24 Februari 2010

<[Lembah Perih]>

Ku seka laburan basah rintik hujan malam ini...
Sebagaimana ku seka desah peluh yang ku tanggung,
Seperti berlaksa-laksa menghujam lirih,
Pedih dan memerih.

Aku memekik sesak...
Ku cakarkan asa pada langit kelam,
Ku seruak rimbunan malam dengan doa-doa tak kunjung lelah,
Dan ku tahtai geliat sepi merengkuh hati.

Jiwaku gamang...
Mudah nian terbius dalam keniskalaan,
Merajut indah seolah tak pedulikan perjalanan juga curam,
Tak meretas pualam menjadi emas.

Sukarkan aku...
Hingga kemudahan menjadi awal kemenangan,
Sadari peluh dan perih adalah pengorbanan,
Hingga Azali kebahagiaan kan termiliki.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kami Berharap komentar Anda di tulis dengan sopan

Archives