpa meciptakan luka,sementara tidak ada hubungan tanpa luka bukan?!!..

Jangan terlalu munafik dan lupa diri...
Jangan lupa dan menganggap takkan ada kisah sedih ataupun jelaga dari tiap cerita cinta yang terbina,karna ini dunia yang kita tidak mengatur tiap detail kisah hidup kita sendiri apalagi pasangan kita..

(perih)



21.10.2009 12:57:56

.:: Berlepas...

Aku takkan memberatimu lagi dg rengekan-rengekan lagi,berharap kau tak pergi tinggalkanku...
Semula aku memang sedemikian takutnya hingga tanpa sadar ku sakiti diriku sendiri dengan ketakutan-ketakutan itu,ketakutan yang ternyata diciptakan oleh pemikiranku yang sungguh belum ada kemampuan mengetahuinya..

Aku berlepas hati...
Bukan karna tak cinta lagi,juga bukan karna bosan..
Tetapi karna aku percaya dan sangat yaqin..
Bila benar kau mencintaiku dan ditakdirkan tetap bersamaku serta layak tuk ku cintai,
Pasti lah kau kan tetap bersamaku,mencintaiku dan takkan ada lelaki lain dalam harapan serta keinginanmu.

Aku berlepas hati atas cinta ini...
Aku meyaqinimu hingga kini..
Ku percayakan cinta ini kepadamu sepenuhnya,
Jangan kecewakan aku lagi,
Sebab kini cinta mu putih dalam pandanganku,
Jangan kotori lagi..
Karna kini ku percayakan cinta ini..cinta kita tanpa cela..
Untuk cinta kita,dari masa lalu hingga detik ini terasa..

23.10.2009 22:09:22

Dari Hati...

Tiap tetes rasa hati yang mengaliri pesisir sepi,menyinggahi titian jelaga memerih seperti langgam harmoni hati sunyi..Tenang ku tenang langlangi alam raya,di kegelapan telah ku pasungkan nyala cahaya mata menembus tirai,menyemati dan meresapi tiap dawai alam yang mengalun menjadi rangkaian pesta malam..Hati ku tak gundah,tapi hanyut melara...Tak menangis meskipun sedikit merintih.Bukan tuk ku sakiti sendiri hati ini,jiwa lah berulah menyusuri jejak kasih hati sampai disini..yach..disini..di hati yang pernah tertapaki dan menapaki alur rindu berkalang cemburu,alur benci berdilema tak ingin ditinggal pergi..Dari hati...Untuk hati..

.:: Kenangkanlah....

Buraikan perih yang pernah menyayat,hempas jauh pergi...
Kenangkanlah...
Keindahan saling cinta pernah menyatukan kita,hingga tiada terbesit saling meluka
Saling membisik dlm jiwa dan rasa,
Tuk tetap cinta walau apa jadinya.

Kenangkanlah...
Tak layak ku biarkan rasa sakit menghapus indahnya,
Biar cinta yg mengindahi hati kita tetap memahatkan hal indah,
Sebab saling cinta tak seharusnya dikubur sakitnya.

Kenangkanlah...
Jangan tempatkan benci di tiap kurun yg terlewatkan,
Toh kebencian hanya kan membuahkan racun untuk diri sendiri,
Bukankah lebih baik membumikan manisnya cinta,
Sebab setiap warna dalam hidup hanya kan keruh tanpa cinta.

Kenangkanlah...
Tak harus cinta tergantikan oleh benci,
Juga tak harus mencinta lagi untuk kembali,
Mencinta dulu tak jua untuk terus dijadikan alasan tetap membenci,
Sadarkah betapa indah cinta yang singgah walau pernah saling terluka?..

Kenangkanlah...
Janjiku tidak pernah palsu meski dianggap palsu,
Tak pernah ku khianati walau harus ku pilih jalan yang tiada di ingini,
Aku sudah mengorbankan cinta itu untuk bahagiamu,
Meski harus ku telan pahit nya berpisah dan kau persalahkan jalan pilihanku.
Bukankah mencintai syarat dg pengorbanan?..

Kenangkanlah...
Walau ku korbankan perasaan cintaku padamu agar adalah kau bahagia,
Walau ku kenyam kerap tuduhan salah atas tindakanku darimu,
Toh kau tetap menemukan cinta dan kebahagiaan tanpaku?..

Kenangkanlah...
Tak sebanding satu luka dg jutaan indah yang kita bina,
Seharga kah luka kecewa dengan tiap detik menyulam indah cinta?

9.11.2009 08:45:13

21 Juni 2010

Percengkramaan Kita

Karena tak terhitung lagi besarnya dosa-dosaku,teramat malu diriku menengadahkan kedua telapak tangan ini tuk meminta belas kasih sayang-Moe...
Betapa tidak...
Berapa lama aku melupakan setiap kebaikan dari tarikan nafasku,detak jantungku,lintasan jiwaku dan langkah kaki keinginanku,yang akhirnya pun menjatuhkan aku lalai dari rasa syukurku pada-Moe..
Berapa lama aku sombong dengan keberhasilan perencanaanku,niat pun tujuanku..
Berapa lama aku munafik atas segala ni'mat-ni'mat dari-Moe...

Maafkan aku...
Sadar tak akan ada kata-kata lagi yang mampu mewakili kenistaanku terhadap-Moe,
Ku sadar rela ku terima jika aku sendiri yang membuat Engkau berpaling.dan menghukumku.

Maafkan aku...
Yang telah membelenggukan diri atas kemewahan dunia ini,
Yang telah menciptakan hijab sendiri atas diriku dengan-Moe,
Yang tak henti-hentinya mengulang kesalahan.

Maafkan aku...
Ku sadar ini kan membakar diriku sendiri;
Betapa cintaku kepadamu penuh pengkhianatan,
Dan harus ku rejam sendiri diriku ini setiap waktu.

Maafkan aku...
Betapa butanya dan bodohnya aku menganiaya diriku sendiri,
Tak mampu melihat kehinaan duniawi yang Engkau hiaskan dengan penglihatan-Moe,
Dengan cara-Moe hingga aku senantiasa melihat-Moe bersemayam.

Maafkan aku...
Yang telah membakar diri sendiri seperti ini,
Berharap Engkau senantiasa memeliharaku,
Duhai Sang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang..

Maafkan aku...
Duhai Dzat yang Maha Hidup ku..

20 Juni 2010

Ketika Cinta memenuhi Hati

Betapa tidak sebandingnya kata-kata mewakilinya...
Kesadaran akan diri sendiri bagai lenyap terabaikan,
Apakah memang sedemian dahsyatnya Cinta memenuhi diri sendiri,
Manakala ia bergolak dan menebarkan kerahasiaannya?..

Yang risau dan kalut adalah praduga...
Yang ragu dan bimbang adalah pemikiran jiwa,
Realistis terbentur rasa yang seperti tiada mampu lagi menampung,
Cinta telah meluapkan gelombang pasangnya nan dahsyat.

Apa alasan untuk marah dan menangis...
Tatkala Cinta telah menaburi hati dengan harapan-harapan yang tak pernah terbayangkan,
Menyulut api hasrat terpendam dan memekik lantang hingga ke jasad,
Lunglai memanggul namun tak henti mencari segenap jawab akan kebenarannya,
Inikah Cinta?...

Cinta yang mana...
Yang bisa memenuhi hati dan menghilangkan segenap nyeri merindu?..
Yang bisa meniadakan ke-aku-an diri berganti ke-Aku-an sejati?...
Yang mampu membuat abadi tetap abadi meniadakan fana?...

Cinta yang mana...
Yang kata demi kata membakar diri sendiri?..
Yang gerak jasmani menjadi fidyah atas kecintaan itu sendiri?..

19 Juni 2010

Berusaha lah...

Jika memang baik tujuan,teruslah berusaha...
Bukan hanya dengan membayangkan saja atau terus berandai-andai,
Tak peduli seberapa sulit pemikiranmu sendiri dipenuhi kegagalan,
Berusahalah tanpa melampaui batas-batas kemampuanmu sendiri.

Berusaha lah...
Jangan melihat kegagalan selalu sebagai akhir harapan,
Meski mungkin kegagalan bisa menjadi pengingat bahwa tujuan kita bukan hak kita,
Tetapi bukan berarti tidak bisa tuk di coba kembali untuk menemukan kebenarannya.

Di dunia ini memang ada beberapa hal keinginan yang bukan hak kita...
Sebagai kacamata diri itu semua agar saling melengkapi,
Memaksakan diri hanya akan beroleh kesakitan dan penyesalan,
Maka hendaklah tetap mengukur kemampuan diri sendiri.

Tak perlu malu mengakui BELUM ADA KEMAMPUAN jika tidak bisa menjawab...
Lebih baik lah menjawab bila memang itu pengalaman,kenyataan dan bukan rekayasa,
Daripada harus menunjukkan jalan yang kita tidak pernah melaluinya,
Apalagi jika jalan itu sekedar imajinasi pemikiran tak kuat dasarnya.

Memang terkadang pemikiran orang lain bisa memberi solusi...
Tetapi jangan butakan diri dengan hanya mengikuti tanpa menela'ahnya kembali,
Sebab boleh jadi solusi itu baik selama masih dalam pemikiran..
Boleh jadi juga baik jika di terapkan pada pribadi yang lain,
Dan boleh jadi juga justru itu tidak pada tempatnya atas dirimu sendiri.

Tingginya pemikiran kebanyakan orang lebih banyak berangkat dari pengetahuan..
Maka carilah tingginya pemikiran yang juga berangkat dari tingginya kemulyaan hati,
Sebab terkadang kenyataan terjadi tidak bisa dijangkau oleh pemikiran,
Tetapi keyaqinan hati menjadi sumber kesadaran untuk rela dan mensyukuri kenyataan.

Bukankah tidak semua yang ada difikiran kita dijalani dan menghasilkan seperti keinginan kita?..
Bukankah dalam kehidupan ada hukum alam dan kehendak-Nya?..
Semoga Berkat dan Rohmat-Nya senantiasa tercurah atas kita semua..

Jika Tak Cinta dia...

Jangan beri dia harapan dengan lebih dari kebaikan2 dari sekedarnya...
Jangan terlalu menciptakan peluang yang bisa membuatnya salah memahami,
Jangan permainkan hatinya hanya karna kau suka cara nya mencintaimu,
Dan jangan yaqinkan dia bahwa kau mencintainya sementara hatimu berpaling.

Jika tak cinta dia...
Tak seharusnya harus membenci atau menyisihkannya,
Tak seharusnya kau murka karena perasaan cinta itu adalah kehendak-Nya,
Dan tak seharusnya kau merusak hubungan baik hanya karna kejujurannya.

Jika tak cinta dia...
Hormatilah dan jaga perasaan agar tak melukainya,
Sebisa mungkin tetap baik tanpa harus dengan sengaja ataupun angkuh mengacuhkannya,
Meski tetap kan kecewa tapi biar waktu dan itu jadi satu hal yg mendewasakannya.

Jika tak cinta dia...
Bukan berarti kelak tidak mungkin dirimu tak mencintainya,
Bahkan bisa jadi mungkin itu akan menguji seberapa baik kau menyikapi dan menghormati anugrah-Nya,
Sebab cinta bukan ditujukan untuk mencerai-beraikan hati-hati manusia,
Tetapi mengumpulkannya dalam ketentraman.

Jika tak cinta dia...
Berlindunglah pada-Nya,
Berbuat baik lah,
Semoga Berkah dan Rohmat-Nya senantiasa tercurah untuk kita semua..
Amien..

Sesuatu Tentang CINTA

Malam kian meninggi pun pekat menyelubungi...
Hendak ku sulam berjuta rasa membongkah menjadi rajutan tak sepi,
Apalah daya sepi tetap menggaungkan sunyi.

Aku tak berdiri menatap langit kelam...
Tenggelamkan sisi bathinku mengemasi setiap rasa yang bergolak malam ini,
Aku rindu pada percikan damai yang pernah kau semaikan,
Pada perdu-perdu aku pun goyah menyedihkan.

Kemana dirimu yang pernah melaburiku dengan rasa nyaman...
Harus ku titi kembali diantara semak-semak cemas rasa bathin menggumam,
Menyisir amarah dan kesedihan yang melonjak-lonjak.

Hatiku membutuhkan kelembutanmu...
Bukan sisa kasihsayang yang terlumuri oleh pemikiran,
Kita saling mengasihi dan menyayangi,
Bukan mengadu argumen untuk saling memenangi.

Sesuatu tentang...

Langit mendung membuncah...
Ku kabarkan pada perasaan dan fikiran yang terus digelayuti kemiskinan rasa percaya diri,
Tentang cinta dan rasa cinta..tentang materi dan materi penyerta nya.

Kau mencintainya?...
Cukupkah perasaan mencintaimu itu hanya dengan rasa dan gerak tingkah tanpa harta benda?..
Cukupkah kau bilang sayang dan dia tak memerlukan harta benda untuk menyambungnya?..
Cukupkah hanya kau temui,kau telp dan sms saja?..

Cinta mu kepadanya tetap memerlukan harta benda...
Bukan karena materialistis tetapi realistislah akan realita keberadaan kalian sendiri,
Bukankah kalian butuh makan dan minum dan itu memerlukan harta benda tuk memenuhinya?..

Kata-kata puitis mungkin bisa menggetarkan hatinya..
Kehadiran mungkin bisa sedikit mengobati kerinduan kalian berdua,
Tetapi cukupkah hubungan saling cinta di kehidupan ini tanpa harta benda?..

Apa kelak kehidupan cinta kalian hanya dibina dengan kata-kata?..
Apa kelak hubungan cinta kalian hanya cukup sekedar pacaran?..
Apa cuma sebegitukah hubungan cinta yang kalian jalani untuk kedepannya?..

Pacaran sekarang butuh hp buat sms atau telp...
Kalau kalian bisa membaca tulisan ini tentu saja kalian punya hp,setidaknya pemakai jasa internet,
Kalian perlu pulsa buat sms atau telp walau hanya sekedar menanyakan kabar,
Bagaimana rasanya tanpa hp atau koneksi untuk menghubunginya?..

Bukankah sekarang masa pacaran saja kalian sudah butuh harta benda apalagi untuk ke jenjang selanjutnya?..
Terlalukah kita mengedepankan kata cinta jika tak sepadan dengan realita?..
Buat mencukupi diri saja sudah keteteran,bagaimana nantinya bila tanpa persiapan?..

Memang rizki ada yang mengatur tapi setidaknya persiapkanlah dirimu sendiri...
Cinta ke jenjang selanjutnya bukan hanya kata-kata tapi tanggungjawabmu bagaimana..
Sejauh hubungan masa pacaran sejauh itu realita nya memenuhi diri sendiri,bukan berdua khan..
Coba saja fikirkan baik-baik..

Kesibukan ketika sendiri dan ketika kesibukan saat sudah mempunyai tanggungjawab sebagai suami-istri..
Apakah kalian sudah cukup puas menjalin cinta hanya sekedar pacaran saja?..
Bagaimana tanggapan para wanita jika cuma jadi pacar saja tanpa keseriusan tuk menikah?..
Bagaimana sakitnya perasaan jika kesemua itu cuma omong kosong berdalih cinta hanya untuk mengelabui dan memuaskan keinginan sendiri lantas ditinggalkan begitu saja untuk mencari lagi yang bisa diajak bersenang-senang?..
Apakah kalian tidak memikirkan hari tua kalian?..
Apakah kalian akan tetap abadi menjadi muda dan tak pernah menjadi tua?..
Ketampanan..
Kecantikan..
Semua itu akan mengeriput...
Kebanggaan kalian pun akan diabaikan seiring waktu,
Akan jua kita tergantikan oleh yang muda-muda,
Maka kesombongan dan keangkuhanmu akan menyesalkan dirimu sendiri,
Tak selamanya kau tetap cantik atau tampan..
Tak selamanya kau bisa hidup tanpa mengalami kematian...

Fikirkan baik-baik..
Persiapkanlah atas dirimu sendiri dengan melihat dirimu sendiri,
Karna itu jauh lebih memejamkan pemahaman dirimu sendiri untuk lebih memperbaiki,
Buat apa mencari kesalahan jika hanya tak mampu membangun diri sendiri jadi lebih baik bukan?!!..

Sesuatu tentang CintA...

Ketika Dia menganugrahkan dia(cinta)atas tiap diri,gelisahlah dia(hati)...
Tak ada satupun pengetahuan yang bisa memahaminya(cinta),
Dia(cinta)mengaliri setiap inci kesadaran hingga tiada tersadar telah mabuk atasnya.

Pemahaman awal atas cinta adalah kegelisahan...
Awal dimana pemikiran menjadi buta dan bimbang,
Merasuk kedalam hati dan melemahkan setiap kekuatan yang dimiliki,
Cinta itu telah menghapus semua pengetahuan apapun.

Tetapi dia(cinta)...
Memulihkan kembali pengetahuan dan rasa ingin tahu semakin menjadi-jadi,
Mengoyak pemikiran menjadi berlaksa-laksa tanya jawab yang tak pasti,
Tubuh bak di berangus oleh alirannya,
Kekuatan yang lunglai kembali penuh daya.

Dia(CintA)...
Mengajarkan tata krama mencintai
Mengajarkan adab mengasihi dan memberi,
Mengajarkan tata cara tuk saling menghormati.

Dia(CintA)...
Membuka hijab pemikiran menjadi lebih terang memahami,
Membuka selubung ketidaktahuan menjadi acuan tuk belajar lebih berpengetahuan tentangnya(cinta),
Menjadikan hulu dari semua titik yang menjadi pusat perhatiannya sendiri.

Dia(CintA)di hati...
Menyapu bersih setiap cela menjadi sempurna,
Membentuk pemahaman sempurna menuju pemahaman abadi,
Itulah pandangan si FANA yang merasa menjadi ABADI.

Dia(CintA)di pandangan fikiran...
Menciptakan faham toleransi yang tinggi dan membentuknya menjadi Sang pemaaf,
Menciptakan badai kebimbangan dan membentuknya menjadi Sang ego lebih egois,
Mampu mematahkan asa diri atau membangunkan istana terindah atas diri sendiri.

Dia(pencinta)dihadapkan dua pilihan...
Cinta tetap cinta di hati dan terus berada di hati pun mematrikannya agar tetap abadi,
Ataukah cinta tetap cinta atas jiwa dalam pandangan jiwa yang memenuhinya dengan materi nikmat badani?..

Dia(pecinta yang mabuk dalam cinta)...
Diri dan cinta adalah cinta itu sendiri,
Fana dan abadi adalah jawaban rasa tertinggi dari kerelaan menjalani ,
Mana lah cinta jikalau diri sendiri adalah manifestasi cinta itu sendiri?..

Dia(pecinta yang mencari kenikmatan duniawi)...
Baginya cinta adalah mutlaknya memiliki dan memuaskan keinginan,
Selain daripada itu adalah kebencian dan kesenangan yang takkan pernah terpuaskan,
Mudah tergantikan dan mudah dihancurkan.

Masih Muda(tentang CINTA): Dari Wanita itu..

Ia punya hati yang tak mudah jatuh cinta...
Yang tak mudah tergetar oleh kharisma wajah dan kedudukan,
Yang tak mudah goyah oleh pergaulan yang mengatasnamakan mode gaul,
Yang tak mudah terbius oleh ajakan kesenangan sejenak.

Ia tetap menjaga kodrat dan kehormatannya...
Tak tergesa-gesa dan memaksakan kehendaknya tanpa melihat kemampuan,
Tak hanya melihat dengan perasaan tapi juga realita dan penjagaan diri,
Menjaga prilaku tidak harus meniadakan tata krama.

Tak harus tampil lebay untuk di hargai dan dipuji...
Tak harus tampil modis agar terlihat cantik demi mendapatkan pujian lelaki,
Tak harus memaksakan diri memiliki sesuatu hanya karena tak ingin dibilang norak,
Lebih norak lagi jika semua itu dilakukan tanpa mengukur kemampuan diri sendiri.

Apa yang kau cari,wanita...
Menjadi wanita sperti dalam tatanan agama,itu jauh lebih terhormat dunia akhiratmu..
Tetapi jika kau menjadi wanita hanya demi memperjuangkan glamournya duniamu kini,
Maka jangan pernah menyesal dan meratapi kenyataan hidupmu nantinya.

Jika usia mu sekarang 18 tahun..19 tahun..20 tahun dan seterusnya..
Kau fahami masih muda dan kau dalihkan sebagai kebebasan berapa saja,
Maka bisa difahami juga kau hanya akan kerap meratap,merutuk dan mencela,
Terkesan selalu hanya keinginanmu yg paling utama dan wajib terlaksana.
Tetapi,Apakah demikian realitanya?..

Kau tetap saja meratap,merutuk dan mencela...
Menyalahkan keadaan,menyalahkan orang lain dan menyalahkan kenyataan,
Seolah kehidupan seharusnya berjalan sebagaimana yang kau rencanakan..

Kau masih muda...
Belajarnya memahami hatimu..jiwamu dan dirimu sendiri..
Belajarlah memahami arti hidupmu,kehidupanmu dan imanmu sendiri..
Karena kehidupan ini bukan hanya soal mode gaul dan lebay mu..
Bukan hanya soal makan dan minum juga kesenangan-kesenanganmu,
Tetapi juga sebrapa kuatnya dirimu menjalani realita kehidupan...

Jangan hanya pandai menangis jika sudah tak tercapai...
Jangan hanya pandai menangis jika kecewa karena sikapmu sendiri,
Jangan hanya pandai menangis dan menyalahkan orang lain..

Jadilah cahaya bukan hanya ketika kau sendirian..
Tetap bercahaya meski kau tak lagi sendiri,
Dan jangan hanya mencahayai dirimu sendiri tapi juga atas orang lain,
Sebab cahaya mu bisa hilang tanpa cahaya yang lain.

Jadilah bunga yang tetap menjadi bunga..
Jika kau melati putih tetaplah menjadi melati putih,
Tetap wangi dan tak berubah esensi oleh keadaan apapun,
Karena hanya dengan begitu kau akan bisa melihat dirimu yang lebih baik.

Jangan jadi bunga yang terbuat dari karet dengan besutan warna-warni...
Yang mudah lentuk dan luntur serta tak wangi lagi,
Jangan hanya jadi bunga yang merasa bisa tetap hidup hanya karena bangga dengan dirinya sendiri,
Sebab indahnya bunga pun karena ragam bunga yang lain,
Dan yang tak bisa dipungkiri adalah karena ia bisa melihat Tuhannya dalam dirinya sendiri..

Terakhir dan Berakhir Bersamamu..

Malam itu...
Tidak terbesit satupun niat di hati kita untuk saling meninggalkan,
Bahkan tak terbayangkan sama sekali jika itu kan benar-benar terjadi,
Tetapi sanggupkah kita menghalangi kenyataan bila memang itu harus dijalani?..

Kita pun berjalan beriringan sambil bergandengan tangan...
Melewati jalanan perkampungan menuju jalan setapak disebuah persawahan,
Malam memang belum begitu larut karena baru saja senja menghilang di kaki langit,
Kita pun menyusuri titian berilalang searah lembayung merunduk-runduk.

Desa kecil itu menjadi saksi membisu...
Tiap denyaran angin seperti menyimpan desak nafasmu di hari itu,
Kibasan larung ragam rerumputan seolah menyisakan serpih-serpih tentangmu dulu,
Aku benar-benar rindu padamu dan tak berdaya kali ini.

Bagaimana bisa aku meninggalkanmu disaat hatiku dirasuki cinta terhadapmu?..
Bagaimana bisa aku dituduh mengecewakanmu,sementara kau merasa nyaman bersamaku?..
Bagaimana bisa aku dituduh mengkhianatimu,sementara aku tak pernah membohongi rasa ku padamu?..
Bagaimana bisa mereka menuduhku berpaling darimu,hingga kau pun akhirnya yang pergi?..

Aku tahu dan sadar benar kau percaya padaku...
Sempat kau katakan dan menitikkan airmata di pelukku,hanya karena kau tak bisa melihatku kecewa oleh perlakuan mereka itu..
Dan aku pun sempat menitikkan airmata mendengar pengakuanmu..
Sungguh...Seketika dalam hatiku berkata dan tak sempat ku ceritakan padamu..
.."Tuhan...Aku bahagia telah kau pertemukan aku dengan gadis ini..
.."Aku bahagia sebab Engkau telah memepertemukan aku pada bukti,bahwa diantara sekian banyak wanita yang pernah membuatku kecewa,masih ada wanita yang bisa menerimaku dan mencintaiku tanpa pernah peduli seburuk apa aku di mata mereka semua..
.."Tuhan..Aku bersyukur kepadamu telah Engkau beri aku kesempatan bisa bertemu dengan wanita pilihan-Mu,meski ku tak tahu sampai kapan dia menjadi cahaya untukku.Aku sadar,Engkau pasti kan memisahkan aku dengannya bukan..
.."Tuhan..Terimakasih...Te
lah memberiku waktu bisa bersamanya dan memilikinya saat ini,Aku berharap kelak dia tahu,Tuhan...yach..kelak dia harus tahu bahwa kekasihnya ini adalah orang yang sangat mencintainya,meskipun kelak mungkin dia yang pergi meninggalkanku untuk yang terbaik dalam hidupnya dan demi dirinya sendiri"...

Aku terhenyak tiba-tiba...
Tipis menetes di sudut mata ini cair meleleh,
Bilur hatiku seperti meletupkan kenangan yang takkan pernah terhapuskan dalam hidupku,
Cintaku dan cintanya di masa itu telah menjadikan mahkota abadi dalam jiwaku,
Sudah berpuluh tahun ku lewati toh tetap saja kenangan itu membuncah hingga detik ini.

Kini ku lintasi jalanan itu kembali...
Seperti telah kutemukan sisa-sisa dari sobekan gurat wajahmu dan setiap sentuhan diantara kita,
Tawamu..candamu..manjamu..pelukmu..Aku musti menahan sembab sesak di dada ini,
Tidak ada aksara yang terpahat tentang kita di malam itu,
Tetapi Dia...hatiku dan hatimu merasakan jua.

Bagaimana kini wartamu...
Tiada lagi ku dengar kau kemana dan dimana,
Semenjak terakhir kali kita bertemu dan berpisah,
Semenjak ku tahu jalan pilihan terbaik orang tua mu dan yang lebih baik untukmu,
Maka semenjak itulah ku memaksamu pergi.

Ketahuilah olehmu,kekasihku...
Sampai detik ini dari bertahun-tahun lamanya kusimpankan untukmu,
Tiada sedikitpun benci dan mempersalahkanmu karenanya,
Aku memang harus melakukannya,
Maafkan aku..

Bagiku saat itu...
Tidak ada jalan lain bagiku bisa membuatmu bahagia,
Apalagi dengan keadaan dan begitu muda nya kita tuk jalani kehidupan yg lebih dewasa,
Bagaimana aku bisa kelak menjadi seseorang yang bisa membuatmu bahagia,
Jika aku masih terlalu muda menjalani kenyataan hidup?..

AKu tahu,kekasih..,
Meski kita saling mencintai dan tak ingin berpisah,
Tetapi jika seperti ini terus apakah kehidupan kita hanya akan kita hidupi dengan rasa kita?..
Sedangkan kita masih punya keluarga,orangtua yg kelak musti kita rawat dan menjaganya?..
Apakah cinta kita bisa melebur dan menebus dosa kita dari orangtua karena kita kecewakan mereka?..
Apakah kita bisa menjamin bahwa pilihan mencintai kita adalah pilihan terbaik dalam hidup dan kehidupan kita sampai masa nanti?..
Apakah Rasa cinta kita ini bisa menjamin bahwa kelak kita tak berpisah?..
Entah 10tahun.20tahun.30tahun ke depan..
Mungkin bahkan kita bisa saling tidak mengenali lagi..

Tetapi,kekasih...
Aku bangga padamu hingga detik ini,
Bahwa bersamamu aku jadi mengenal dirimu,
Jauh ku kenali dirimu lebih dari yang pernah ku dengar tentangmu dan tentang wanita-wanita yang pernah membuatku terluka.

Aku tak malu menangis di depanmu...
Sebab dirimu pula lah yang membuat airmata ini tak lagi mudah menetes,
Tetap bisa tersenyum meski kau tinggalkan saat itu.

Skripsi Hati Sepi

Di sisi sebuah sungai aku pernah berteriak lantang...
Berharap bisa meredam gejolak amarahku pada kenyataan,
Pernah juga menghabiskan malam dengan berpekur sendirian,
Mencoba mengusir kerapuhan dari hati atas kelukaan pemahamanku sendiri.

Aku suka merajuk pada hatiku sendiri...
Membagi segenap penat dan kesedihan tanpa harus membuat keributan,
Walau dengan sadar dan mungkin tak semua orang menyadarinya,
Betapa sikap seperti itu tetap kan membuat kecewa di hatiku sendiri.

Pernahkah kau tanya dirimu sendiri tentang ini...
Bahwasanya mengitari hati sendiri kan tetap melukai sebagian sisi hati kita sendiri?..

Kini ku bahasakan rasa hatiku dengan kalimat-kalimat ini...
Tak kurutuk setiap pemikiran berbeda dari yang beda atas yang terjadi,
Yang pasti aku tak ingin banyak mengeluh ataupun menyanggah realita,
Tak ingn terlalu banyak membenarkan pemikiranku sendiri.

Pernahkah kau tanya dirimu sendiri tentang ini...
Berapa menit kita bisa menerima ridlo yang terjadi dari yang kita harapkan dengan keluh-kesah kita?..

Aku suka menyembunyikan hatiku sendiri...
Berharap bisa menciptakan kenyamanan menjalani realita fikir dan rasa bathin,
Bisa menjadi cahaya diri sendiri,mencahayai orang lain dan orang lain pun begitu,
Apakah aku tak merasakan kecewa karena menempuhnya?..

Pernahkah kau tanyakan pada dirimu sendiri tentang ini...
Bahwa di dunia ini seindah apapun pandangan terhadapnya kan binasa juga?..

Kita bisa dekat..
Kita bisa jauh..
Kita kan saling mendekat..
Kita kan saling menjauh..
Meskipun bukan kemauan dari kita sendiri.

Yang cinta bisa tetap saling mencinta atau hanya satu dari keduanya yang tetap cinta..
Yang benci bisa terus membenci atau menciptakan kebencian pada yang lain,
Atau mungkin bisa menjadi sangat2 benci hingga mata tertutup untuk memaafkan..

Yang rindu semakin tertawan oleh keinginan membuta...
Bukan lagi hanya sekedar bertemu dan bercengkrama.
Yang rindu bisa menggeliat rapuh dalam kebimbangan menunggu,
Atau kan hilang dalam kesedihan membayang rundung.

10 Juni 2010

Nyanyian Burung Menjelang Senja

Harus ku bangun lahan sendiri...
Ku tumbuhkan keyakinan dengan siraman hujan,
Ku petik ceceran sinar mentari dan ku dulang cahaya bulan,
Ku bangkitkanlah KEHIDUPAN hatiku sendiri..

Aku tanam padi di ladang kering..
Aku berai butirannya menyibak ruah air bah,
Aku jangkiti segenap diriku sendiri,
Maka HIDUP lah hatiku atas diri sendiri.

Lembut tak terjamah...
Beralih rupa mengundang tanya...
Aku ke-HIDUP-an alam semesta,
Aku semesta alam ke-HIDUP-an.

Ku garu-garu cerita tak lapuk nan berdebu...
Ku sisihkan cakar-cakar di tepian ,
Ku susuri laju demi laju titian memuncak kemulyaan,
Berat laku ku harus tetap ku lakukan.

Oh..Para burung pencari makan kesejahteraan badan...
Oh..Para burung penempuh jalan ke-ABADI-an...
Jangan tersesat dalam laju keinginan..

Lihatlah...
Pintu-pintu sang Maha Raja selalu terbuka pengampunan,
Terpikatlah pada wajah-Nya,
Mabuk lah bersamanya.

Seberapa pedih siksa rindumu pada ke-FANA-an...
Seberapa menyedihkan kehilangan pada keterpesonaan atas gambar-Nya...
Tak sebanding ketika terlambat berkesadaran diri beserta-Nya.

Kata-kata mu hanyalah api yang membakar dirimu sendiri...
Sajak-sajak mu hanyalah buih kosong memabukkan,
Sia-sia dan mati sia-sia.

Archives