28 Mei 2009

Hujan Malam itu...

Adalah hujan yang kesekian kalinya mendinginkan tubuhku..
Percikkan butir-butir dinginnya tersirat angin menoreh lembut,
Sapakan dingin ulurkan sunyi.

Hujan malam itu...
Seperti menjadi ruang tersendiri atas jiwaku merasuk dalam waktu,
Menyusuri gelapnya malam beriring rinai nya,
Bersama kilatan juga gelegar menggetarkan dada.

Hujan malam itu...
Meringkuk aku memeluk benci,
Mengusir arah gelap hatiku biar tak berjelaga,
Menghempaskannya jauh ke dada langit.

Hujan malam itu...
Menyanjung hatiku menyibak perih,
mengobati nelangsa berlaksa-laksa,
Dan pergi berselubung tudung curiga.

Hujan malam itu...
Pengusir sepi di lelap mati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kami Berharap komentar Anda di tulis dengan sopan

Archives