19 Juni 2010

Skripsi Hati Sepi

Di sisi sebuah sungai aku pernah berteriak lantang...
Berharap bisa meredam gejolak amarahku pada kenyataan,
Pernah juga menghabiskan malam dengan berpekur sendirian,
Mencoba mengusir kerapuhan dari hati atas kelukaan pemahamanku sendiri.

Aku suka merajuk pada hatiku sendiri...
Membagi segenap penat dan kesedihan tanpa harus membuat keributan,
Walau dengan sadar dan mungkin tak semua orang menyadarinya,
Betapa sikap seperti itu tetap kan membuat kecewa di hatiku sendiri.

Pernahkah kau tanya dirimu sendiri tentang ini...
Bahwasanya mengitari hati sendiri kan tetap melukai sebagian sisi hati kita sendiri?..

Kini ku bahasakan rasa hatiku dengan kalimat-kalimat ini...
Tak kurutuk setiap pemikiran berbeda dari yang beda atas yang terjadi,
Yang pasti aku tak ingin banyak mengeluh ataupun menyanggah realita,
Tak ingn terlalu banyak membenarkan pemikiranku sendiri.

Pernahkah kau tanya dirimu sendiri tentang ini...
Berapa menit kita bisa menerima ridlo yang terjadi dari yang kita harapkan dengan keluh-kesah kita?..

Aku suka menyembunyikan hatiku sendiri...
Berharap bisa menciptakan kenyamanan menjalani realita fikir dan rasa bathin,
Bisa menjadi cahaya diri sendiri,mencahayai orang lain dan orang lain pun begitu,
Apakah aku tak merasakan kecewa karena menempuhnya?..

Pernahkah kau tanyakan pada dirimu sendiri tentang ini...
Bahwa di dunia ini seindah apapun pandangan terhadapnya kan binasa juga?..

Kita bisa dekat..
Kita bisa jauh..
Kita kan saling mendekat..
Kita kan saling menjauh..
Meskipun bukan kemauan dari kita sendiri.

Yang cinta bisa tetap saling mencinta atau hanya satu dari keduanya yang tetap cinta..
Yang benci bisa terus membenci atau menciptakan kebencian pada yang lain,
Atau mungkin bisa menjadi sangat2 benci hingga mata tertutup untuk memaafkan..

Yang rindu semakin tertawan oleh keinginan membuta...
Bukan lagi hanya sekedar bertemu dan bercengkrama.
Yang rindu bisa menggeliat rapuh dalam kebimbangan menunggu,
Atau kan hilang dalam kesedihan membayang rundung.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kami Berharap komentar Anda di tulis dengan sopan

Archives